Cerita Hakim Agung Artidjo marah berkali-kali mau disuap pengusaha
Cerita Hakim Agung Artidjo marah berkali-kali mau disuap pengusaha. Tak berhenti di situ, upaya lain untuk menyuap Artidjo melalui kiriman selembaran fotokopi cek. Dia lalu dihubungi untuk meminta nomor rekening.
Artidjo Alkostar bercerita semasa berkiprah sebagai hakim agung, berbagai upaya suap pernah dicoba kepada dirinya. Namun, Artidjo berulang kali menolaknya dengan tegas.
Artidjo mengatakan seorang pengusaha pernah datang langsung kantornya untuk memberikan suap untuk hentikan perkara. Lantas dia menolaknya.
-
Kapan acara nobar film ‘Pesan Bermakna Jilid III’ di Mahkamah Agung? Setelah perilisannya, akhirnya Mahkamah Agung dan para pemain yang terlibat dalam film ‘Pesan Bermakna Jilid III’ hadir dalam kegiatan nonton bareng yang bertempat di Balairung Mahkamah Agung pada 18 Agustus 2023.
-
Siapa saja yang hadir di acara perayaan HUT ke-78 Mahkamah Agung? Acara yang berlangsung dalam rangka merayakan HUT Mahkamah Agung tersebut juga dihadiri Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial, para Pimpinan Mahkamah Agung, Hakim Agung, Hakim AdHoc, PLH Sekretaris Mahkamah Agung, pejabat eselon 1 dan 2 serta undangan lainnya.
-
Apa keunikan dari Masjid Agung Baitul Mukminin? Masjid kebanggan Kota Santri ini memiliki keunikan tersendiri. Pertama, kental akan budaya Jawa yang tercermin dari joglo, ukiran, serta ornamen batik Jawanya. Kedua, kental akan nuansa keislaman lewat menara masjid yang menjulang tinggi.
-
Dimana letak Makam Agung Arosbaya? Salah satu makam bersejarah di Pulau Madura, khususnya Kabupaten Bangkalan ialah Makam Agung.
-
Aplikasi apa saja yang diluncurkan Mahkamah Agung di HUT ke-78 mereka? Memasuki usia yang ke-78 tahun, Mahkamah Agung terus memberikan inovasi demi mendekatkan diri kepada masyarakat. Seiring dengan tujuannya membentuk badan peradilan yang modern dan berbasis teknologi informasi, Mahkamah Agung pun meluncurkan 5 aplikasi terbaru. Momen peluncuran ini berlangsung pada Jumat (18/03/2023) lalu.
-
Di mana Masjid Agung Palembang terletak? Masjid Agung ini merupakan bagian dari peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddin I atau biasa dikenal dengan Jayo Wikramo.
"Saya marah betul. Ini apa saudara ini, saudara menghina saya," kata Artidjo di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta Pusat, Jumat (25/5).
Tak berhenti di situ, upaya lain untuk menyuap Artidjo melalui kiriman selembaran fotokopi cek. Dia lalu dihubungi untuk meminta nomor rekening.
"Tidak saya baca berapa jumlahnya pokoknya saya jawab kepada dia. Saya terhina dengan surat-surat anda itu. Itu jangan diteruskan lagi itu masalah menjadi lain," kata dia.
Tak mempan, seorang penyuap berusaha mendekati keluarga Artidjo. Keponakannya di Situbondo diiming-imingi pekerjaan di Jakarta.
"Ya tentu ponakan saya enggak mau, enggak ada yang berani mengganggu saya itu enggak ada yang berani. Jadi saya sudah bilang kepada keluarga saya baik Situbondo dan di Madura, Yang family saudara itu Artidjo, kalau Hakim agungnya bukan. Jangan coba coba mempengaruhi hakim agung," tegas Artidjo.
Selain itu Artidjo juga sangat menghindari berhubungan dengan pihak lain yang berhubungan dengan berperkara. Dia mengaku memiliki kawan sedikit selama menjadi hakim agung demi menjaga independensi. Sampai-sampai, telepon pun tidak pernah dia angkat jika tidak terdaftar di handphone-nya.
"Komunikasi dengan siapa di HP saya kalau itu tidak ada namanya, tidak pernah saya angkat takut-takut koruptor yang menelepon saya. Gak ada gak akan saya angkat. 1000 kalipun tidak akan saya angkat, tegasnya.
Artidjo mempunyai pesan khusus kepada para penegak hukum di Indonesia. Mereka butuh profesionalisme dan pengetahuan. Terakhir yang sulit jika tidak dipupuk dalam diri individu, moral integritas.
"Ketiga adalah moral integrity, integritas moral. Itu tidak ada sekolahnya. Di dunia ini tidak ada sekolah tentang kejujuran. Tidak ada berani orang mengajarkan kejujuran," kata Artidjo.
Menurut Artidjo tiga hal tersebut harus dimiliki oleh para penegak hukum dan lembaganya.
"Untuk itu saya kira harapan saya penegak hukum itu, untuk memperbaharui kemampuannya profesionalismenya, profesional knowledge skill-nya, moral integrity-nya dijaga, kalau tidak knowledge tidak akan berjaya. Baik secara personal ataupun kelembagaan. Jadi lembaga penegak hukum harus kita jaga," tutupnya.
Baca juga:
Artidjo Alkostar: Hakim mimpi dapat hadiah saja tidak boleh
Selama jadi hakim agung, Artidjo sudah menangani 19.708 perkara
Artidjo kenyang dengan ancaman pembunuhan hingga santet
Kisah Artidjo di awal karir harus tangani kasus dugaan korupsi Soeharto
Pensiun hakim agung, Artidjo akan urus kambing, mengajar dan bisnis soto Madura