Cerita Wakil Wali Kota Teguh Prakosa Kecewa Tak Diizinkan Dampingi Jokowi di Solo
Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengungkap alasan dirinya tak terlihat saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kunjungan kerja di Solo, Jumat (11/3). Dia mengaku hadir namun tidak diizinkan menyambut dan mendampingi Jokowi yang tengah berkunjung ke daerahnya.
Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengungkap alasan dirinya tak terlihat saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kunjungan kerja di Solo, Jumat (11/3). Dia mengaku hadir namun tidak diizinkan menyambut dan mendampingi Jokowi yang tengah berkunjung ke daerahnya.
Diketahui, Jokowi dan rombongan menghadiri acara Dies Natalis ke-46 Universitas Sebelas Maret (UNS). Kunjungan dilanjutkan ke Solo Tecno Park (STP).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Mengapa Presiden Joko Widodo memutuskan kembali ke Solo setelah bekerja di Aceh? Namun ia tak betah dan memilih pulang ke kampung halamannya di Solo.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa tujuan utama dari sambutan Presiden Jokowi? Kepala Negara berharap para tamu menikmati jamuan hidangan dan pertunjukkan khas Indonesia yang telah disediakan. “Terima kasih atas partisipasinya. Saya berharap semangat malam ini dapat membawa kita untuk bekerja bersama berbagi akses air bersih dan sanitasi untuk semua orang,” kata Joko Widodo.
Berbeda dengan Gibran yang tak berhalangan hadir karena masih terpapar Covid-19, Teguh yang sebenarnya sudah datang di kedua lokasi, justru tak bisa masuk. Baik saat di Tower Ki Hajar Dewantara UNS saat sidang senat dan peresmian tower maupun saat meninjau pameran produk inovatif di STP.
Saat bertemu wartawan di Balai Kota, Teguh memberikan keterangan. "Saya ada, hanya saja protokol menyarankan tidak usah saja. Ya saya mundur. Artinya, ada yang tidak terkomunikasikan dengan baik," papar Teguh, Senin (14/3).
Sudah Diwakili Ganjar Pranowo
Teguh mengaku kecewa atas kejadian itu. Pasalnya kedatangannya mewakili Wali Kota yang berhalangan hadir. "Saya itu wakilnya rakyat untuk menerima Presiden," tandasnya.
Saat kunker Presiden di UNS, Teguh sempat bertanya ke protokoler terkait tugas yang diembannya. Ia pun sudah meminta untuk menyambut kedatangan Jokowi di depan lobi, agar segera bisa pindah ke lokasi kunjungan selanjutnya.
Namun saat Presiden turun bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, ada petugas yang memintanya mundur. Alasannya, sambutan tuan rumah sudah diwakili oleh Gubernur.
"Pak Presiden mau lewat, paspampres datang. 'Pak Wakil, ini kan sudah diwakili Gubernur sebagai tuan rumah. Pak Wakil langsung ke sana saja (STP)'. Ya sudah, saya langsung ke STP," cerita Teguh sambil menirukan perkataan petugas.
Diminta Pindah tapi Tetap Dilarang Mendekat
Teguh pun bergegas berpindah tempat ke STP yang ada di belakang kampus UNS. Sesuai petunjuk Rektor UNS, ia mempunyai jatah tugas menerima Presiden bersama Direktur STP. Namun 10 menit menjelang kedatangan Jokowi, lagi-lagi Teguh dihampiri petugas keamanan.
"'Pak Wakil mohon izin, tidak bisa mendekat, karena harus PCR'," ucap Teguh menirukan petugas pengamanan.
Teguh yang merasa tidak ada pemberitahuan sebelumnya agar melakukan tes PCR, semakin kecewa. Padahal, sebelum datang ke lokasi, dia sudah menjalani tes swab antigen di RS Dr Oen Solo dengan hasil negatif.
"Sepuluh menit Presiden mau datang, baru disampaikan harus PCR. Ini nggak ada suratnya lho, saya nggak ada perintah untuk PCR. Saya ini atas nama Wali Kota, saya yang punya tempat ini. Kok nggak bisa mendekat? Lha ngapain saya di sini? Saya keluar," tegasnya.
Pilih Pulang dan Makan Soto
Karena kecewa, Teguh pun bergegas meninggalkan lokasi kegiatan Presiden. Ia menuju lokasi parkir mobil dinas di Taman Cerdas. Saat perjalanan ke lokasi parkir, ada petugas protokoler Istana yang mengejarnya. Ia diminta untuk kembali ke STP.
"Saya ini bukan pingin dihargai, enggak. Tapi saya ini jabatannya mewakili Wali Kota. Saya harus melaporkan hasil tugas saya. Saya punya etika, punya sopan santun, saya ngerti. Yen aku loro ra mungkin aku teko (kalau saya sakit nggak mungkin datang) gitu," tegasnya.
Teguh menyesalkan di saat aturan syarat PCR naik pesawat dan kereta api sudah dihapuskan, justru dirinya dilarang untuk mendatangi acara kunjungan kerja. "Antigen, PCR sudah dihapus kok, ini kayak gini masih takut. Saya pulang, balik. Lapar, terus ke Soto Gading. Nanti kalau Pak Wali masuk, tak laporke," pungkasnya.
(mdk/yan)