Dapat Rekomendasi, 55 Pasien RS Jiwa di Bogor Bisa Mencoblos
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor mencatat, sebanyak 55 pasien orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) di Rumah Sakit Marzuki Mahdi, Bogor, Jawa Barat, dapat menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2019.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor mencatat, sebanyak 55 pasien orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) di Rumah Sakit Marzuki Mahdi, Bogor, Jawa Barat, dapat menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2019.
Ketua KPU Kota Bogor Samsudin mengatakan, para pasien yang diperbolehkan untuk mencoblos itu telah mendapatkan surat rekomendasi dari pihak dokter.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Mereka (pasien ODGJ, red), sambung Samsudin, masuk ke dalam daftar pemilih tetap tambahan atau DPTb.
"Kami telah melakukan verifikasi data dan mendapat rekomendasi dokter. Ada 55 pasien ODGJ yang besok bisa mencoblos besok," kata Samsudin, saat dikonfirmasi, Selasa (16/4/2019).
Samsudin menjelaskan, pihaknya menyediakan dua alternatif pilihan bagi pasien ODGJ yang ingin mencoblos. Alternatif pertama, petugas TPS yang berada di sekitar rumah sakit akan mendatangi si pasien.
Alternatif kedua, sebut Samsudin, si pasien diperbolehkan mendatangi lokasi TPS yang berada di sekitar rumah sakit dengan catatan telah mendapat rekomendasi.
"Jadi, Ini tergantung kondisi si pasiennya. Bila mereka direkomendasi dan boleh ke TPS, mereka datang ditemani perawat. Bila tidak memungkinkan, petugas KPPS didampingi saksi akan mendatangi mereka," tutur Samsudin.
Sementara itu, Direktur Utama RS Marzuki Mahdi Bambang Eko Sunaryanto mengungkapkan, pihaknya telah melakukan persiapan untuk pelaksanaan pencoblosan esok hari.
Bambang menyebut, sejauh ini, pihak rumah sakit masih terus melakukan pendataan terhadap pasien ODGJ yang direkomendasikan dapat mencoblos.
Kata Bambang, jumlah pasien ODGJ yang dirawat di RS Marzuki Mahdi berada di angka 250-an. Dari angka tersebut, sekitar 200 pasien masuk ke dalam kategori stabil kejiwaannya, sementara sisanya masuk kategori akut.
"Ini kan masih kita data terus, karena diberi kesempatan sampai besok untuk menunjukkan KTP pasien. Kita juga siapkan perawat untuk membantu pelaksanaan besok," pungkas dia.
Baca juga:
143 Orang Gila di Bekasi Bakal Nyoblos
Sosialisasi KPU di RSJ Solo, Pasien Tanya 'Pemilu ini Uangnya Dari Mana?'
KPU Sosialisasi Pencoblosan ke 77 Pasien RSJ Solo
Menjaga Hak Suara Penderita Gangguan Jiwa
Suara Pemilih Gangguan Jiwa
Ditanya Capres Cawapres 2019, Orang Gila di Bekasi Tahunya Saipul Jamil