Daftar Pengalihan Arus Lalu Lintas di Sekitar Monas dalam Aksi Reuni 212
PT KAI melakukan perubahan jadwal kereta jarak jauh sehubungan dengan acara Reuni 212 di Monas. Kereta dari Gambir kini akan berhenti di Stasiun Jatinegara.
Pada tanggal 2 Desember 2024, Monas menarik perhatian publik karena berlangsungnya Reuni 212. Acara ini memberikan dampak yang signifikan terhadap sistem transportasi, khususnya pada operasional kereta api jarak jauh.
PT KAI Daop 1 Jakarta menginformasikan adanya perubahan pada jadwal keberangkatan kereta api jarak jauh. Kini, Stasiun Jatinegara menjadi salah satu titik pemberhentian yang penting untuk melayani penumpang.
- H+2 Tahun Baru 2025, Arus Balik ke Jakarta Masih Tinggi
- Ada Demo Peringatan Darurat, Penumpang Kereta Jarak Jauh di Stasiun Gambir Bisa Naik dari Stasiun Jatinegara
- Pengumuman: Ada Perubahan Jam Keberangakatan Kereta Api Jarak Jauh Mulai 1 Juli 2024
- Antisipasi Macet Imbas Monas Week, Kereta Api Jarak Jauh Berhenti di Jatinegara
Penyesuaian ini dilakukan untuk memastikan kelancaran perjalanan, meskipun terdapat pengalihan arus lalu lintas di beberapa ruas jalan sekitar Monas.
Latar Belakang Reuni 212 di Monas
Reuni 212 adalah sebuah acara yang diselenggarakan setiap tahun di area Monumen Nasional (Monas) yang terletak di Jakarta Pusat. Kegiatan ini dimulai sejak pagi buta dan diikuti oleh ribuan orang dari berbagai daerah.
Sebagai salah satu pertemuan massa terbesar, Reuni 212 memberikan pengaruh yang besar terhadap aktivitas masyarakat, terutama dalam hal transportasi dan kemacetan di Jakarta.
Perubahan Operasional Kereta Api
PT KAI Daop 1 Jakarta telah mengambil keputusan untuk mengubah operasional kereta jarak jauh. Sebelumnya, kereta-kereta tersebut hanya berhenti di Stasiun Gambir, namun hari ini mereka juga akan berhenti di Stasiun Jatinegara.
Dengan adanya perubahan ini, diharapkan penumpang dapat melanjutkan perjalanan mereka meskipun terdapat kemacetan di sekitar Stasiun Gambir yang disebabkan oleh acara tertentu.
Daftar Kereta yang Terpengaruh
Berikut adalah daftar kereta yang mengalami perubahan jadwal dan kini berhenti di Stasiun Jatinegara:
- KA 18A Argo Semeru -- berangkat dari Gambir pada pukul 06.20 WIB
- KA 7048A Papandayan -- berangkat dari Gambir pada pukul 06.30 WIB
- KA 14 Muria -- berangkat dari Gambir pada pukul 07.00 WIB
- KA 2 Argo Bromo Anggrek -- berangkat dari Gambir pada pukul 08.20 WIB
- KA 26 Argo Cheribon -- berangkat dari Gambir pada pukul 08.30 WIB
- KA 68 Taksaka -- berangkat dari Gambir pada pukul 09.20 WIB
- KA 7028A Pangandaran -- berangkat dari Gambir pada pukul 09.30 WIB
- KA 62A Sembrani -- berangkat dari Gambir pada pukul 09.50 WIB
- KA 22A Argo Cheribon -- berangkat dari Gambir pada pukul 10.10 WIB
- KA 80F Manahan -- berangkat dari Gambir pada pukul 10.30 WIB
Pada hari-hari biasa, sepuluh kereta api tersebut tidak berhenti di Stasiun Jatinegara. Namun, selama acara Reuni 212, kereta-kereta ini akan melakukan berhenti luar biasa (BLB) di Stasiun Jatinegara.
Perubahan jadwal ini diambil sebagai langkah antisipasi untuk mengatasi kepadatan di area Monas, yang berdekatan dengan Stasiun Gambir. Perubahan ini bersifat sementara dan hanya berlaku selama acara Reuni 212 berlangsung.
Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Monas
Selain adanya perubahan pada jadwal kereta, sejumlah ruas jalan menuju Monas dan Stasiun Gambir juga mengalami rekayasa lalu lintas. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi peningkatan jumlah massa dan kendaraan di sekitar lokasi acara yang diadakan.
Para pengendara serta pengguna transportasi umum diharapkan untuk mencari jalur alternatif agar tidak mengalami keterlambatan. Dengan adanya pengaturan ini, diharapkan arus lalu lintas tetap lancar dan acara dapat berlangsung dengan baik.
Respons dan Informasi untuk Penumpang
PT KAI mengimbau kepada seluruh penumpang untuk selalu memperbarui informasi terkait perjalanan mereka melalui akun media sosial resmi @KAI121 atau melalui situs web resmi PT KAI. Penyesuaian jadwal dilakukan demi menjaga kenyamanan dan keamanan selama perjalanan.
Selain itu, pengguna jasa disarankan untuk tiba lebih awal di stasiun guna mengantisipasi kemungkinan keterlambatan yang disebabkan oleh rekayasa lalu lintas yang mungkin terjadi.