Mengenal Hasan Gipo Ketua Pertama NU, Lahir dari Keluarga Santri Kaya hingga Jadi Teman Orang-orang Penting
Meski memiliki peran besar terhadap NU, sosok ini sangat misterius
Meski memiliki peran besar terhadap NU, sosok ini sangat misterius
Mengenal Hasan Gipo Ketua Pertama NU, Lahir dari Keluarga Santri Kaya hingga Jadi Teman Orang-orang Penting
Hasan Basri Sagipodin atau yang akrab disapa Hasan Gipo merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pertama. Dialah yang mendampingi Hasyim Asyari yang saat itu menjadi Rais Akbar PBNU.
-
Siapa pendiri NU? KH Hasyim Asy'ari merupakan tokoh penting dibalik organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Ia memprakarsai berdirinya NU pada 1926, mendapat julukan Hadratus Syekh (maha guru), sekaligus menjadi Rais Akbar NU pertama.
-
Siapa pendiri Dinasti Gipo? Dinasti Gipo ini didirikan oleh Abdul Latif Sagipoddin (Tsaqifuddin). Sosok ini kemudian lebih akrab disapa Gipo.
-
Siapa pendiri NU Bojonegoro? Nahdlatul Ulama (NU) Bojonegoro lahir di Padangan pada tahun 1938 Masehi. Pemrakarsanya Kiai Hasyim Padangan.
-
Siapa pendiri NU dan Muhammadiyah? Nahdlatul Ulama (NU) lahir pada 31 Januari 1926 di Surabaya. NU didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari untuk menampung gagasan keagamaan para ulama tradisional sebagai reaksi atas prestasi ideologi gerakan modernisme Islam yang mengusung gagasan purifikasi puritanisme. Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 18 November 1912.
-
Kenapa Gipo menjadi kaya? Gipo pun melakukan impor beras sendiri dari Siam, sehingga keuntungannya semakin besar. Alhasil, dia pun semakin kaya.
-
Kenapa NU didirikan? Organisasi Islam yang didirikan di Surabaya ini bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi.
Profil
Hasan Gipo lahir pada tahun 1869. Mengutip situs NU Online, Hasan lahir dari lingkungan keluarga santri kaya. Keluarganya tinggal di kawasan perdagangan elite di Ngampel, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Kondisi ekonomi yang memadai membuat Hasan Gipo mampu mengenyam bangku pendidikan formal. Selain belajar di beberapa pesantren sekitar Kota Surabaya, Hasan juga mendapatkan pendidikan umum ala Belanda.Kendati belajar pendidikan Belanda, Hasan sangat nasionalis. Ia juga punya jiwa kewirausahaan yang tinggi.
Hasan sangat dikenal di kalangan ulama, sebagai saudagar, aktivis pergerakan, dan administratur yang cerdik.
Hasan Gipo
Dermawan
Hasan Gipo terbilang cukup sering membiayai dan memfasilitasi pertemuan para ulama untuk mengkaji masalah agama maupun membahas perkembangan politik saat itu.
Aktivis
Hasan Gipo sering bertemu dengan Wahab Hasbullah dalam dunia pergerakan. Sebagai seorang pedagang sekaligus aktivis pergerakan yang tinggal di kawasan elite Surabaya, sosok Hasan Gipo sangat membantu pergerakan Kiai Wahab.
Mengutip Wikipedia, dia selalu mengantar Kiai Wahab menemui para aktivis pergerakan yang ada di Surabaya, seperti HOS Cokroaminoto hingga Dr. Soetomo.
Wahab Hasbullah dan Hasan Gipo kemudian berkenalan dengan sejumlah murid HOS Tjokroaminoto, seperti Soekarno, Kartosuwiryo, Muso, SK Trimurti, dan masih banyak lagi. Pertemuan kalangan nasionalis dan santri ini jadi momen merencanakan kemerdekaan Indonesia.
Ketua Pertama PBNU
Pada awal berdirinya Nahdlatul Ulama pada 31 Januari 1926 di Surabaya, Hasan Gipo terpilih menjadi Ketua Umum Hoofdbestuur Nahdlatoel Oelama (HBNO), atau sekarang disebut Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Hasan Gipo terpilih jadi ketua umum berdasarkan hasil musyawarah untuk menyepakati siapa saja yang akan menjadi ketua dan petinggi NU.
Ia kemudian bertugas mendampingi Hasyim Asy'ari sebagai Rais Akbar dan Wahab Hasbullah sebagai Katib 'Aam.