Cerita Dandim dan anak buah Pangdam Sulsel nyabu di hotel
Bila benar terbukti pesta narkoba maka keduanya terancam dicopot sebagai TNI.
Narkoba masih menyasar pelbagai kalangan di tengah gencarnya Presiden Joko Widodo alias Jokowi tengah memeranginya. Tidak hanya sipil, seorang personel TNI bahkan bisa kecanduan barang haram ini. Padahal mereka mempunyai mental dan fisik kuat, namun narkoba tetap saja mereka susah mengelak.
Baru-baru ini dua personel TNI diciduk polisi tengah pesta narkoba jenis sabu. Bukan personel biasa, dia adalah Komandan Kodim (Dandim) 1408/BS, Makassar, Kolonel Infanteri Jefry Oktavian Rotti dan Kepala Pusat Komandan Pengendalian Operasi (Kapus Kodal Ops) Kodam VII/Wirabuana, Letkol Budi Santoso. Keduanya ditangkap di Hotel D' Maleo, Jalan Pelita Raya, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (5/4) malam lalu.
Keduanya kini tengah diperiksa di Denpom VII/6. Kepala Staf Kodam (Kasdam) VII/Wirabuana, Brigjen TNI Supartodi, membenarkan kejadian itu. "Benar semalam diamankan. Saya yang pimpin langsung. Saya langsung perintahkan untuk tes urine Dandim ini, dan hasilnya positif gunakan narkoba," kata Kepala Staf Kodam (Kasdam) VII/Wirabuana, Brigjen TNI Supartodi, Rabu (6/4) kemarin.
Hanya saja Supartodi enggan berbicara panjang lebar soal kasus narkoba melibatkan Dandim 1408/BS, Makassar. Dia merasa lebih baik dijelaskan rinci soal itu kepada Pangdam VII/Wirabuana, Mayjen TNI Agus Surya Bakti.
"Semua sudah saya laporkan ke Pangdam, silakan konfirmasi data lebih detilnya ke beliau," ujar Supartodi.
Bila benar terbukti pesta narkoba maka keduanya terancam dicopot sebagai TNI. "Sanksinya paling tidak adalah mengundurkan diri sesuai prosedur yang berlaku sampai pada pemecatan," tegasnya.
Untuk memastikan keterlibatan para abdi negara ini terlibat narkoba, TNI mengadakan reka ulang. Sayangnya, tidak diketahui proses reka ulang pesta narkoba itu.
"Iya tadi berlangsung rekonstruksi di hotel itu melibatkan lima warga sipil yang sebelumnya juga diamankan bersama-sama. Pelaksana rekonstruksi tersebut adalah dari pihak POM Dam, bukan kita dari kepolisian, karena memang lima warga sipil yang terlibat kasus itu belum diserahkan secara resmi ke kita," kata Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) I Reserse Narkoba Polda Sulsel, AKBP Edi Tarigan, kemarin.
Edi melanjutkan, dia hadir hanya buat menyaksikan rekonstruksi. Reka ulang dilakukan mulai pukul 14.00 WITA, dan berlangsung selama kurang lebih satu jam. Dia menambahkan, selain dua personel TNI, ada juga seorang pengusaha ikut diciduk.
"Yang sedikit saya tahu adalah di antara lima warga sipil itu bernama Haji Nasri. Kata orang, Haji Nasri itu seorang pengusaha, tapi maaf saya tidak bisa pastikan," ujar Edi.
Meski tidak diketahui bagaimana reka ulang, TNI memastikan kedua personel TNI itu positif memakai narkoba. "Hasil tes urine ini yang akan jadi rekomendasi untuk pemecatannya," ujar Supartodi.
Ancaman bahaya narkoba sebenarnya telah diingatkan Pangdam VII/Wirabuana, Mayjen TNI Agus Surya Bakti, sejak sepekan lalu. Dalam penjelasan itu, Agus menegaskan bahwa anggota TNI yang diduga terlibat narkoba harus diselidiki.
"Seluruh anggota di wilayah Wirabuana, periksa. Anggota yang terlibat, selidiki, atau yang bawa-bawa narkoba, sikat," terang Agus.