Cerita & firasat di hari terakhir Ahok berpakaian dinas Gubernur DKI
Cerita hari terakhir Ahok berpakaian dinas Gubernur DKI. Pagi itu Ahok minta difoto untuk lukisan yang akan dipajang di balai kota. Ahok meminta stafnya memfotonya dengan pakaian dinas. Katanya, mumpung masih bisa menggunakan pakaian dinas, karena besok sudah tidak bisa.
Senin (8/5), Basuki Tjahaja Purnama mengenakan pakaian dinas harian (PDH) berwarna coklat menemui warga yang setiap pagi menunggunya untuk mengadukan persoalan dan pelayanan publik. Setelah meluangkan waktu beberapa saat, Basuki atau akrab disapa Ahok menjalani pemotretan untuk dijadikan lukisan yang akan digantungkan bersama para tokoh yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Arief, salah satu staf Ahok diminta segera mengabadikan momen saat mantan politisi Gerindra itu mengenakan PDH. Arief sempat tertegun mendengar perkataan suami Veronica Tan itu sebelum memfoto.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Kenapa Ahok merasa prihatin dengan nasib generasi muda? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Di mana Ahok menghabiskan masa kecilnya? Masa kecil Ahok sendiri dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Kenapa Ahok menahan Yosafat saat meniup lilin? Ahok lalu menahan Yosafat agar tidak ikut meniup lilin pada ulang tahun adiknya.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
"Pagi itu dia minta difoto buat lukisan Gubernur. Minta gue, abis makan siang, selesai makan siang di ruangan, keluar kerja sebentar bikin disposisi tiba-tiba dia minta difoto. 'Ayo sekarang aja difotonya. Mumpung masih bisa pakai pakaian ini. Besok besok enggak bakalan bisa lagi'," kata Arief menirukan ucapan Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/5).
Mendengar pernyataan Ahok itu, beberapa staf yang berada di ruang kerja itu tertawa. Arief sempat tertegun hingga akhirnya kembali tersadar dan mengabadikan foto pendamping Djarot Saiful Hidayat itu.
"Ada beberapa yang ketawa. Gue diem sebentar. Malamnya kita makan malem bareng, itu masih ketawa ketawa. Kita makan malem di sini (Balai Kota). Kita tanya mau foto-foto lagi enggak (bareng warga)? Enggak keburu. Sudah itu terakhir gue lihat dia (Ahok)," terangnya.
Staf Ahok lainnya, Nathanael melanjutkan cerita hari terakhir Ahok di Balai Kota. Bapak tiga orang anak itu tidak mengetahui jika esok harinya bakal mendekam di Rutan Cipinang, Jakarta Timur. Sebab jika Ahok mengetahuinya, dia yakin pasti akan menitipkan pesan.
Nathanael mencontohkan saat Ahok menitipkan pesan kepadanya karena harus non-aktif sebagai Gubernur DKI Jakarta lantaran mengikuti kampanye.
"Kalau dia tahu pasti bakal pesen. Waktu dia mau nonaktif dia ngomong. Apalagi ini. Biasanya nitipin beresin karyawan. Yang di Belitung pabrik rumah operasional rumah. Enggak ada pamitan perpisahan. Kalau dia tahu pasti dia ada pesan pesan. Cepat urus ini urus ini," tutupnya.
Baca juga:
Vonis Ahok diprotes Belanda & UE, Fadli Zon sebut 'Tahu apa mereka'
Wanita paruh baya ini rela ditahan dan ditembak demi Ahok
Pendukung Ahok nyanyikan 'Maju Tak Gentar' di depan Mako Brimob
FPI: Apa hubungannya vonis Ahok dan penangkapan Habib Rizieq?
Pimpin Jakarta, Djarot tetap koordinasi meski Ahok ada di penjara
Djarot nangis sampaikan pesan Ahok ke warga di Balai Kota