Eksis hingga Sekarang, Begini Kondisi Ponpes Berusia 312 Tahun Tempat Para Pendiri NU Menimba Ilmu
Hasyim Asy'ari dan Syaikhona Kholil punya kenangan khusus di sini
Hasyim Asy'ari dan Syaikhona Kholil punya kenangan khusus di sini
Eksis hingga Sekarang, Begini Kondisi Ponpes Berusia 312 Tahun Tempat Para Pendiri NU Menimba Ilmu
Pondok Pesantren Canga'an di Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur merupakan salah satu pondok pesantren tertua di Pulau Jawa. Berdiri sejak tahun 1711, kini pondok pesantren tersebut sudah berusia lebih dari tiga abad.
(Foto: YouTube Fatayat NU Bangil)
-
Kapan pondok pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Kapan NU berdiri? Pada awal berdirinya Nahdlatul Ulama pada 31 Januari 1926 di Surabaya, Hasan Gipo terpilih menjadi Ketua Umum Hoofdbestuur Nahdlatoel Oelama (HBNO), atau sekarang disebut Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
-
Siapa pendiri pondok pesantren Langitan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Siapa yang pernah belajar di pondok pesantren? Anak sulungnya, Laura Meizani Nasseru Asry, memilih untuk melanjutkan pendidikan di pondok pesantren setelah menyelesaikan Sekolah Dasar.
-
Mengapa Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren? Awalnya, Kiai Nur hanya mengajari perihal agama Islam kepada keluarga dan para tetangganya. Ia mengajarkan mereka untuk meneruskan perjuanganmengusir para penjajah dari tanah Jawa pada tahun 1852, tiba-tiba datanglah 25 santri yang ingin ikut mengaji padanya.
-
Apa nama asli daerah tempat pondok pesantren Langitan berdiri? Nama Pesantren Langitan berasal dari nama lama daerah tempat pesantren itu berdiri, Plang Wetan atau Plangitan yang kemudian dibaca Langitan.
Santri
Santri yang belajar di pondok Cangaan ini juga ulama-ulama besar, bahkan guru dari para kiai.
Di antaranya para santrinya yang terkenal adalah Syaikhona Kholil Bangkalan (guru dari Hadrotus Syekh KH Hasyim Asyari/pendiri Nahdlatul Ulama). Saat beliau nyantri di pondok Cangaan, pengasuhnya adalah KH Abdul Lathif, nama yang sama dengan sang ayah.Ketika nyantri di Cangaan usia Saikhona Kholil masih tujuh tahun, ada yang mengatakan 9 atau 12 tahun. Selain beliau, ada juga ulama-ulama besar seperti KH Chasbulloh (ayah dari KH Abdul Wahab Chasbulloh/pendiri dan penggerak Nahdlatul Ulama), juga Hadrotus Syekh Hasyim Asyari, hingga pendiri pondok pesantren Gontor.
"Sejumlah tokoh yang pernah nyantri di pondok Canga'an diantaranya Syekhona Kholil, KH Hasyim Asy'ari, KH Hasbullah," terang Gus Ayik, pengasuh Ponpes Canga'an, dikutip dari Liputan6.com, Kamis (23/11/2023).
(Foto: Instagram @nadia.abdurrahman)
Santri dari Berbagai Daerah
Penamaan kompleks kamar santri menggunakan nama daerah di nusantara. Mulai dari Madura, Bangkalan, Jawa. Penyebutan kata Jawa pada masa Hasyim Asyari, meliputi Indonesia, Brunei Darussalam dan Malaysia. Ada kemungkinan para santri berasal dari berbagai negara di Asia Tenggara.
Pendiri Pesantren
Mengutip opop.jatimprov.go.id, pendiri pondok tersebut adalah wali Allah yang memiliki julukan Mbah Lowo Ijo. Pria dengan nama asli Syekh Jalaluddin atau Syekh Abdul Qodir itu diberi julukan Mbah Lowo Ijo karena saat di kejar-kejar penjajah beliau menjelma menjadi Lowo Ijo.
Cerita lain menyebutkan julukan Lowo Ijo diberikan beliau melakukan salat dan munajat di ranting-ranting pohon bahkan dedaunan.
Hingga saat ini, pondok pesantren ini masih eksis dan memberikan pendidikan agama kepada santri, baik yang menetap mau pun kepada masyarakat sekitar pondok atau sering disebut santri kalong.
(Foto: Instagram @hadrohkyailowoijo)
Bukti Sejarah
Salah satu benda bersejarah yang masih tersimpan di Pondok Pesantren Canga'an Bangil hingga kini adalah kentongan bambu milik Syaikhonan Kholil.