Daripada macet, kunjungi Indofest dapatkan ilmu & diskon alat petualangan
Indonesia Outdoor Festival atau Indofest 2018 digelar secara resmi sejak Kamis (3 Mei 2018) sampai Minggu (6 Mei 2018) di Exhibition Hall B Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta.
Semua orang tahu, mendaki gunung identik dengan kegiatan penuh resiko. Bahkan, olahraga ini dianggap kegiatan yang menyerempet-nyerempet bahaya, sakit, bahkan kematian. Bagaimana meminimalisir semua resiko itu?
Perjalanan yang lancar akan berangkat dari persiapan yang baik, apalagi disertai pengetahuan luas, serta peralatan yang memadai. Mendaki gunung atau menjelajah alam bebas lainnya menjadi sangat nikmat bagi siapapun, malah bikin ketagihan.
-
Kapan Gunung Patenggeng terbentuk? Menurut tim Geologi, Gunung Patenggeng merupakan gunung purba berusia jutaan tahun.
-
Kenapa pendakian Gunung Gede Pangrango ditutup? Keputusan tersebut dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung hingga bulan depan sehingga dapat mengancam keselamatan pendaki.
-
Bagaimana pendaki gunung mencapai puncak gunung? Puncak gunung tidak akan bisa dicapai ketika kamu tidak mendakinya.
-
Bagaimana Gunung Patenggeng terbentuk? Awalnya, bentuk ini tercipta dari sumbatan lava atas fenomena geologi di masa lampau.
-
Di mana letak Gunung Papandayan? Gunung Papandayan sendiri memiliki ketinggian 2.665 meter di atas permukaan laut, dan terletak persis di Kecamatan Cisurupan.
-
Apa itu Gunung Padang? Terletak di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Gunung Padang merupakan kompleks megalitik yang terletak di atas bukit yang menawan. Baru pada tahun 2018 para arkeolog pertama kali berteori bahwa seluruh gundukan itu mungkin benar-benar buatan, dan bahwa Gunung Padang – yang berarti “Gunung Pencerahan” – mencakup lebih dari sekadar struktur batu yang terlihat di permukaannya.
Bahkan, makin banyak pasangan orang tua kini menjalani hobi di alam bebas bersama anak-anaknya, yang bahkan masih berusia di bawah 5 tahun.
Siapapun menyadari, menjelajah ke alam bebas bakal tahu risiko itu. Lepas dari kontroversi setuju dan tidak setuju, bermain di alam liar adalah berisiko dan siapapun harus siap menghadapi risiko itu.
Pelajaran itulah yang banyak diambil oleh pengunjung acara coaching clinic 'Life of Mountain Guide' yang membahas teknik-teknik pendakian yang benar dari Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) di Indonesia Outdoor Festival atau Indofest 2018 hari pertama Kamis (3 Mei 2018) di Exhibition Hall B Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta.
Sementara hari ini, memasuki hari kedua, urusan nikmatnya menjelajah alam bebas jadi semakin menarik untuk diikuti pengunjung Indofest. Terutama bicara soal penyakit yang seketika mendera Anda atau teman Anda saat sedang melakukan perjalanan, bagaimana mengenali penyakit itu, dan bagaimana menanganinya?
Pertanyaan itu bakal terjawab pada talkshow "Kenali Penyakit dan Pertolongan Pertamanya dalam Perjalananmu" bersama Dr Iqbal pada pukul 15.00 di Panggung (stage) Leuser.
Pernah dengar nama Kang Bongkeng, Don Hasman, Harry Suliztiarto, Lody Korua, atau David Agustinus Teak? Mereka akan tampil dalam satu panggung sekaligus dalam talkshow bernama Legend's Story.
Mereka adalah legenda hidup kegiatan alam bebas di Tanah Air, yang akan banyak berbagi kisah tentang serunya perjalanan menikmati gunung hutan, sungai deras, tebing terjal, hingga di angkasa raya Indonesia.
Bahkan, Anda yang baru mengenal heroiknya menjalani kegiatan offroad pun bakal menemukan tempat yang cocok di panggung Rinjani. Karena di panggung inilah panitia Indofest menghadirkan bicang-bincang bersama tokoh offroad Indonesia; Syamsir Alam.
Satu lagi, ini juga penting, yakni talkshow 'Adventure Travel, Antara Hobby dan Bisnis'. Karena sudah banyak terbukti, bahwa dari hobi yang dinikmati ini seseorang bisa menjalani bisnis dengan baik dan sukses. Acara ini bakal seru akan ditemani para tokoh bisnis kegiatan alam bebas Tanah Air, yakni Cahyo Alkantana, Amalia Yunita, Dharmawan, serta Disyon Toba.
Malam harinya, setelah lelah menyaksikan beragam talkshow dan berburu peralatan alam bebas, musisi Endah n Rhesa akan menghibur pengunjung Indofest di Panggung Rinjani.
Zaman berubah Jangan buang hari Jumat Anda dengan sia-sia karena terhadang macetnya Jakarta! Ada sekitar 100 brand lokal dan internasional hadir di Indofest 2018. Anda bisa menikmati potongan harga hingga 70 persen untuk berbelanja peralatan bergiat di alam bebas di sini!
Menariknya, bukan cuma menghadirkan pameran peralatan kegiatan alam bebas (outdoor equipment), tapi COS Event selaku penyelenggara kegiatan juga merancang banyak acara di dalam festival kegiatan alam bebas paling besar di Tanah Air ini.
"Zaman semakin berubah, dan model bergiat di alam bebas juga semakin maju, yang didukung peralatan bergiatnya yang semakin modern dan beragam. Yang sudah bergiat dan ingin mendalami wawasan bergiat atau baru akan memulainya, Indofest adalah tempat yang tepat
untuk mencari pertanyaan dan kebutuhan pengunjung," ujar Disyon Toba, CEO COS Event.
Di dua panggung acara, yakni Rinjani Stage dan Leuseur Stage, akan dipenuhi berbagai acara, mulai talkshow sampai hiburan musik para artis pendukung Indofest 2018. Sebagai daya tarik lain, panitia juga mengajak 12 taman nasional untuk menjadi peserta dan pengisi acara festival. Bahkan, pelaksanaan acara ini juga mendapat dukungan kuat pemerintah, terutama dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan, serta Dinas Pariwisata DKI Jakarta.
Indonesia Outdoor Festival atau Indofest 2018 digelar secara resmi sejak Kamis (3 Mei 2018) sampai Minggu (6 Mei 2018) di Exhibition Hall B Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta.
Tak ubahnya dengan tahun lalu, tiket masuk bagi pengunjung dijual Rp 30.000. Bagi Anda yang membawa anak-anak, tak perlu khawatir, karena Indofest juga menyiapkan arena bermain bagi mereka.
Selamat menjelajahi Indofest!
(mdk/ian)