Daftar Pilkada, Muzakir-Khalik disambut bendera raksasa Partai Aceh
Daftar Pilkada, Muzakir-Khalik disambut bendera raksasa Partai Aceh. Massa yang memadati gedung KIP memaksa masuk ke dalam gedung mengantar calon kepala daerah dari Partai Aceh. Karena desak-desakan membuat metal detector di lokasi patah.
Bendera merah bergaris hitam diapit garis putih berukuran 7x4 meter menyambut kedatangan Bakal Calon Gubernur-Wakil Gubernur Aceh, di kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh. Bendera tertulis Aceh di tengah adalah bendera kebesaran Partai Aceh, partai pendukung utama pasangan Muzakir Manaf-TA Khalik.
Sebutan akrab pasangan ini Muallem TA Bangun Aceh tiba di KIP Aceh, Kamis (22/9) sekira pukul 10.30 WIB. Ratusan pendukung pasangan ini menyambut di pintu gerbang kantor KIP Aceh dengan membentang bendera. Rombongan Mullem TA Bangun Aceh ini pun langsung berjalan di bawah bendera tersebut dengan diiringi dengan selawat dan pekikan hidup Muallem.
Berdesakan pun tak dapat dihindari, pasukan Brimob yang mengawal pasangan ini terpaksa berjibaku membuka jalan, hingga ke pintu masuk gedung KIP Aceh yang telah dipasang metal detector. Semua yang hendak masuk, diperiksa dengan ketat.
Massa pun saling berdesakan di depan pintu masuk hingga sedikit terjadi kericuhan. Saling dorong tak dapat dihindari, akibatnya metal detector patah akibat saling berdesakan. Beberapa pendukung pasangan ini dan pihak kepolisian pun meminta agar massa mundur dan tidak semua bisa masuk ke dalam ruangan.
Muzakir Manaf datang mendaftar dengan memakai jubah gamis warna hitam dibalut surban warna hitam. Sedangkan TA Khalid menggunakan jubah gamis putih dan surban putih. Sementara pendukung yang mengantarnya mayoritas menggunakan baju warna merah yang merupakan seragam kebesaran Partai Aceh, partai tempat bernaung mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) usai damai.
Muzakir Manaf mengajak seluruh kandidat agar dalam menggalang dukungan tidak melakukan kekerasan. Tidak boleh ada keributan yang bisa mengusik perdamaian di Aceh.
"Kami sarankan agar jujur, kekerasan tidak boleh ada, tidak boleh ada kegaduhan, tidak boleh ada terjadi konflik," tukasnya.
Dia mengaku telah menginstruksikan kepada seluruh anggota di lapangan agar mencari dukungan tanpa kekerasan. "Tidak boleh ada lagi pertumpahan darah di lapangan dalam Pilkada kali ini, jangan ada benturan," tukasnya.
Pasangan ini selain diusung oleh Partai Aceh, mereka juga didukung Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional dan Partai Gerindra. TA Khalid merupakan kader Partai Gerindra menjabat sebagai ketua DPW Aceh.
Hadir dalam rombongan ini anggota Komisi III DPR Nasir Djamil yang telah dinobatkan menjadi juru bicara pasangan ini. Selain itu juga hadir anggota DPD Fachrul Razi dan juga Bupati Aceh Besar, Mucklis Basyah sekaligus merangkap Sekjen DPP Partai Aceh.