Cerita Perjuangan Penghulu Nikahkan Warga saat Banjir Melanda Aceh Tamiang
Banjir yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang sejak sepekan lalu belum surut total. Selain merendam pemukiman warga, air juga merendam kantor pemerintahan, sehingga sejumlah pelayanan publik vakum.
Banjir yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang sejak sepekan lalu belum surut total. Selain merendam pemukiman warga, air juga merendam kantor pemerintahan, sehingga sejumlah pelayanan publik vakum.
Namun, para penghulu di Kantor Urusan Agama (KUA) yang tersebar di kabupaten itu tetap bertugas. Meski dalam keadaan banjir, mereka tetap melayani pasangan yang ingin menikah.
-
Kapan Azzahra Nabila Sudiro mengadakan pengajian menjelang pernikahannya? Pada Rabu, 21 Agustus 2024, Azzahra Nabila Sudiro mengadakan pengajian sebelum pernikahan.
-
Bagaimana pernikahan tersebut dilakukan? Pernikahan tersebut selayaknya yang terungkap dalam video singkat unggahan akun Instagram @undercover.id beberapa waktu lalu. Video berdurasi pendek itu menampilkan momen sakral saat kedua mempelai tengah menjalani proses akad nikah. Diketahui, pernikahan tersebut berhasil digelar melalui jalur pendekatan taaruf dari kedua belah pihak.
-
Di mana pernikahan ini dilangsungkan? Dalam acara sakral yang digelar di Desa Long Beluah, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara itu terlihat pengantin pria bernama Mirza Robert MN Pitt mendatangi rumah mempelai perempuan didampingi sang ibu.
-
Kapan prosesi Bajapuik dilakukan dalam pernikahan? Ketika hari pernikahan, barulah prosesi Bajapuik atau menjemput mempelai laki-laki dilaksanakan sekaligus membawa Uang Japuik yang sudah disepakati oleh kedua pihak keluarga.
-
Kenapa ucapan pernikahan penting? Tak sekedar mengikat janji suci, kedua pasangan juga akan berbagi kebahagiaan dengan keluarga dan orang terdekat mereka.
-
Kapan Diah Permatasari dan suaminya menikah? Mereka mengucapkan janji suci pada tanggal 5 April 1997. Kini, mereka telah menikah selama 24 tahun dan diberkati dengan kedua anak mereka.
Sejak banjir melanda Aceh Tamiang beberapa hari lalu, setiap hari ada saja masyarakat yang melaksanakan pernikahan,baik di KUA maupun di luar. Padahal, hampir semua KUA di Aceh Tamiang sudah direndam banjir.
"Tapi kita memaklumi, sebab hajat ini telah dipersiapkan masyarakat jauh-jauh hari," kata Kasi Bimas Islam Kemenag Aceh Tamiang Anwar, Senin (7/11).
Dia menceritakan, berdasarkan laporan penghulu di lapangan bahwa ada rencana pernikahan yang semula akan digelar di kantor KUA setempat, namun lantaran banjir semakin tinggi terpaksa dipindah ke rumah keluarga pengantin.
"Itu pun di halaman rumahnya juga sudah digenangi air," ujar Anwar.
Calon Pengantin Tertahan Dua Hari
Lain lagi kisah Suharno, penghulu KUA di Kecamatan Banda Mulia, kata Anwar, awalnya calon pengantin tertahan di Seumadam selama dua hari karena jalan nasional tergenang banjir dan kendaraan tak bisa lewat.
Kemudian sang pengantin berjuang menerobos banjir pada subuh hari, meski saat itu belum ada kepastian nikahnya akan ditunda atau lanjut. "Akhirnya dihubungi perangkat desa bahwa pernikahan lanjut, tapi lokasinya pindah ke rumah saudara pengantin perempuan yang airnya tidak masuk ke rumah," kata Anwar.
Ada juga penghulu di Kecamatan Mayad Payed yang harus memboyong kendaraan dinasnya ke atas truk besar untuk bisa menerobos banjir. Selain itu, ada juga kisah penghulu yang dijemput warga pakai perahu sebab pasangan yang ingin menikah telah menanti.
"Mereka telah mempersiapkan semuanya walau dalam keadaan banjir. Penghulu kita hadir ke sana dengan penuh perjuangan," tutur Anwar.
(mdk/yan)