Cerita istri TNI berantem dengan guru ditonton ibu-ibu sekampung
Uang yang ditagih pun tak sampai miliyaran, hanya Rp 100 ribu.
Memiliki piutang wajib untuk dibayar. Oleh sebab itu, jika ditagih piutang tak semestinya marah atau tersinggung.
Seperti hal nya di Palembang, gara-gara nagih utang Indriyanti (21) istri anggota TNI dianiaya oleh seorang guru honorer, Ani (25). Tak pelak peristiwa tersebut membuat heboh warga kampung sekitar.
Uang yang ditagih pun tak sampai miliyaran, hanya Rp 100 ribu. Namun Indriyanti harus mengalami luka memar akibat kejadian itu.
Bagaimana kronologis cerita gara-gara utang Rp 100 ribu tersebut? Berikut ceritanya yang dirangkum merdeka.com:
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa saja yang ditawarkan Palembang sebagai destinasi wisata? Palembang menawarkan berbagai destinasi wisata yang tak hanya memikat mata tapi juga menyuguhkan pengalaman yang tak terlupakan.
-
Apa yang dimaksud dengan Songket Palembang? Songket Palembang adalah kain tradisional dari Sumatra Selatan yang dikenal dengan tenunannya yang rumit dan motifnya yang indah. Kain ini merupakan warisan budaya takbenda yang telah ada sejak zaman Sriwijaya, dan telah menjadi simbol kebanggaan masyarakat Palembang.
-
Di mana bisa menemukan Lenggang di Palembang? Selain Pempek, Lenggang menjadi salah satu kuliner yang ada di hati masyarakat. Banyak penjual Lenggang yang bisa dijumpai.
-
Apa tujuan utama dari pantun Palembang lucu? Pantun Palembang lucu menjadi sarana hiburan yang menyenangkan bagi masyarakat, baik dalam situasi formal maupun informal. Melalui kecerdasan kata dan humor yang disajikan dalam pantun, orang dapat mengalami momen-momen riang yang membawa tawa dan keceriaan.
Datang baik-baik tagih utang malah dianggap penghinaan
Ani (25) seorang guru honorer merupakan tetangga Indriayanti yang memiliki utang sudah cukup lama. Pada Rabu (4/2) Indriyanti yang istri seorang TNI bertandang ke rumah Ani (25) untuk menagih utang sebesar Rp 100 ribu.
Dia pun menjelaskan tidak memaksa tetangganya tersebut jika belum memiliki uang. Malah Indriyanti berbaik hati memberikan waktu dan keringanan atas utang yang Ani pinjam.
Alih-alih berterima kasih atas keringanan itu, ternyata dianggap Ani suatu ejekan dan penghinaan. Padahal dia tidak sama sekali bermaksud mengejek apalagi menghina. Karena dituding seperti itu, Indriyanti memilih untuk pulang karena khawatir Ani emosi.
Tagih utang, Indriyanti diajak duel
Keesokan harinya, Indriyanti mendatangi kembali rumah Ani untuk memastikan utangnya akan dibayar kapan. Bukannya membayar utang, Ani malah menantang korban berduel sambil melontarkan kata-kata kasar kepada Indriyanti. Guru honorer itu menganggap korban semena-mena mengejek dirinya lantaran istri seorang tentara.
Tak disangka Ani menyerang bak seekor banteng dia mencekik leher Indri. Tak hanya mencekik, rambut Indri pun dijambak sekeras mungkin.
"Habis bilang begitu, dia (terlapor) cekik leher saya. Rambut saja juga dijambak," ungkap Indri, Sabtu (7/2).
Tak mau membahayakan dirinya, korban lantas mendorong tubuh pelaku. Pelaku malah memukul lengan korban hingga memar. Tak hanya itu, kalung emas korban putus lantaran ikut tertarik tangan pelaku.
Aksi duel Indri dan Ani jadi tontonan ibu-ibu sekampung
Setelah Indriyanti membalas dengan mendorong tubuh Ani, akhirnya aksi duel pun terjadi dan mengundang perhatian warga. Namun, perkelahian antar ibu rumah tangga itu tak berlanjut setelah warga yang mayoritas kalangan ibu-ibu di kampung itu, melerai mereka. Bahkan sebagian dari kalangan ibu-ibu menonton aksi duel tersebut.
Tak terima, Indriyanti yang tinggal di Jalan Ahmad Yani, Lorong Sungai Aur, Kelurahan 9-10 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, itu melapor ke polisi. Dia menjelaskan kronologi perkelahian tersebut kepada polisi.
Dia juga mengaku, meski istri seorang TNI tidak pernah terlintas untuk semena-mena. Karena Indri murni datang untuk menagih utang yang merupakan haknya.
"Saya memang istri tentara, tapi tidak semena-mena. Saya cuma nagih utang, itu pun masih diberi waktu jika belum punya uang. Tapi dia (terlapor) malah menganiaya saya," kata Indri.
"Saya minta dia dihukum. Saya tak mau damai. Karena malu dibuatnya, ibu-ibu tetangga saya lihat saya digituin (aniaya)," sambungnya.
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Suryadi mengungkapkan, laporan itu diterima dengan nomor LP /B-274/II/2015/Sumsel/Resta. Pihaknya akan menyelidiki laporan itu dengan memanggil terlapor dan saksi.
"Jika terbukti, terlapor akan dikenakan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman paling lama lima tahun penjara," tukasnya.