Cerita pengendara jadi tuli di tengah perlintasan rel Bintaro
"Pas Lebaran H+1 pernah juga Metromini, posisinya pun sama, janggal juga tapi nyata."
Pasca kecelakaan kereta di perlintasan Pondok Betung tahun 1987 atau dikenal dengan tragedi Bintaro, warga mulai merasa kuatnya aura mistis di sekitar lokasi. Seperti yang dituturkan seorang warga, Fransiska Tukilah (47).
Wanita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga bercerita, banyak pengendara yang mendadak tak bisa berbuat sesuatu saat lewat di perlintasan itu.
"Seakan-akan kalau kita udah di tengah rel gak bisa ngapa-ngapain," cerita Fransiska, warga RT 09 RW 02 Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan, Selasa (10/12).
Tak hanya itu, pengendara juga sering mendadak tuli saat melintasi perlintasan. Alhasil, mereka sering tak sadar ada bunyi klakson kereta maupun sirine tanda pintu perlintasan akan turun.
"Kita nggak bisa dengar, kayak ada yang lewat gitu di rel ini," tambahnya.
Dia lantas mengisahkan kejadian serupa yang mirip dengan kecelakaan KRL vs truk BBM, kemarin. "Pas Lebaran H+1 pernah juga Metromini, posisinya pun sama, janggal juga tapi nyata," beber Fransiska.
Meski demikian, dia tak menanggapi berbagai kejanggalan itu secara berlebihan. Sebab menurutnya, keselamatan pengendara tetap bergantung pada si pengemudi itu sendiri.
"Kita percaya karena alam itu kan ada dua alam nyata dan goib, kenyataannya emang ada manusia yang kelihatan bagian atasnya aja bawahnya gak terlihat. Tapi kadang bikin jengkel juga, udah ditutup pada nunduk-nunduk nerobos, jadi jengkel gregetan semuanya emang maunya cepet," jelas wanita yang sudah 30 tahun tinggal di sana.
"Kalau kalian punya sayap mending terbang aja sekalian jangan maksa bunyiin klakson, mereka emang nggak tahu diri," tandasnya.