Cerita Gubernur Ganjar ngamuk lihat jalan di Jawa tengah rusak parah
Baru memulai perjalanan Ganjar sudah tersulut emosinya ketika melihat Jalur Lingkar Selatan Selatan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau sejumlah ruas jalan di Jawa Tengah yang akan dilalui pemudik. Selama tiga hari Ganjar akan mendatangi enam kabupaten di jalur Selatan yakni Cilacap, Purbalingga, Purwokerto, Banyumas, Tegal dan Brebes.
Baru memulai perjalanan Ganjar sudah tersulut emosinya ketika melihat Jalur Lingkar Selatan Selatan (JLSS) atau biasa disebut Jalur Deandles. Ganjar merasa infrastruktur di jalur itu tertinggal dibandingkan provinsi lain.
Menurut orang nomor satu di Jawa Tengah itu Jalur Deandles yang menghubungkan Kabupaten Pruworejo, Provinsi Jawa Tengah dan Wates, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta diperlakukan sebagai anak tiri.
"Ini jalan anak tiri," tegas Ganjar saat menghentikan mobil Kijang Inovanya berpelat H1 di Desa Wonosari, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (24/6).
Selain jalur biasa, Ganjar juga dijadwalkan memantau pembangunan jalan tol ruas Pejagan-Brebes yang akan digunakan untuk mendukung arus mudik. Kegiatan politikus PDI Perjuangan itu akan berakhir Jumat (26/6).
Berikut cerita kemarahan Ganjar dapati ruas jalan Jawa Tengah rusak:
-
Bagaimana Alam Ganjar mendukung Ganjar Pranowo? Kini semakin dewasa, Alam memberikan dukungan penuh kepada sang ayah yang akan mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024. Ia bahkan hadir di berbagai momen penting mendukung Ganjar Pranowo.
-
Kapan Mahfud Md diumumkan sebagai cawapres Ganjar Pranowo? Tepat pada Rabu 18 Oktober 2023, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri secara resmi mengumumkan Mahfud Md menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.
-
Kapan Ganjar Pranowo mulai beruban? Ganjar sendiri mengaku mulai tumbuh uban ketika masih duduk di bangku SMA, pada usia yang belum mencapai 20 tahun.
-
Apa alasan Ganjar Pranowo pamit kepada warga? “Bapak ibu nuwun sewu nggih, kulo niku ajeng pamitan, soal e tanggal 5 September kulo pensiun, (bapak ibu permisi ya, saya mau pamitan. Soalnya tanggal 5 September sudah pensiun,” ucap Ganjar, seperti dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Selasa (8/8).
-
Apa tiga keluhan utama para petani bawang merah yang dicatat oleh Ganjar Pranowo? Ganjar mencatat tiga keluhan utama para petani bawang merah di sana, yakni pupuk, pasar untuk jual hasil panen, dan ketersediaan pengairan lahan.
-
Bagaimana penampilan rumah Ganjar Pranowo? Rumah itu terlihat memiliki halaman yang cukup hijau dan memiliki taman kecil di bagian depan. Menariknya, tak ada pagar tinggi di halaman depan rumahnya. Walaupun taman itu hanya berukuran kecil, namun rumah itu tetap tampak cantik.
Gubernur Ganjar semprot petugas kementerian PU
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyemprot petugas Satuan Kerja (Satker) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Agung Sutarjo saat melakukan tinjauan di Jalur Lingkar Selatan Selatan (JLSS) atau biasa disebut Jalur Deandles.
Jalur Deandles ini di wilayah Jawa Tengah sendiri melintasi beberapa wilayah kabupaten seperti Purworejo, Kebumen dan Cilacap yang biasanya digunakan sebagai jalur alternatif dari Jawa Tengah menuju ke Jawa Barat.
Ganjar merasa jengkel karena sepertinya ada perlakuan khusus dari pemerintah pusat terhadap jalan di Provinsi DIY sehingga jauh lebih bagus dibanding jalan di Jawa Tengah.
"Kok kono apik kene ora nopo (Kok Yogya bagus, Jateng jelek kenapa)?" tandas Ganjar dengan nada tinggi.
"Yogya kontrak 10 tahun pak," jawab Agus.
"Kalau Yogya seperti itu?" tanya Ganjar.
"120 Kilometer penanganan total pak," jawab Agus.
Ganjar kesal petugas Kemen PU terus berkelit
Gubernur Ganjar melihat ada ketidakadilan pembangunan di Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta. Dia pun semakin emosi ketika mendapat jawaban petugas kementerian pekerjaan umum yang tak memuaskan.
"Berarti Yogya beda dengan Jateng? Aku ra mudeng, soale saiki aku ngrasake dadi rakyat ki (Saya nggak paham. Karena saya sekarang memposisikan diri sebagai rakyat bukan Gubernur). Kenapa Yogya lebih baik?" tanya Ganjar.
Agus Sutarjo menjawab, "Yogya baik. Kalau poros tengah larinya ke Utara (Pantura) terus pak," ungkapnya.
Ganjar pun menimpali pernyataan Agus yang dinilainya tak masuk akal dan tak logis dengan kalimat, "Lha Yogya kan Selatan? Jalan tengah juga sama mas. Aku ingin di jelaske (saya ingin dijelaskan) kenapa lebih baik di sana? Di sini jelek? Apa sistem, kualitas beda?" tanya Ganjar.
"Saya baru masuk ke sini pak Satkernya," ungkap Agus.
Ganjar pun menyanggah, "Masuk tidak masuk, sampeyan harus bertanggungjawab pada institusi anda!" tegas Ganjar.
"Program untuk wilayah selatan saat ini baru pak," terangnya.
Ganjar pun tetap bersikeras meminta penjelasan karena merasa tidak mendapatkan jawaban yang pas, logis dan tidak mengada-ada.
"Lha kenapa Bantul apik (bagus)?" tanya Ganjar.
Aguspun menjawab; "Mungkin pagu Dipa Jateng saat itu Pantura pak. Kemudian baru ke Selatan, tahun 2015 proyeknya hanya Wangon-Jabar-DIY," paparnya.
Meski demikian, Ganjar belum merasa juga mendapatkan jawaban yang logis. "Jawabane sampeyan (Jawaban anda) tidak menjelaskan," tegasnya.
Ganjar langsung telepon menteri pekerjaan umum
Ganjar merasa tidak puas dengan jawaban petugas Satker Kementerian PU dan Perumahan Rakyat. Dia pun langsung menghubungi Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
"2016? Ya sudah kalau gitu saya minta bantuan, detailnya saya ke teman-teman di sini. Saya nanti teruskan ke pak menteri," ungkap Ganjar saat berbincang dengan Menteri Basuki lewat telepon selulernya.
Usai menutup teleponnya, Ganjar langsung menyatakan ke petugas Satker bahwa Menteri Basuki menerima permintaan untuk melaksanakan pengerjaan proyek JLSS pada tahun 2016. Selain itu akan dilakukan juga perbaikan sementara JLSS selama mudik lebaran dengan metode perbaikan sistem 'agregat'.
"Pak menteri Ok! Ning aku ojo luput (Tapi jangan ingkar)," terangnya.