Cegah Bentrokan, Seluruh Tugu Perguruan Silat di Jember Akan Dirobohkan
Pemkab Jember akan merobohkan seluruh tugu atau bangunan lain yang menjadi simbol perguruan pencak silat yang dibangun di luar padepokan. Kebijakan itu untuk mencegah bentrok antarpesilat.
Pemkab Jember akan merobohkan seluruh tugu atau bangunan lain yang menjadi simbol perguruan pencak silat yang dibangun di luar padepokan. Kebijakan itu untuk mencegah bentrok antarpesilat.
Rencana merobohkan tugu perguruan silat itu disampaikan Wakil Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman seusai rapat terkait pencegahan bentrokan antarperguruan silat di DPRD Jember, Kamis (27/5).
-
Di mana Silat Perisai berasal? Silat Perisai ini memiliki sejarah yang cukup panjang, bahkan sudah ada sebelum kemerdekaan Republik Indonesia.
-
Siapa pencipta Silat Pelintau? Silat Pelintau tercipta pada tahun 1953 oleh Maha Guru OK Said bin Unus yang merupakan putra asli Tamiang.
-
Apa itu Silat Pelintau? Di Aceh, terdapat sebuah suku bernama Tamiang yang memiliki kesenian tradisional bela diri yang sampai sekarang masih terus lestari, yaitu Silat Pelintau.
-
Bagaimana Silat Perisai dimainkan? Mereka akan saling beradu satu sama lain sampai tak mampu bertahan lagi dan bahkan hingga terbunuh.
-
Kapan Silat Pelintau diciptakan? Silat Pelintau tercipta pada tahun 1953 oleh Maha Guru OK Said bin Unus yang merupakan putra asli Tamiang.
-
Apa itu Silat Perisai? Silat Perisai di Kabupaten Kampar kini dibawakan sebatas kesenian pertunjukan untuk menyambut tamu penting dan juga sebagai hiburan masyarakat.
"Kita akan buat forum bersama yang mengundang 33 perguruan silat yang ada di Jember. Saya harap rencana ini bisa didukung semua perguruan. Tujuannya untuk menumbuhkan kebersamaan," ujar Firjaun seusai rapat.
Saat ini tugu atau bangunan lain yang menjadi simbol perguruan pencak silat berdiri hampir di setiap desa atau kelurahan. Seolah-olah kawasan itu menjadi kekuasaan mereka.
Kondisi ini dinilai berpotensi memicu benturan antarperguruan. "Kalau ada pihak yang tidak bertanggung jawab, tinggal dirobohkan. Lalu terjadi konflik," tutur Firjaun.
Penertiban seluruh bangunan itu harus dilakukan Pemkab untuk menjamin rasa keadilan bagi semua perguruan silat. "Kalau satu perguruan dibiarkan mendirikan simbol tertentu seperti tugu, maka bisa memicu kecemburuan. Nanti yang lain juga akan memasang. Kami sebagai pemerintah harus adil," tegas mantan anggota DPRD Jatim ini.
Rapat yang turut dihadiri Kapolres Jember itu digelar atas permintaan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Jember. Hal ini dipicu oleh serangkaian penyerangan yang menimpa perguruan silat Pagar Nusa yang ada di bawah naungan NU.
"Sejak saya menjadi ketua pada tahun 2015, sudah belasan kali pesilat Pagar Nusa diserang. Dan semua pelakunya berasal dari PSHT," tutur H Fathorrozi, Ketua Pagar Nusa Jember dalam pertemuan tersebut.
Namun, PSHT yang juga hadir dalam pertemuan tersebut membantah anggapan bahwa perguruannya mengajarkan aksi premanisme. "Kami mengajarkan keluhuran akhlak budi pekerti. Kalau ada oknum yang anarkistis, mohon jangan digeneralisir," tutur Jono Wasinuddin, Ketua PSHT Jember dalam kesempatan yang sama.
Pesilat PSHT Rusak Tugu Milik Kera Sakti
Wacana untuk menertibkan simbol-simbol perguruan silat di Jember salah satunya dipicu insiden pada pertengahan Mei lalu. Satu tugu milik perguruan silat lokal, Ikatan Pencak Silat Putra Indonesia (KSPI) Kera Sakti di Dusun Lengkong, Desa Wonoasri, Kecamatan Puger, dirusak sekelompok orang pada 14 Mei 2021. Penyelidikan polisi kemudian mengarah pada sekelompok pesilat PSHT. Polisi menyatakan, pesilat PSHT sudah merencanakan perusakan itu dengan motif fanatisme perguruan.
Beberapa hari kemudian, 4 pesilat PSHT diamankan Satreskrim Polres Jember. Sementara itu, 13 pesilat PSHT lain yang juga turut terlibat melakukan perusakan, masih buron. Para tersangka terancam Pasal 170, 160, dan Pasal 55 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara.
Baca juga:
Buntut 2 Mahasiswa UIN Malang Tewas, UKM Pencak Silat Pagar Nusa Dibubarkan
Kasus 2 Mahasiswa UIN Malang Tewas saat Diklat Pencak Silat Naik ke Penyidikan
Puluhan Paguron Silat di Garut Berharap Bantuan dari Dana Desa
Bentrok Perguruan Silat dengan Tukang Parkir di Karanganyar, Begini Kronologinya
Sanggar Saung Dji'ih Lestarikan Adat dan Budaya Betawi Lewat Pencak Silat
5 Manfaat Latihan Beladiri bagi Kesehatan, Bukan Cuma untuk Membentengi Diri