Cerita kecerdasan Tan Malaka kecil memikat hati guru Belanda
Sosok guru Belanda bernama Horensma sangat berjasa bagi kehidupan Tan Malaka sejak kecil hingga dewasa.
Masyarakat Indonesia baru saja memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh tiap 25 November. Hari peringatan itu ditetapkan pemerintah untuk mengingatkan kita kepada jasa para pahlawan tanpa tanda jasa itu.
Guru memang memiliki jasa yang tak ada taranya bagi kita semua. Berkat guru, kita bisa mendapat pendidikan dan menggali bakat yang kita miliki. Berkat guru kita dapat menatap masa depan menjadi lebih baik.
Bicara soal guru, ada kisah menarik dari Bapak Republik Indonesia, Ibrahim Datuk Tan Malaka . Sewaktu kecil, Tan Malaka dikenal sebagai siswa yang cerdas di sekolahnya. Saking cerdasnya, para guru yang mendidiknya di sekolah pemerintah kelas dua di Suliki menginginkan Tan Malaka kecil untuk melanjutkan sekolahnya ke sekolah yang lebih tinggi, yakni sekolah pemerintah kelas satu di Kweekschool (Sekolah Guru Negeri) di Fort de Kock (sekarang Bukittinggi), Minang Kabau.
Para guru Tan Malaka tidak ingin kecerdasan yang dimiliki muridnya itu sia-sia. Mereka kemudian menemui dan membujuk orang tua Tan Malaka agar mau menyekolahkan anaknya ke Sekolah Guru Negeri itu.
Gayung pun bersambut. Kedua orang tua Tan Malaka mendukung keinginan para guru itu. Berkat kecerdasan yang dimilikinya, Tan Malaka berhasil lulus masuk sekolah itu pada 1908. Padahal jumlah pendaftar mencapai ratusan dan yang diterima hanya puluhan.
"Tan Malaka masuk ke sekolah itu bersama 76 siswa lainnya. Dari puluhan siswa itu, hanya satu siswa yang berjenis kelamin perempuan dan ia merupakan anak dari salah satu guru pribumi yang mengajar di sana," demikian ditulis dalam buku 'Tan Malaka, Pahlawan Besar yang Dilupakan Sejarah' karya Masykur Arif Rahman, terbitan Palapa.
Tan Malaka menempuh studi di sekolah itu selama enam tahun. Kecerdasan yang dimilikinya lagi-lagi membuat guru yang mayoritas berasal dari Belanda sangat tertarik kepadanya, salah satunya adalah Direktur II GH Horensma dan istrinya. Saking sukanya, keduanya bahkan mengangkat Tan Malaka sebagai anak angkat mereka.
"Mereka memanggil Tan Malaka dengan nama 'Ipie' (panggilan dari Ibrahim."
Meski Tan Malaka kadang tidak patuh kepada perintah gurunya, Horensma dan guru-guru lainnya tetap menyukai bocah Minang itu. Sebab, meski kadang bandel, Tan Malaka tetap saja cerdas.
Salah satu contoh kenakalan Tan Malaka adalah lebih suka bermain saat disuruh belajar oleh gurunya. Tan Malaka tidak memerlukan waktu banyak untuk menguasai materi pelajaran yang diberi oleh gurunya. Karenanya, dia memiliki banyak waktu untuk bermain. Dua di antara permainan yang paling digemarinya adalah musik dan sepak bola.
"Kendati demikian, Horensma tetap menginginkan agar Tan Malaka rajin belajar agar semakin pandai."
Tan Malaka kemudian lulus dengan memuaskan dari sekolah itu pada 1913. Atas jasa orang tua, Horensma dan orang kampungnya, Tan Malaka kemudian melanjutkan sekolahnya ke Belanda.
Baca juga:
Tan Malaka cerdas tapi 2 kali tak lulus ujian akhir di Belanda
Kisah Tan Malaka sekolah guru di Belanda hasil utang sekampung
Tan Malaka pernah ingin satukan Indonesia-Australia dalam Aslia
Tan Malaka dikubur dua kali, dekat makam Mbah Selopanggung
Tan Malaka, ditawan sebelum meninggal di tangan bangsa sendiri
-
Di mana rumah masa kecil Tan Malaka berada? Salah satu jejak sejarah yang saat ini masih tersisa yakni rumahnya yang berada di Limapuluh Kota, Sumatera Barat.
-
Apa tujuan utama dari pendidikan menurut Tan Malaka? Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan, serta memperhalus perasaan.
-
Siapa yang membangun rumah masa kecil Tan Malaka? Rumah tersebut menjadi tempat tinggalnya untuk menghabiskan masa kecilnya sebelum hijrah ke Bukittinggi dan berpindah tempat ke berbagai daerah hingga luar negeri.
-
Seperti apa bentuk rumah masa kecil Tan Malaka? Mengutip dari beberapa sumber, rumah masa kecil Tan Malaka ini berdiri gagah jauh dari permukiman warga di Limapuluh Kota tersebut berbentuk Rumah Gadang atau rumah tradisional masyarakat Minangkabau.
-
Kapan Rumah Hantu Malioboro buka? Objek wisata ini buka setiap hari mulai pukul 18.00 hingga 22.00.
-
Kapan Teras Malioboro diresmikan? Mengutip Jogjaprov.go.id, kawasan Teras Malioboro diresmikan pada 26 Januari 2021 oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X bersama Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.