Jangan Sampai Terjadi Perpecahan, Semua Pihak Diingatkan Menahan Diri
Jangan sampai masyarakat terhasut membuat situasi semakin panas.
Masyarakat dapat berpartisipasi untuk menumbuhkan nasionalisme dan budaya berpikir kritis di masyarakat.
Jangan Sampai Terjadi Perpecahan di 2024, Semua Pihak Diingatkan Menahan Diri
Narasi-narasi keagamaan digunakan untuk kepentingan politik harus dihindari. Jangan sampai masyarakat terhasut membuat situasi semakin panas. Para elite harus menahan diri tidak memakai berbagai cara untuk menang.Pengajar di Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS) Universitas Gadjah Mada, Mohammad Iqbal Ahnaf melihat dibanding 2019, Pemilu 2024 cenderung lebih adem. Lima tahun lalu pembelahan berbasis agama terasa cukup kuat.
"Sebagai warga negara, partisipasi dalam demokrasi adalah kesepakatan bersama untuk melindungi hak-hak sipil dan beragama bagi semua warga Indonesia" kata Iqbal dalam keterangannya, Kamis (11/1).
Iqbal mengimbau agar semua dapat berpartisipasi untuk menumbuhkan nasionalisme dan budaya berpikir kritis di masyarakat. Ini semua diperlukan agar rakyat tidak mudah terprovokasi dengan narasi kembalinya khilafah.Ia juga menyarankan belajar dari sejarah agar tidak terjadi perpecahan dan pertentangan serta mengakibatkan jatuhnya banyak korban akibat ambisi segelintir pihak.
"Demokrasi Indonesia dengan konsensus para ulama, adalah suatu kesepakatan yang harus diisi dengan usaha nyata untuk mendorong kemajuan masyarakat," tuturnya.
Iqbal menekankan bahwa sistem pemerintahan dijalankan dengan dasar Pancasila yang melibatkan konsensus para ulama.
"Meskipun harus diakui bahwa sistem demokrasi saat ini masih memiliki kelemahan, alternatif tersedia tidak serta-merta lebih baik," imbuhnya.
Dia juga mengingatkan masyarakat tidak tergoda dengan tawaran-tawaran gagasan tak jelas.
Iqbal menekankan pentingnya memberikan solusi konkret yang dapat memperbaiki situasi bukan hanya ideologi tanpa dukungan nyata.