Cegah radikalisme, Pemerintah Purwakarta bentuk satgas ideologi
Salah satu bentuk riil yang akan dilakukan satgas toleransi adalah dengan membentuk sekolah ideologi.
Guna meminimalisir masuknya paham radikalisme dengan doktrin yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu, Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, membentuk satuan tugas (satgas) ideologi yang melibatkan berbagai unsur mulai Kepolisian, TNI, tokoh masyarakat dan ormas.
Menurut Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi gagasan pembentukan satgas itu dilatar belakangi keprihatinannya atas kondisi yang terjadi saat ini. Apalagi banyaknya paham yang dianggap sudah menyimpang dari ideologi pancasila sebagai dasar negara.
"Konsep pendidikan ideologi saat ini saya pikir tidak cukup dilakukan di sekolah, apalagi kondisi saat ini masyarakat lebih tertarik berbicara trend yang berkembang daripada berbicara tentang ideologi," kata Dedi saat berbicara di acara pembentukan satgas toleransi, Selasa (19/1) di Purwakarta.
Atas dasar itu Dedi menyatakan jika dia akan merubah semua tentang mindset satgas sehingga ke depan akan tumbuh atas dasar secara kolektif.
"Jadi satgas ideologi ini tidak harus seperti satgas pada umumnya, tidak harus melakukan penjagaan atau berkerumun di sebuah acara atau kegiatan. Satgas ini akan diisi oleh orang-orang yang memiliki pemikiran termasuk pakar yang paham tentang konteks ideologi," ujar Dedi.
Salah satu bentuk riil yang akan dilakukan satgas toleransi adalah dengan membentuk sekolah ideologi, dengan tujuan utama memberikan pemahaman ideologi kebangsaan yang dibuka bagi pelajar dan masyarakat umum. Dengan di dalamnya berisi berbagai materi, termasuk membentuk pendidikan bela negara melalui pembangunan karakter fisik.
"Ini sangat penting dilakukan, karena sejak reformasi orang tidak pernah lagi berbicara ideologi pancasila. Padahal dulu zaman Soeharto orang selalu diberikan pemahaman tentang ideologi, di antaranya dengan adanya P4. Nah sekarang kita bentuk lagi dengan kemasan berneda dan tidak memiliki kesan menjenuhkan," lanjut Dedi.
Lebih lanjut menurut Dedi, konsep lain yang akan diterapkan dalam memberikan pemahaman tentang ideologi juga akan diluncurkan portal atau website yang khusus dijadikan sebagai tempat berdiskusi tentang pemahaman ideologi pancasila.
"Agar segala bentuk pemikiran pemikiran yang berkaitan dengan ideologi, akan tercurah di blog dan portal tersebut," ujarnya.
Dedi berharap, dengan lahirnya satgas toleransi serta sekolah ideologi akan menjadi contoh bagi daerah lain. Dedi juga meyakini ide yang digulirkannya merupakan hal baru dan pertama kali ada di Indonesia.
"Diharapkan ini menjadi awal bagaimana caranya meminimalisir ajaran yang menyimpang, seperti paham terorisme sehingga tidak ada ruang bagi mereka karena masyarakat langsung yang menentangnya," pungkas Dedi.