Cerita Witan Sulaiman Bantu Jemaah Haji Lansia di Tanah Suci
Witan Sulaeman, pemain Tim Nasional Indonesia menjadi salah satu jemaah haji tahun ini.
Saat ini Witan Sulaiman sudah berada di Mekkah untuk mengikuti rangkaian kegiatan menuju pelaksanaan puncak haji pada 15 Juni 2024 mendatang.
- Tak Hanya Pendamping Jemaah Lansia, Ini Cara Cepat Naik Haji Jalur Resmi
- Pamit Berhaji, Pemain Timnas Witan Sulaeman Doakan Indonesia Lolos Seleksi Piala Dunia
- Witan Sulaeman Segera Berangkat ke Tanah Suci, Ini Pesepak Bola Indonesia yang Sudah Melaksanakan Ibadah Haji
- Witan Sulaeman Ungkap 'Ritual' Sebelum Bertanding Bareng Timnas U-23
Cerita Witan Sulaiman Bantu Jemaah Haji Lansia di Tanah Suci
Witan Sulaeman, pemain Tim Nasional Indonesia menjadi salah satu jemaah haji tahun ini. Tak sendiri, Witan berhaji bersama sang istri Rismahani Arifin Ledoe dan keluarganya.
Saat ini mereka sudah berada di Mekkah untuk mengikuti rangkaian kegiatan menuju pelaksanaan puncak haji pada 15 Juni 2024 mendatang.
Sebagai informasi, Witan seharusnya baru berangkat tahun 2040 mendatang. Namun, karena ada program penggabungan mahram dari Kementerian Agama, Witan bisa berangkat tahun ini. Mengingat Rismahani mendaftar sebagai jemaah haji pada tahun 2012 lalu.
Witan dan keluarga tiba di Jeddah pada Ahad (26/5) lalu. Sejak tiba di Mekkah, pria asal Palu ini mengaku sudah beberapa kali menjalani umrah sunnah.
Selama beribadah di Masjidil Haram, Witan mengapresiasi layanan haji lansia yang dilakukan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
"Sampai sejauh ini bagus ya, karena kan seperti temanya juga, haji tahun ini kan ramah lansia," kata Witan saat ditemui di Dar Lamar Hotel (1111), wilayah Rei Bakhsy, Mekkah, dikutip Senin (1/6).
Witan masuk dalam kelompok terbang (kloter) 9 Embarkasi Balikpapan (BPN-9).
Menurut dia, pembimbing haji di kloternya juga memberitahu kepada jemaah haji muda untuk membantu jamaah yang lansia.
"Jadi dari pembimbing haji kloter kita, kloter saya, juga saling memberitahu kalau kita sebagai anak muda, kalau misalnya orang tua atau yang lansia membutuhkan sesuatu, kita harus saling tolong menolong, supaya semuanya terasa lebih ringan, dan semuanya juga kan maksudnya kita anggapnya sebagai pahala juga," tutur Witan.
Witan menyebut jemaah haji juga mendapatkan layanan yang baik di bidang konsumsi.
Dia melihat para jemaah pun mengantre dengan teratur ketika akan mengambil makanan.
"Seperti makanan, semua disediakan oleh petugas haji, jadi orang tidak saling perebutan, jadi saling antre. Jadi lancar semua untuk layanan hajinya, dan untuk bis juga, semua sudah diberitahu, jadi sampai saat ini alhamdulillah bagus semua," kata Witan.
Seperti diketahui, dalam penyelenggaraan haji tahun ini, Kemenag kembali mengusung tagline 'Haji Ramah Lansia'.
Tercatat sebanyak 45.678 jamaah lansia (di atas usia 65 tahun ke atas) atau 21,41 persen dari total jamaah haji Indonesia yang mencapai 241 ribu jamaah.