Cerita Afi, peraih nilai UN IPS tertinggi asal Yogya
Pemilik akun twitter @afifahwdy itu pun langsung diserbu ucapan selamat di akun media sosialnya.
Nama Nur Afifah Widyaningrum, pelajar SMA 1 Yogyakarta menjadi pemberitaan di beberapa media saat kelulusan UN tingkat SMA hari ini, Selasa (20/5), di umumkan. Pasalnya, Remaja cantik yang akrab disapa Afi itu diumumkan oleh Kementerian Dinas Pendidikan sebagai peraih nilai tertinggi Ujian Nasional untuk jurusan IPS se Indonesia, dengan nilai 55,85.
Pemilik akun twitter @afifahwdy itu pun langsung diserbu ucapan selamat di akun media sosialnya. Selain itu, wartawanpun mulai memberitakan keberhasilannya meraih nilai tertinggi pada UN untuk jurusan IPS tahun ini.
Berikut, beberapa cerita mengenai Afi yang dihimpun oleh merdeka.com:
-
Apa gunanya ujian sekolah? Dengan ujian sekolah, maka setiap pelajar dapat mengetahui hingga mengukur masing-masing kemampuannya dalam setiap mata pelajaran.
-
Kapan Desy Ratnasari menjalani ujian S-3 nya? Ujian tersebut berlangsung pada 7 Juni 2024.
-
Bagaimana Desy Ratnasari menjalani ujian S-3 nya? Desy menjalani ujian S-3 dengan sidang tertutup di Universitas Atmajaya, tempat ia belajar.
-
Apa yang dilakukan mahasiswa UGM dalam KKN mereka di Sulawesi Barat? Mahasiswa adalah agen perubahan. Tak sedikit mahasiswa yang melakukan inovasi untuk memberikan perubahan di tengah masyarakat. Bentuk inovasi itu bisa dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya saat program Kuliah Kerja Nyata atau KKN. Melalui program KKN, Mahasiswa Universitas Gadjah Mada bakal memasang teknologi pemanen air hujan, tepatnya di Pulau Karampuang, Mamuju, Sulawesi Barat.
-
Di mana Nur Arsya menempuh pendidikan SMA? Arsya merupakan alumni SMA Negeri Kragan.
-
Kapan Queena Miendra dinyatakan lulus dari sidang ujian skripsi? Pada Jumat (19/7), Queena Miendra Wijaya berhasil lulus dari sidang ujian skripsinya setelah menjalani proses di kampus.
Tidak pernah ranking 1
Selalu rangking satu di sekolah tidak menjamin peraihan nilai tertinggi tersematkan pula untuk ujian nasional. Begitulah yang tergambar pada Nur Afifah Widyaningrum, siswi SMA 1 Yogyakarta yang meraih nilai tertinggi untuk jurusan IPS se Indonesia. Dia mengaku selama ini tidak pernah mendapatkan peringkat pertama di kelasnya.
"Saya itu nggak pernah dapat peringkat satu di kelas, ya jadi ini nggak nyangka sama sekali," jelas gadis yang baru menginjak usia 17 tahun, Selasa (20/5).
Dalam buku rapornya, dia hanya mendapatkan rangking tiga besar. "Waktu kelas satu enggak dapat, kelas dua rangking tiga, dan kelas tiga rangking dua," lanjutnya.
Kunci keberhasilannya adalah terletak rajin belajar dan membahas soal. "Kalau pagi ke sekolah, belum mulai belajar kerjakan latihan soal-soal. Ada target sih berapa yang harus dikerjakan," ujar remaja yang gemar membaca tersebut membocorkan rahasia kesuksesannya.
Suka jurnalistik
Nur Afifah Widyaningrum mengaku sangat menyukai kegiatan membaca dan menulis. Hobinya itu dia salurkan pada kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik di sekolahnya.
"Saya suka membaca, tapi ya novel remaja teenlit gitu, nulis juga suka. Dulu pernah ikut ekskul jurnalistik, belajar nulis, reportase ya gitu lah," tutur Afi.
Akan terbitkan novel
Kegemaran pada dunia membaca dan menulis memang tak bisa dilepaskan dengan keinginan menghasilkan sebuah karya. Hal itulah yang tergambar dari Afi, sehari-hari sering dihabiskannya melahap buku fiksi. Tak hanya itu, diam-diam pelajar berparas manis ini pun sudah menyelesaikan novel dan akan diterbitkan oleh penerbit Yogyakarta dalam waktu dekat.
"Saya nulis novel juga, ini akan segera terbit, judulnya masih rahasia, nanti nunggu sudah terbit saja," kata Afi malu-malu, Selasa (20/5).
Novel yang ditulisnya ini bercerita tentang kehidupan sehari-hari remaja. Mulai dari persahabatan, kisah cinta remaja hingga permasalahan yang bisa dihadapi remaja lainnya.
"Novelnya itu soal kehidupan sehari-hari, teenlit gitu. Insyaallah dalam waktu dekat ini akan segera terbit," tambah Afi.
Bercita-cita jadi dosen
Peraih nilai ujian nasional tertinggi untuk jurusan IPS se Indonesia, Nur Afifah Widyaningrum memilih ingin menjadi dosen nantinya. Dia ingin mengikuti jejak ayahnya, Sunarso yang mengajar di Sastra Indonesia UGM
"Saya ingin jadi dosen, meniru bapak, tapi Sastra Inggris," ungkap remaja yang memiliki akun twitter @afifahwdy.
Untuk menunjang keinginannya, remaja kelahiran 5 Maret 1996 itu memilih jurusan Sastra Inggris untuk kuliah nanti.
"Pilihan pertama kepingin masuk di Sastra Inggris UGM. Kalau nanti enggak lolos, ya Sastra Inggris di UNY. Kalau masih enggak lolos, ya enggak tahu nanti," tutupnya.