Gundukan Makam Kuno Berusia 700 Tahun Berisi Kerangka 76 Anak yang Dijadikan Tumbal Pengorbanan, Semua Korban Dadanya Dibelah
Arkeolog menemukan makam kuno itu di Pampa La Cruz, Peru.
Arkeolog baru-baru ini menemukan gundukan pemakaman yang tidak biasa berusia 700 tahun di sebuah situs arkeologi Pampa La Cruz, di pesisir kota Trujillo, Peru.
Gundukan berukuran 60 x 20 meter itu berisi 76 anak-anak dan dua orang dewasa yang dikorbankan itu berkaitan dengan peradaban Suku Chimu, peradaban yang dikenal karena karya seni dan tekstilnya dari abad ke-12 hingga abad ke 15.
-
Di mana makam kuno anak-anak ditemukan? Arkeolog menemukan 54 makam bocah di salah satu lahan bekas tambang di distrik Kulp, Diyabarkir, Turki tenggara.
-
Siapa yang dikuburkan di makam kuno? Makam yang ditemukan secara tak terduga di pusat desa itu dibangun sebagai ruang kayu yang rumit dan berisi sisa-sisa kerangka seorang pria berusia sekitar 60 tahun.
-
Apa saja yang ditemukan di makam kuno itu? Dalam kumpulan kerangka ini, ditemukan tengkorak anak-anak berusia 3.000 tahun. Sumber: Arkeonews Penggalian yang dilakukan di bawah pengawasan Dr. Mustafa Dehpahlavan ini juga menemukan kerangka bayi dan janin. Selain itu, tim juga menemukan kerangka dua ekor kuda, dua ekor kambing, dan seekor domba.
-
Apa saja yang ditemukan di makam kuno? Di antara benda-benda yang ditemukan di makam itu terdapat bejana keramik dan kaca, cangkir kaca berkualitas tinggi, serta sisir kecil yang menakjubkan dengan semua gigi dan gagangnya yang hampir utuh.
-
Siapa yang dimakamkan di makam kuno itu? Menurut tulisan yang ada di dinding makam, kuburan itu adalah milik seorang pejabat istana bernama Seneb Neb-Af dan istrinya, Idet.
-
Apa yang ditemukan di makam kuno tersebut? Makam-makam tersebut memiliki desain arsitektur yang bervariasi. Beberapa memiliki pintu masuk berkubah yang didahului dengan halaman terbuka dan dikelilingi oleh dinding batu bata lumpur, sementara yang lain diukir langsung pada batu gunung.
Dilansir dari laman Live Science, 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya.
Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
Para peneliti juga menemukan kotak-kotak perak dan tembaga yang mungkin dijahit ke pakaian anak-anak serta hiasan telinga dan cangkang Spondylus.
Ditaklukan dan diperbudak sebelum dijadikan persembahan
“Cangkang Spondylus lebih berharga daripada emas bagi orang-orang ini," kata Gabriel Prieto, pemimpin penggalian di Pampa La Cruz. Meski begitu cangkang ini hanya bisa ditemukan di wilayah Lambayeque, sebuah peradaban pekerja logam yang terampil.
Penemuan cangkang dan keadaan tengkorak yang dimodifikasi membuat para ahli berusaha untuk mengungkap asal-usul korban tersebut. Berdasarkan analisis isotop, para ahli menemukan bahwa pola makam 76 anak-anak ini cocok dengan wilayah Lambayeque.
"Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang," kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
Prieto mengungkapkan bahwa anak-anak dan keluarga mereka mungkin telah ditaklukkan oleh suku Chimu dan dibawa ke lokasi di Pampa la Cruz untuk membangun irigasi. Setelah saluran irigasi selesai dibangun anak-anak dikorbankan untuk memperkuat dan menyuburkan tanah.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti