Gundukan Makam Kuno Berusia 700 Tahun Berisi Kerangka 76 Anak yang Dijadikan Tumbal Pengorbanan, Semua Korban Dadanya Dibelah
Arkeolog menemukan makam kuno itu di Pampa La Cruz, Peru.

Arkeolog baru-baru ini menemukan gundukan pemakaman yang tidak biasa berusia 700 tahun di sebuah situs arkeologi Pampa La Cruz, di pesisir kota Trujillo, Peru.
Gundukan berukuran 60 x 20 meter itu berisi 76 anak-anak dan dua orang dewasa yang dikorbankan itu berkaitan dengan peradaban Suku Chimu, peradaban yang dikenal karena karya seni dan tekstilnya dari abad ke-12 hingga abad ke 15.
Dilansir dari laman Live Science, 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya.
Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
Para peneliti juga menemukan kotak-kotak perak dan tembaga yang mungkin dijahit ke pakaian anak-anak serta hiasan telinga dan cangkang Spondylus.
Ditaklukan dan diperbudak sebelum dijadikan persembahan

“Cangkang Spondylus lebih berharga daripada emas bagi orang-orang ini," kata Gabriel Prieto, pemimpin penggalian di Pampa La Cruz. Meski begitu cangkang ini hanya bisa ditemukan di wilayah Lambayeque, sebuah peradaban pekerja logam yang terampil.
Penemuan cangkang dan keadaan tengkorak yang dimodifikasi membuat para ahli berusaha untuk mengungkap asal-usul korban tersebut. Berdasarkan analisis isotop, para ahli menemukan bahwa pola makam 76 anak-anak ini cocok dengan wilayah Lambayeque.
"Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang," kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
Prieto mengungkapkan bahwa anak-anak dan keluarga mereka mungkin telah ditaklukkan oleh suku Chimu dan dibawa ke lokasi di Pampa la Cruz untuk membangun irigasi. Setelah saluran irigasi selesai dibangun anak-anak dikorbankan untuk memperkuat dan menyuburkan tanah.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti