Cerita-cerita haru keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air
Mereka tetap berharap ada mukjizat penumpang pesawat selamat. Tercatat sebanyak 189 menjadi korban dan masih terus dilakukan pencarian dan evakuasi.
Duka menyelimuti keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang di Karawang, Senin (29/10) pagi. Mereka terus mencari kabar nasib anak, suami dan sanak keluarganya.
Mereka tetap berharap ada mukjizat penumpang pesawat selamat. Tercatat sebanyak 189 menjadi korban dan masih terus dilakukan pencarian dan evakuasi.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
Berikut ini cerita haru keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air:
Suami jadi korban, istri berulang kali pingsan
Suasana duka menyelimuti kediaman keluarga Kepala Kantor Kesyahbandaran Otorita Pelabuhan Tanjung Pandan Capt Muas Effendi Nasution, yang menjadi salah seorang penumpang pesawat Lion Air JT610. Istri Muas, Mardiana Harahap tampak berulang kali pingsan. Dia terus ditenangkan kerabatnya.
Keluarga masih berharap ada kabar baik datang. "Kami berharap bapak selamat," kata Arie Novichandra, menantu Muas.
Meninggalkan istri hamil
Luthfi Ramdani menjadi salah satu penumpang pesawat Lion Air yang jatuh di Karawang. Luthfi meninggalkan istri yang sedang mengandung tujuh bulan.
"Kami berharap ada mukjizat, apalagi istrinya tengah mengandung tujuh bulan," harap Dewi, kerabat korban.
Berharap suami selamat
Keluarga korban penumpang pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat menangis histeris saat mendengar pernyataan Gubernur Bangka Belitung yang memastikan jatuhnya pesawat tersebut.
"Papa masih hidup, mama jemput papa, papa jangan tinggalin mama," teriak Dina, istri salah satu korban penumpang.
Korban Rangga Adi Prana merupakan salah satu anggota Kepolisian di Polda Babel yang melakukan kunjungan ke Jakarta untuk menjalankan bisnis di Jakarta.
Tangis keluarga korban di Pantai Tanjung Pakis
Satu per satu keluarga korban pesawat Lion Air tujuan Jakarta-Pangkalpinang dengan nomor penerbangan JT610 yang jatuh di Perairan Tanjung Karawang menyambangi Pantai Tanjung Pakis. Suasana haru pecah di posko ante mortem DVI Polda Jawa Barat yang dibuka untuk penanganan peristiwa itu.
Mereka sesekali menyeka air mata dengan tisu dan handuk kecil. Tidak hanya perempuan, pelapor pria pun tertunduk lesu saat menyampaikan keluarganya merupakan salah satu penumpang pesawat Lion Air yang jatuh. Pencarian saat ini terus dilakukan.
(mdk/has)