Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan
Narasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.
Kekuatan Indonesia terletak pada terpeliharanya perbedaan.
Gencarkan Narasi Damai di Tahun Politik, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan
Memasuki tahun politik tantangan terbesar bukan hanya terletak pada persaingan calon tetapi juga potensi gesekan di masyarakat. Narasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari.Guru Besar UIN Alauddin Makassar, Muh. Irfan Idris menekankan pentingnya pengerahan kontra narasi terhadap ancaman intoleransi yang sarat kepentingan politik.
"Kita bisa rasakan semakin bertambahnya urgensi mempublikasikan narasi moderat karena gelombang Pemilu sudah di depan mata," kata Irfan, Kamis (1/2). Menurutnya, di era globalisasi dan informasi saat ini tidak ada lagi batasan ruang dan waktu terutama di dunia maya. Oleh karena itu, diperlukan narasi-narasi inklusif melibatkan semua lapisan masyarakat, tanpa mempersoalkan latar belakang atau golongan tertentu.
Irfan menjelaskan pentingnya sebaran narasi positif menjadi semakin nyata di tahun politik. Menurutnya, dampak dari kontra narasi yang selama ini secara organik datang dari berbagai tokoh, terbukti mencerahkan masyarakat dan sesuai dengan ideologi Pancasila.
"Kekuatan Indonesia terletak pada terpeliharanya perbedaan, dan perbedaan yang ada bukanlah sesuatu harus dipertentangkan atau dianggap sebagai permusuhan."
ujar Irfan Idris.
Mengenai pandangannya terhadap polarisasi dalam kontestasi politik Pemilu 2024, Irfan menyebutkan agar tetap waspada ketika menggunakan media sosial. Maka dari itu, pengguna harus bijak dalam menentukan muatan apa yang bisa berlabuh di halaman profilnya."Kita semua patut waspada bahwa kelompok radikal dan ekstrem selalu berusaha menciptakan polarisasi dalam masyarakat. Kekuatan Indonesia terletak pada terpeliharanya perbedaan" jelasnya.
Ia berpesan generasi muda agar menjauhi narasi provokatif, dan mau berdialog dengan berbagai lapisan masyarakat.
Selain itu, di tengah upaya menjaga kerukunan perlu melibatkan diri dalam menghasilkan narasi damai agar masyarakat tidak terpolarisasi.
"Dengan berbagai upaya dilakukan BNPT termasuk kontra narasi intoleransi diharapkan masyarakat dapat menghadapi kontestasi politik dengan bijak, menjaga kerukunan, dan merajut persatuan di tengah perbedaan."
tutup Irfan.
merdekacom