Cockpit voice recorder Lion Air yang jatuh di Bali ditemukan
CVR ditemukan di kedalaman 2 meter dan terjepit karang.
Pencarian yang dilakukan tim gabungan akhirnya membuahkan hasil. Cockpit voice recorder (CVR) milik pesawat Lion Air Boeing 737-800 yang jatuh di laut dekat Bandara Ngurah Rai ditemukan.
"CVR ditemukan masih pada tempatnya. Kondisinya terjepit karang di bawah di kedalaman sekitar 2 meter. Butuh waktu sektar 30 menit begitu CVR ketemu dan mengambilnya," kata anggota TNI Letnan Satu Rendy Daniel, penemu CVR tersebut, Senin (15/4).
Sementara, Purwanto, ketua emergency operation center menjelaskan, CVR ditemukan pada pukul 19.02 Wita. "Awalnya kita pakai tali kemudian ditarik crane tapi tidak berhasil. Akhirnya kita pakai crane yang lebih besar seberat 35 ton untuk tarik ekor pesawat," jelasnya di Bandara Ngurah Rai.
"Penarikan kita lakukan dengan cermat dan teliiti. Kita juga harus atur ketat karena ada pesawat yang naik turun di runway," imbuh Purwanto.
Purwanto menjelaskan, pencarian CVR ini cukup sulit sehingga seluruh anggota tim dikerahkan yang terdiri dari TNI, SAR, Lion dan Brimob. "Akhirnya last minute, menjelang gelap dan air laut mau pasang kita temukan jam 19.02 Wita," imbuhnya.
Selanjutnya, CVR yang ditemukan dalam kondisi baik itu akan diserahkan ke KNKT. Sementara untuk proses evakuasi badan pesawat akan dilanjutkan dalam dua hari ke depan.
Cockpit voice recorder (CVR) atau perekam suara kokpit adalah perekam penerbangan yang digunakan untuk merekam suara pada dek pesawat untuk investigasi kecelakaan dan insiden.
Suara yang direkam berasal dari sinyal pada mikrofon dan earphone pada headset pilot, kopilot dan area mikrofon di atap kokpit.