Cerita Siti Naisah, calhaj pertama dari Samosir
Cerita Siti Naisah, calhaj pertama dari Samosir. Sempat ditawarkan mendaftar naik haji melalui Kota Medan, warga Sipapah Harian Boho, Turpuk Sagala, Harian, Samosir, ini menolak. Dia ingin menunjukkan eksistensi umat Islam di Samosir.
Siti Naisah Simbolon Binti Lebanus Simbolon (62) mendapat perhatian lebih di Asrama Haji Medan di Pangkalan Masyhur, Medan, Selasa (1/8). Perempuan ini istimewa karena menjadi calon jemaah calon haji (calhaj) pertama yang berasal dari Kabupaten Samosir, Sumut.
Sejak bertahun-tahun, Samosir memang belum pernah mengirimkan calhaj. Populasi umat Islam di kabupaten yang ada di tengah Danau Toba hanya sekitar 1,2 persen dari 123.789 jiwa penduduk.
-
Apa itu haji? Haji sendiri merupakan salah satu rukun Islam yang bisa ditunaikan. Haji merupakan ibadah yang ditunaikan setelah syahadat, salat, zakat, dan puasa. Namun dalam syariatnya, menunaikan ibadah Haji dapat dilakukan apabila seorang muslim mampu melaksanakannya.
-
Kapan jemaah haji melempar jumrah? Prosesi ini dilakukan pada hari-hari tertentu dalam perjalanan haji.
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
-
Kapan calon jamaah haji plus berangkat? Dalam hal waktu tunggu, periode untuk haji plus biasanya lebih singkat dibandingkan haji reguler.Akibatnya, biaya untuk program haji plus cenderung lebih tinggi.
-
Kapan jemaah haji Indonesia di Madinah berangkat ke Mekkah? Sebanyak 22 kloter jemaah haji Indonesia yang ada di Madinah berangkat menuju Mekkah pada Selasa (21/5).
Rombongan Siti Naisah tiba di Asrama Haji Medan sekitar pukul 08.30 WIB. Mereka merupakan calhaj yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 6 embarkasi Medan. Kelompok ini terdiri dari 393 calhaj yang berasal dari Samosir, Toba Samosir, Medan, Pematang Siantar dan Simalungun.
Sempat ditawarkan mendaftar naik haji melalui Kota Medan, warga Sipapah Harian Boho, Turpuk Sagala, Harian, Samosir, ini menolak. Dia ingin menunjukkan eksistensi umat Islam di Samosir.
"Sebenarnya saya bisa mendaftar di Medan, anak saya kan tinggal di Simalingkar. Tapi saya tetap ingin berangkat dari Samosir. Saya ingin memperkenalkan Samosir," ucap Siti Nasiah.
Niat Siti Naisah untuk berangkat ke Tanah Suci dari Kabupaten Samosir bukannya tanpa kendala. Aparat pemerintahan setempat belum pernah melayani jemaah haji.
"Misalnya mau periksa kesehatan, Dinas Kesehatan sana belum tahu teknisnya seperti apa," jelas Siti Nasiah, pensiunan guru Agama Islam ini.
Masalah yang dihadapi Siti Naisah ini akhirnya terbayar dengan perhatian Pemkab dan Kantor Kemenag Samosir kepadanya. Dukungan terlihat dari sejumlah pejabat yang turut mengantarnya ke Asrama Haji Medan. "Suka dukanya sudah terobati, sudah sampai di Asrama Haji," ucap ibu tiga anak ini.
Kabag Sosial Sekretariat Daerah Kabupaten Samosir, Maden Simbolon, berada di antara pejabat yang mengantar Siti Naisah. Dia menyatakan Pemkab Samosir mendukung penuh warganya yang ingin naik haji.
"Kami tentu merasa bangga dan senang dengan adanya calhaj dari daerah kami. Kami beri dukungan dan berharap beliau menjadi pribadi yang lebih baik dan juga untuk lingkungan di Samosir," ucap Maden.
Dia berharap Siti Naisah dapat menjalankan ibadah dengan baik dan pulang ke Tanah Air dengan selamat. "Kami berharap akan ada lagi calon haji dari Samosir," harapnya.
(mdk/noe)