Cerita Komunikasi Terakhir Mat Nur dengan Putranya yang Hilang di Gunung Semeru
Muhammad Nur atau Mat Nur tak berhenti berharap putranya, Syamsul Arifin dapat ditemukan petugas pencarian korban awan panas guguran Gunung Semeru. Ia setia mendampingi pencarian korban di area penambangan pasir, Desa Curah Kobokan, yang diduga menjadi lokasi anaknya memberi kabar terakhir.
Muhammad Nur atau Mat Nur tak berhenti berharap putranya, Syamsul Arifin dapat ditemukan petugas pencarian korban awan panas guguran Gunung Semeru. Ia setia mendampingi pencarian korban di area penambangan pasir, Desa Curah Kobokan, yang diduga menjadi lokasi anaknya memberi kabar terakhir.
"Lima menit sebelumnya saya telepon. Dia bilang, saya nggak bisa menyeberang, saya ada di warung. Saya dikasih tahu kalau banjir, setelah dua menit sudah putus," kata Mat Nur di area penambangan pasir Desa Curah Kobokan, Candipuro, Kabupaten Lumajang, Kamis (9/12).
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Apa yang menyebabkan erupsi Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi terjadi bersamaan? Gunung-gunung api yang terletak pada busur vulkanik sama, cenderung mengalami erupsi bersamaan. Misalnya yang terjadi pada Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi."Busur vulkanik bertindak sebagai event organizer. Lantaran mereka (Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi) dipengaruhi interaksi lempeng tektonik yang sama," jelas ahli vulkanologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Mirzam Abdurachman, dikutip dari laman resmi ITB, Sabtu (11/5/2024).
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
Syamsul Arifin adalah warga Curah Kobokan yang bekerja sebagai penjaga portal di area penambangan. Ia diperkirakan berada di sebuah warung di dekat pintu penyeberangan sisi selatan.
Pintu jalan tersebut merupakan gerbang lalu lalang kendaraan pembawa hasil tambang pasir. Truk dengan muatannya akan menyeberangi aliran sungai dengan menyusuri jalan beton.
Jalan beton tersebut sudah tidak nampak lagi, kecuali di bagian ujung masuk, tempat Syamsul Arifin diduga terjebak.
"Nunggu di warung. Banyak teman, banyak orang berkelompok di sana. Anak saya sepeda motor, mau menyeberang, pulang tidak bisa," jelasnya.
Diduga Terjebak Dekat Portal
Mat Nur sempat diberi tahu seseorang kalau anaknya mengungsi di tempat lain, tetapi begitu didatangi ternyata bukan anaknya. Bahkan setiap mendapat kabar penemuan jenazah korban, ia berusaha mendapatkan informasi.
"Ada Syamsul ternyata bukan. Saya cari sampai ke sana (Pasirian). Ada penemuan mayat 6 orang, tapi bukan juga," terangnya.
Mat Nur berharap anaknya bisa segera ditemukan petugas. Ia yakin lokasinya berada di sekitar portal, seperti saat anaknya terakhir memberi kabar.
"Tolong kalau bisa ketemu," harapnya.
Pencarian di Kawasan Tambang Pasir
Tim Basarnas terus melakukan pencarian korban erupsi Gunung Semeru di kawasan tambang pasir. Sebagian korban hingga saat ini belum dapat ditemukan.
Medan pencarian sangat berat dan hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Petugas terus menyisir dan menggali bebatuan, termasuk dengan bantuan Unit K9.
Hingga Kamis (9/12) pagi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan korban meninggal dunia akibat APG Gunung Semeru mencapai 39 orang. Jumlahnya bertambah 5 dari data sebelumnya masih 34 korban tewas.
"Data per hari ini, tercatat korban meninggal dunia 39 orang dan hilang 13," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melalui keterangan tertulis.
(mdk/yan)