Cerita dan harapan pebalap muda nasional
"Jangan pernah menyerah, apapun passion lu pasti besar manfaatnya baik buat lu sendiri buat orang sekitar."
Menekuni hobi sejak kanak-kanak bisa jadi memperoleh prestasi segunung. Seperti halnya yang terjadi pada kehidupan pebalap muda Indonesia, Demas Agil (21). Kariernya berawal akibat mengikuti jejak sang ayah.
Jejaknya menjadi pebalap muda berawal mengikuti kejuaraan gokart pada 2004. Namun kecelakaan sempat menghalanginya untuk terus berkarier pada kejuaraan gokart. Hal itu tidak menurunkan semangatnya.
Pada 2006, sosoknya kembali hadir mewarnai dunia balap Indonesia. Semangatnya tumbuh tak luput dari dukungan orang tua.
"Alhamdulillah, setuju semua karena kalau dilihat dampak positif sangat banyak dari sini," katanya melalui pesan elektronik, Jumat (15/8).
Sudah hampir 10 tahun, terdapat sekitar 300 kompetisi ia ikuti. Baik dari tingkat nasional maupun internasional. Tak sedikit pula penghargaan ditujukan padanya. Di antaranya, second qualifier formula drift Asia seri 2012, juara 1 kejuaraan national drift 5 2011, dan prestasi lainnya.
Perannya yang aktif dalam dunia balap, menurutnya banyak masyarakat Indonesia hidup dari dunia ini. Baik sebagai pebalap, bengkel, hingga mekanik Dan helper. Ia juga menilai balapan mobil yang legal kondisinya memprihatinkan.
"Berapa banyak orang yang kerja dari sini, kemudian balapan liar dilarang, tapi balapan legal juga kondisinya memprihatinkan, jadi gimana?" tuturnya.
Melihat fenomena tersebut, dia menginginkan Indonesia bisa lebih memberi perhatian kepada atlet dari tiap cabang olahraga. Sebab, kompetisi tingkat international kemunculannya semakin sedikit.
"Kenapa yang besar di internasional sangat banyak orang Eropa, karena di sana pemerintah sangat mendukung," katanya.
Ia pun juga berharap bagi anak muda Indonesia untuk tidal menyerah dalam mengejar passion-nya. "Jangan pernah menyerah, apapun passion lu pasti besar manfaatnya baik buat lu sendiri buat orang sekitar," katanya.