Dalam Forum APEC, Prabowo: Indonesia Dapat Mencapai 100 Persen Energi Terbarukan
Prabowo menjelaskan, wilayah Indonesia yang terbentang dari barat ke timur memiliki luas hampir sepanjang benua Eropa.
Presiden RI Prabowo Subianto menekankan, Indonesia termasuk satu dari sedikit negara yang dapat mencapai 100 persen energi terbarukan. Pernyataan ini disampaikan dalam forum APEC CEO Summit 2024 di Peru, Kamis (14/11) waktu setempat.
"Kita mungkin akan menjadi salah satu dari sedikit negara yang dapat mencapai 100 persen energi terbarukan dalam beberapa tahun. Kita bisa mengganti bahan bakar fosil dengan energi terbarukan" kata Prabowo sebagaimana disaksikan melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden RI di Jakarta, Jumat (15/11).
- Prabowo Tekankan Keadilan Perdagangan di KTT APEC
- VIDEO: Lugas Prabowo di APEC Bicara Energi, Bahaya Teknologi & Janji Lindungi Investasi Asing
- Prabowo Bakal Manfaatkan Singkong Hingga Tebu Jadi Sumber Energi Terbarukan
- Prabowo Janji Bawa Indonesia Swasembada Energi: Kita Punya Singkong, Tebu, Jagung
Dia menjelaskan, wilayah Indonesia yang terbentang dari barat ke timur memiliki luas hampir sepanjang benua Eropa.
Jika Eropa memiliki 27 negara dalam satu benua, Prabowo menekankan bahwa Indonesia merupakan satu kesatuan negara yang memiliki tantangan besar.
Namun demikian, Prabowo menjelaskan, Indonesia diberkati dengan sumber daya alam yang melimpah, wilayah yang luas, baik daratan dan perairan. Oleh karena itu, dia menilai, Indonesia juga beruntung karena bisa mencapai swasembada energi dalam beberapa tahun ke depan.
Prabowo menambahkan, Indonesia bisa mengganti bahan bakar fosil dengan energi terbarukan, seperti bersumber dari panas bumi (geothermal). Prabowo mencatat sekitar 60 persen potensi energi panas bumi berada di Indonesia.
Meskipun Indonesia juga memiliki potensi energi dari surya atau matahari, Presiden mengatakan bahwa kekuatan energi terbarukan Indonesia berasal dari bioenergi atau bahan bakar nabati.
Prabowo pun berencana menggandeng Brasil dan Kongo untuk membangun pembangkit listrik.
"Saya pikir, bersama dengan Brasil dan mungkin dengan Kongo, kami memiliki potensi untuk memproduksi bahan bakar dari pembangkit listrik. Ini menurut saya akan membuka banyak peluang, karena kita akan menghemat banyak devisa," tutup Prabowo seperti dilansir dari Antara.