Cegah antraks, warga diminta beli daging sapi segar
Cegah antraks, warga diminta beli daging sapi segar. Sementara penularan bakteri antraks dari ternak ke manusia dapat melalui tiga cara yakni kulit, pencernaan dan pernapasan.
Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) turut waspada terkait isu penularan wabah penyakit antraks di Tanah Air. Masyarakat diminta tidak cemas dan khawatir karena hingga saat ini Kota Malang aman dari antraks dan penyebarannya.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Malang meminta masyarakat tetap waspada dengan cara membeli daging segar. Penularan antraks salah satunya melalui konsumsi daging dari hewan yang positif antraks.
"Saya hanya mengimbau kepada masyarakat Kota Malang agar membeli daging yang masih segar dan kalau bisa dimasak sendiri sampai matang," kata Asih Tri Rachmi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Rabu (25/1).
Penularan penyakit antraks, kata Asih, didahului dengan keberadaan ternak yang terinfeksi bakteri bacillus anthracis. Sementara penularan bakteri antraks dari ternak ke manusia dapat melalui tiga cara yakni kulit, oral (pencernaan) dan pernapasan.
Penularan melalui kulit bisa terjadi ketika seseorang bersentuhan dengan spora bakteri antraks yang melekat pada kulit, daging, tulang atau darah hewan ternak yang sakit.
"Sedangkan penularan melalui pencernaan bisa terjadi ketika seseorang mengonsumsi daging hewan yang positif antraks," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, ditemukan kasus antraks di Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Asih sendiri mengaku telah melakukan konfirmasi langsung ke Kadinkes Kulon Progo.
"Sampai saat ini, antraks telah berhasil diisolasi hanya di Kulon Progo. Penjualan daging pun hanya boleh di Kulon Progo sehingga tidak boleh keluar wilayah lainnya," kata Asih.