Cyrus tantang lembaga survei menangkan Prabowo buka-bukaan
Cyrus menantang buka-bukaannya disiarkan langsung televisi.
Lembaga survei Cyrus Network menyatakan, siap mempertanggungjawabkan hasil quick count pemilihan presiden kepada publik secara detail. Lembaga ini pun menantang kepada lembaga survei lainnya yang memberikan keunggulan terhadap pasangan capres dan cawapres Prabowo - Hatta.
"Kalau perlu krosceknya live depan TV, pertama data TPS, data TPS pasti berikut nama orang pasti semua punya nomor HP. Ini mudah sekali, ini hasil quick count," kata Direktur Cyrus Network Hasan Nasbi kepada wartawan di Hotel Century, Jakarta Selatan, Kamis (10/7).
"Semua lembaga yang melakukan quick count pasti ada jejaknya. Ayo kita buka-bukaan jejaknya. Kalau sudah terkonfirmasi, angkanya bener apa nggak, baru kita debat lagi," tambahnya.
Dia mengatakan, jika survei dilakukan dengan cara yang benar dapat meninggalkan jejak dan juga dapat diaudit secara forensik. Lebih lanjut, dia mencontohkan survei menggunakan 2.000 responden disertai nomor telepon. Sehingga, kata dia, dari situ quick count tersebut memiliki akurasi tinggi dan tak bisa dimanipulasi.
"Bawa datanya ke sini, kita buka-bukaan datanya. Kita bedah semuanya benar apa enggak hasil quick count mereka," ucapnya.
Seperti diketahui, hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei seperti SMRC, LSI, Indikator, CSIS-Cyrus, Kompas dan RRI menempatkan pasangan Jokowi - JK unggul dengan rata-rata suara 52 persen dari Prabowo - Hatta dengan rata-rata 47 persen.
Namun, empat lembaga survei lain yakni Puskaptis, JSI, IRC dan LSN, justru menyatakan kemenangan berada di kubu Prabowo-Hatta. Catatan merdeka.com, jika dilihat ke belakang, rekam jejak empat lembaga survei itu hampir tidak pernah memenangkan pasangan Jokowi-JK dalam setiap hasil risetnya.