Ziarah ke Makam Agung Arosbaya, Jejak Pemeluk Islam Pertama di Madura Barat
penanda awal perkembangan kebudayaan islam di Madura.
Penanda awal perkembangan kebudayaan islam di Madura.
Ziarah ke Makam Agung Arosbaya, Jejak Pemeluk Islam Pertama di Madura Barat
Salah satu makam bersejarah di Pulau Madura, khususnya Kabupaten Bangkalan ialah Makam Agung. Di sini, tiga tokoh ulama sekaligus pemeluk agama Islam pertama di Madura Barat dimakamkan.
-
Siapa yang pertama menyebarkan Islam di Pagaruyung? Salah satu tokoh Islam atau ulama dari Aceh bernama Burhanuddin Ulakan menjadi sosok yang dianggap pertama kali menyebarkan pengaruh agama Islam di Pagaruyung.
-
Siapa yang pertama kali menemukan makam Sunan Kalijaga di Tuban? Makam tersebut pertama kali ditemukan Mulyadi yang membangun gubuk di tengah sawah untuk ditinggali.
-
Siapa tokoh utama penyebar Islam di Jawa? Maulana Malik Ibrahim: Dikenal sebagai penyebar Islam pertama di Pulau Jawa, Maulana Malik Ibrahim juga dikenal dengan nama Kakek Bantal.
-
Siapa yang disebut Gus Baha sebagai pelopor Islam di Jawa? Ia menegaskan bahwa klaim tersebut tidak sepenuhnya benar. Menurut Gus Baha, meskipun Wali Songo berperan penting dalam menyebarkan Islam di Jawa, agama Islam sebenarnya sudah ada di Indonesia jauh sebelum mereka datang.
-
Dimana makam para ulama di Sidoarjo? Makamnya pun ada di pemakaman umum desa dan berbaur dengan warga biasa.
-
Dimana makam kuno tersebut ditemukan? Arkeolog baru-baru ini menemukan gundukan pemakaman yang tidak biasa berusia 700 tahun di sebuah situs arkeologi Pampa La Cruz, di pesisir kota Trujillo, Peru.
Pemeluk Islam Pertama
Ketiga tokoh yang dimakamkan di Makam Agung Arosbaya yakni Kiai Pragalbo (Pangeran Islam Ongguk) yang dikenal dengan nama Pangeran Plakaran, Kiai Pratanu atau Panembahan Lemah Duwur, dan Raden Koro atau Pangeran Tengah.
Letak makam ketiga kiai ini berurutan, mulai dari batur utama sisi timur, tengah dan barat.
Tanah yang Merdeka
Dulu status tanah makam ini adalah tanah perdikan. Kawasan ini dibebaskan dari perpajakan dan warganya tidak perlu kerja rodi kepada raja.
Mengutip situs Kebudayaan Kemdikbud RI, sebelum Majapahit runtuh, Madura telah berkenalan dengan Islam. Pulau ini mengadakan hubungan dengan Gresik dan Surabaya, tempat para pemimpin agama Islam, Sunan Giri dan Sunan Ampel bermukim.
Pemeluk Islam Pertama
Pada tahun 1528, Pangeran Pratanu jadi orang pertama di Madura Barat yang memeluk Agama Islam. Beliau naik tahta dan menggantikan ayahnya, Kiai Pragalbo, pada tahun 1531 Masehi yang ditandai candrasangkala Sirnoning Buto Pratano ning Negoro (1450 Saka).
Panembahan Lemah Duwur memeluk Agama Islam dianggap sebagai titik awal pengakuan Madura Barat atas kekuasaan Demak sebagai pengganti Majapahit.Pasalnya, sebelum memeluk Islam, Panembahan mengirimkan utusan untuk belajar agama Islam di Demak.
Pusat pemerintahan Pangeran Pratanu yang bergelar Panembahan Lemah Duwur dipindahkan dari Plakaran ke Arosbaya.
Ia lalu meluaskan wilayah kekuasaannya hingga Blega dan Sampang. Selain itu Sumenep dan Pamekasan juga berada di bawah pengaruh kekuasaannya.
Pangeran Pratanu terkenal arif dan bijaksana sehingga sangat dicintai rakyatnya.
Kisah Cinta
Panembahan Lemah Duwur menikah dengan puteri dari Pajang dan dikaruniai lima orang anak.
Ia juga memiliki selir. Hubungannya dengan sang selir membuahkan 10 orang anak.
Meninggal
Panembahan Lemah Duwur meninggal tahun 1592 masehi ditandai Candrasangkala netro papat yakso prabhu.
Cagar Budaya
Mengutip Instagram @disbudparjatimprov, Makam Agung ditetapkan sebagai cagar budaya peringkat Provinsi pada tahun 2017 dengan SK Gubernur nomor 188/735/KPTS/013/2017. Keberadaan makam ini jadi penanda awal perkembangan kebudayaan islam di Madura.