Cerita Pakde Karwo dukung Gus Ipul hingga tak jadi jurkam Khofifah
Gubernur Jawa Timur Soekarwo dihadapkan pada pilihan sulit dalam Pilgub Jatim. Pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu harus mendukung salah satu pasangan antara Khofifah-Emil atau Saifullah Yusuf alias Gus Ipul-Puti Guntur.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo dihadapkan pada pilihan sulit dalam Pilgub Jatim. Pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu harus mendukung salah satu pasangan antara Khofifah-Emil atau Saifullah Yusuf alias Gus Ipul-Puti Guntur.
Di mata Pakde Karwo, Gus Ipul adalah kawan yang sudah mendampinginya 9 tahun di Jawa Timur. Bahkan hubungan pribadi keduanya juga sangat harmonis hingga saat ini.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Siapa yang menepis isu Cak Imin maju di Pilkada Jatim? Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaid menepis isu calon wakil presiden nomor urut 1 yang juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar akan maju pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2024. "Gus Muhaimin tidak mungkin, ngapain (maju Pilkada Jatim)," ujar Jazilul di Jakarta, Sabtu (6/4). Ia menegaskan sampai saat ini tidak ada pembahasan mengenai Cak Imin (sapaan akrab Muhaimin Iskandar) akan maju pada Pilkada Jatim.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Kapan Sepur Kluthuk Jaladara diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.
Namun Partai Demokrat sudah kadung memutuskan bahwa figur yang diusung dalam Pilgub Jawa Timur adalah Khofifah yang berpasangan dengan Emil Dardak. Namun demikian, dalam beberapa kesempatan, Pakde Karwo seolah memberi sinyal dukungan kepada Gus Ipul di Pilgub Jatim.
"Saya pesan khusus kepada Gus Ipul, untuk memajukan Jawa Timur," kata Pakde Karwo saat acara Majelis Dzikir Al Khidmah, di komplek Tugu Pahlawan, Surabaya, Minggu (5/11/2017) lalu.
Dalam kesempatan itu, Pakde Karwo juga memberikan pesan khusus kepada Gus Ipul. Pakde meminta Gus Ipul untuk terus mensyiarkan Islam. Selain itu, Pakde Karwo juga meminta Gus Ipul tetap berkomitmen membangun Jatim dengan berbasis spritual. Hal ini karena menurut Pakde Karwo, pembangunan berbasis spiritual terbukti mampu membuat provinsi ini menjadi aman, nyaman, dan kondusif.
"Pembangunan berbasis spritual menjadikan provinsi ini menjadi baldatun thoyyibatun warobbun ghafur, provinsi yang subur, makmur, adil dan aman," katanya.
Mendegar pesan ini, Gus Ipul pun langsung menyatakan siap meneruskan amanat yang telah diberikan Pakde Karwo. Termasuk membangun Jawa Timur dengan modal DUIT (Doa, Usaha, Ilmu dan Tawakal).
"Amanah yang diberikan Pakde Karwo kepada saya untuk terus menyelenggarakan majelis dzikir ini setiap tahunnya, karena sesuai dengan apa yang saya sampaikan tadi yakni DUIT-Doa, usaha, ilmu dan tawakal," kata Gus Ipul.
Dalam kesempatan lain, Pakde Karwo malah terbuka soal dukungan kepada Gus Ipul. Secara pribadi, Pakde Karwo ternyata mendukung Gus Ipul yang sudah menemani 9 tahun pemimpin Jawa Timur.
"Ya kalau partai mendukung Bu Khofifah. Saya sendiri dukung Gus Ipul, tapi keputusan partai dukung bu Khofifah. Saya pribadi kan berteman sama Gus Ipul," ujar Soekarwo kepada wartawan usai memberikan kuliah ilmiah di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jumat (17/11/2017) lalu.
Menurut Pakde, perbedaan pilihan dengan partainya merupakan pilihan yang berat. Secara pribadi, dia telah bekerjasama dengan Gus Ipul selama hampir 10 tahun memimpin Jawa Timur. Dia berharap keputusannya tak akan mempengaruhi hubungannya dengan partai.
"Jadi partai bisa jalan, saya sendiri secara pribadi juga deket dengan Gus Ipul. Kalau saya sudah 10 tahun sama Gud Ipul kemudian melompat ke sana ke sini kan ndak bagus," jelas Soekarwo.
Tak jadi jurkam Khofifah
Pilihan politik yang berat ini membuat Pakde Karwo juga enggan didaulat menjadi juru kampanye (jumkam) pasangan Khofifah-Emil. Soekarwo mengaku harus mengemban tugas mengamankan Jatim selama Pilkada nanti.
"Enggak lah kan saya juga harus jaga kondisi Jawa Timur dengan Pangdam dan Kapolda," kata Karwo saat Rakorgub di Jakarta Selatan, Rabu (7/2/2018) lalu.
Sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, Pakde Karwo akan menyiapkan pemenangan dari calon Khofifah-Emil. Namun dia menyebut tak akan campur tangan sama sekali soal kampanye.
"Saya gubernur kebetulan harus berikan ruang pada pemilihan. Kondusifitas jauh lebih penting. Jadi menjaga kondisi Jatim itu juga penting," ujar dia.
Apalagi dia masih menjabat sebagai Gubernur Jatim sampai Februari 2019. Ia meyakinkan akan menjaga netralitas selama akhir masa jabatan. Karwo mengklaim sejak Partai Demokrat mencalonkan Khofifah, tak ada kegiatan yang berhubungan dengan mantan Menteri Sosial itu. Ia bakal memisahkan tata kelola pemerintahan dengan pemenangan calon.
"Problem netralitas itu selesai. Enggak ada saya ajak pidato di pemda ngajak. Sekarang saya larang betul dan kontrol betul," kata Soekarwo.
(mdk/hhw)