Kiai Ageng Muhammad Besari, Guru Para Pendiri Pondok Pesantren Ternama di Jawa Timur
Trah Kiai Ageng Muhammad Besari yang sudah menyebar ke berbagai daerah. Di antaranya Gontor, Gandu, Coper, Joresan, Lirboyo, Ploso, Jampes, Tremas.
Trah Kiai Ageng Muhammad Besari yang sudah menyebar ke berbagai daerah
Kiai Ageng Muhammad Besari, Guru Para Pendiri Pondok Pesantren Ternama di Jawa Timur
Kiai Ageng Besari merupakan tokoh penyebar Islam di wilayah Ponorogo pada abad ke-17. Untuk mendukung misi penyebaran agama Islam yang ia lakukan, Kiai Ageng Besari mendirikan Pondok Pesantren Tegalsari atau Gebang Tinatar.
(Foto: alislamjoresan.sch.id)
-
Siapa yang mendirikan pondok pesantren di Kediri? Kiai nyentrik ini mendirikan pesantren tak jauh dari bekas lokalisasi.
-
Siapa guru para warok di Ponorogo? Ia adalah gurunya para warok terkenal di Ponorogo.
-
Siapa pendiri Kabupaten Ponorogo? Bathara Katong, pendiri kabupaten Ponorogo menipu musuhnya dengan cara cerdik.
-
Siapa yang membangun Pesantren Bumi Tanah Jawi? Cak Diqin mendirikan Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Qur’an Bumi Tanah Jawi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
-
Siapa pendiri pondok pesantren Langitan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Mengapa Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren? Awalnya, Kiai Nur hanya mengajari perihal agama Islam kepada keluarga dan para tetangganya. Ia mengajarkan mereka untuk meneruskan perjuanganmengusir para penjajah dari tanah Jawa pada tahun 1852, tiba-tiba datanglah 25 santri yang ingin ikut mengaji padanya.
Silsilah
Dari garis keturunan ayah, yakni Kiai Anom Besari Caruban, Madiun, Kiai Ageng Besari merupakan keturunan dari Kerajaan Majapahit yakni Raja Brawijaya V. Sedangkan dari Ibunya (Nyai Anom Besari), nasab beliau sampai kepada Rasulullah SAW melalui garis Sayyidati Fatimah Az-Zahra.
Guru
Kiai Ageng Muhammad Besari berguru pada Kiai Anom Besari (Ayah Kyai Ageng Muhammad Besari), Kiai Ageng Donopuro, Kiai Nur Salim atau Kiai Ageng Mantup
Buah Pernikahan
Kiai Ageng Besari menikah dengan Nyai Ageng Mantup dan dikaruniai sembilan orang anak.
- Nyai Abdurrachman
- Kiai Yakub atau Kyai Jakub
- Kiai Ismail atau Kyai Ismangil
- Nyai Buchari
- Kiai Iskak Coper
- Kiai Cholifah
- Kiai Ilyas
- Nyai Bandjarsari
- Kiai Zainal ‘Abidin
Makam
Kiai Ageng Muhammad Besari wafat pada 1773. Makamnya terletak di dekat Masjid Agung Tegalsari, Kec.amatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Keturunan
Trah Kiai Ageng Muhammad Besari yang sudah menyebar ke berbagai daerah. Di antaranya Gontor, Gandu, Coper, Joresan, Lirboyo, Ploso, Jampes, Tremas, dan lain-lain.
Pendiri NU
Pendiri Nahdlatul Ulama Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari adalah keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari dari jalur Kiai Basyariyah Sewulan, yang menjadi menantu Kiai Bin Umar Banjarsari, seperti dilansir dari alislamjoresan.sch.id.
Mbah Thoyyib
Mbah Thoyyib, generasi ketiga dari Kiai Ageng Muhammad Besari, menjadi sesepuh di daerah Joresan. Ia mengembangkan Islam di daerah Joresan pada tahun 1800-an. Sosoknya menjadi pijak kuat berdirinya Pondok Pesantren Al-Islam Joresan.
Sejarah Gontor
Keberadaan Pondok Pesantren Modern Gontor juga ada kaitannya dengan keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari. Pada tahun 1873 – 1883, Pondok Tegalsari dipimpin Kiai Kasan Kalipah, putra Kiai Kasan Besari. Sulaiman adalah santri yang berprestasi dan dekat dengan Kiai Kasan Kalipah.
(Foto: gontor.ac.id)
Sulaiman kemudian menikah dengan putri Kiai Kasan Kalipah.
Selanjutnya, Sulaiman diberi kepercayaan oleh mertuanya untuk membuka lahan pesantren sendiri di Desa Gontor. Kiai Sulaiman Jamal merintis pesantren Gontor bersama istrinya.
Seiring waktu, pasangan suami istri ini mendapat keturunan, Archam Anom Besari. Kiai Archam Anom Besari berputra Santoso Anom Besari yang kemudian dinikahkan dengan Roro Sudarmi, kerabat Bupati Madiun Surodiningratan. Pengasuh Pesantren Gontor generasi ketiga ini mempunyai tujuh anak, yakni: Rohmat Sukarto, Sumijah Hardjodipuro, Sukatmi, Sumilah, Ahmad Sahal, Zainuddin Fanani, dan Imam Zarkasyi.
Imam Zarkasyi berhasil mengembangkan Pesantren Gontor menjadi pondok modern.