Cegah gesekan antar umat beragama, aparat Surabaya bikin MoU
Rencananya akan dilakukan di Monumen Tugu Pahlawan.
Antisipasi gejolak Tolikara, Papua merembet ke Surabaya, Jawa Timur, mengingat kerukunan umat beragama di Kota Pahlawan ini yang cukup kondusif, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Yan Fitri Halimansyah berencana mengumpulkan semua tokoh agama.
Perwira tiga melati di pundak ini mengaku telah melakukan pertemuan dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Danrem Surabaya, Kolonel (Inf) TNI Nur Rahmad, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Arnapi serta aparat penegak hukum yang ada di Kota Pahlawan ini.
Dikatakan Yan Fitri, dalam rapat koordinasi itu, membahas soal pernyataan sikap warga Surabaya untuk tetap menjaga kondusifitas kerukunan antar umat beragama di ibu kota Provinsi Jawa Timur ini.
"Ini untuk mengantisipasi isu-isu konvensional di Surabaya. Polrestabes akan melakukan MoU dengan masyarakat Surabaya. Rencananya, itu akan kita lakukan bersama Pemkot Surabaya, sebagai panitia pelaksananya," terang Yan Fitri di Mapolrestabes Surabaya, Rabu (22/7).
Pernyataan sikap itu, masih kata dia, nantinya akan dilakukan dalam waktu dekat ini. "Rencananya akan kita lakukan di Monumen Tugu Pahlawan," ucapnya.
Kembali Yan Fitri menjelaskan, pernyataan sikap warga Surabaya itu, akan melibatkan semua aparat penegak hukum, mulai Polrestabes Surabaya, Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, kejaksaan dan pemerintah setempat.
"Kita juga akan melibatkan forum komunikasi umat beragama yang ada di Surabaya. Seperti tokoh agama, pemuda, dan tokoh masyarakat. Semua akan kita libatkan."
"Hal ini untuk antisipasi isu-isu menjelang lebaran kemarin (pembakaran musala di Tolikara). Kita ingin menjadikan Surabaya tetap kondusif, aman dan nyaman bagi masyarakat Kota Surabaya, serta tidak terpancing dengan isu-isu tersebut," pungkasnya berharap.