Kolaborasi IMDE pada Turun Tangan Festival 2024
Acara ini turut melibatkan partisipasi aktif para dosen IMDE yang juga berperan sebagai panitia penyelenggara.
Institut Media Digital Emtek (IMDE) kembali menunjukkan komitmennya sebagai motor penggerak perubahan dengan menjadi salah satu kolaborator utama dalam Turun Tangan Festival 2024.
Forum diskusi ini mengusung tema "Kuliah Kebangsaan: Inspirasi Bergerak, Aksi Berdampak", yang mana menekankan pentingnya peran generasi muda sebagai aktor penggerak kerelawanan dan perubahan sosial. Forum ini digelar di Studio 5 Indosiar, Emtek City, Daan Mogot, Jakarta Barat, Sabtu (07/12/2024).
Acara ini turut melibatkan partisipasi aktif para dosen IMDE yang juga berperan sebagai panitia penyelenggara. Hal ini menjadi bukti nyata dedikasi IMDE, tidak hanya dalam mendukung kegiatan mahasiswa tetapi juga dalam memberikan kontribusi langsung terhadap gerakan sosial.
Forum ini tentunya dihadiri oleh beberapa narasumber intelektual dengan latar belakang dan prestasi yang menginspirasi termasuk diantaranya adalah Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022; Anies Rasyid Baswedan, Menko PM RI; Muhaimin Iskandar, Ketua Yayasan SIT Al-Fatih; Peni Setyowati, Youth Program Manager Ashoka Indonesia; Ara Kusuma, Dekan FEMA Universitas IPB; Sofyan Sjaf dan Rektor IMDE; Totok A. Soefijanto. Serta A.M. Syarif selaku Direktur Eksekutif Turun Tangan sebagai Moderator acara.
Komunitas Turun Tangan
Turun Tangan sendiri merupakan komunitas yang mendorong generasi muda untuk peduli dan aktif terlibat politik, bertujuan mendorong orang baik masuk politik sehingga melahirkan pemimpin-pemimpin yang kompeten dan berintegritas.
Komunitas ini berkomitmen untuk mengabdi pada masyarakat dengan berfokus pada 5 bidang yakni, sosial kemanusiaan, lingkungan, pendidikan, pendidikan politik dan kesehatan. Maka dari itu, forum 'Turun Tangan Festival 2024' ini digelar sebagai upaya mendorong keterlibatan generasi muda dalam menciptakan perubahan positif yang berdampak luas.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak Emtek, IMDE, Indosiar, dan SCTV yang telah berkolaborasi dengan kami dalam menyediakan tempat untuk acara ini. Selama satu bulan terakhir, mereka telah bekerja keras bersama panitia Turun Tangan untuk memastikan kelancaran pelaksanaannya," ujar M Chozin Amirullah, Dewan Pembina Turun Tangan.
Ia menambahkan bahwa acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati International Volunteer Day yang jatuh pada tanggal 5 Desember. Oleh karena itu, turun tangan sebagai komunitas kerelawanan secara sistematis mengembangkan basis kerelawanan di Indonesia menjadi gerakan di kalangan anak muda secara konsisten menyelenggarakan acara ini.
Ciptono Setyobudi, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan IMDE, menyampaikan kebanggaannya mewakili IMDE dalam acara festival ini.
"Kehadiran kami di sini sebagai mitra bertujuan untuk berkontribusi nyata dalam menanamkan semangat kebangsaan dan solidaritas sosial. Dengan visi menjadi institut yang adaptif, kreatif, dan kompetitif, kami berharap kolaborasi ini dapat menjembatani ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di kampus agar menjadi solusi atas tantangan sosial," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa kerja sama dengan Turun Tangan merupakan peluang berharga untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan, gotong royong, dan menciptakan dampak berkelanjutan bagi masyarakat.
Pesan Muhaimin Iskandar selaku Menko PM RI
Muhaimin Iskandar, menyampaikan pesan inspiratif kepada para peserta, terutama anak muda. Ia mengapresiasi semangat generasi muda yang hadir, menyebut mereka sebagai harapan bangsa untuk menciptakan perubahan positif di tengah berbagai tantangan global dan nasional.
"Kita hidup di era penuh perubahan dramatis dan perkembangan yang mengejutkan. Tantangan ini tidak boleh membuat kita lengah. Justru kaum muda harus menjadi kekuatan yang menghadirkan solusi nyata," ujar Muhaimin.
Dia menekankan pentingnya aksi nyata dan kontribusi relawan dalam menjawab persoalan kompleks bangsa.
"Semua yang kita lakukan, baik untuk menjawab persoalan nasional maupun global, harus berlandaskan aksi nyata. Peran relawan sangat penting karena mereka mampu melihat jauh ke depan dengan keikhlasan demi kepentingan umat, masyarakat, bangsa, dan negara," tambahnya.
Muhaimin juga mengapresiasi semangat komunitas Turun Tangan, yang dinilainya sebagai model inspiratif bagi rakyat Indonesia, khususnya kaum muda, untuk bersama-sama menghadapi masalah bangsa dengan kemampuan dan aksi yang berdampak nyata.
Pesan Totok A Soefijanto selaku Rektor IMDE
Dalam sesi talkshow Turun Tangan Festival 2024, Rektor Institut Media Digital Emtek (IMDE), memberikan pandangannya mengenai tantangan di media sosial serta dampak positif dan hal yang perlu diwaspadai dalam aktivitas kerelawanan di masa depan.
Dia menyoroti bahwa prospek kerelawanan di media sosial tahun 2025 tidak dapat dilepaskan dari kondisi makroekonomi Indonesia. Ia mencatat kemungkinan peningkatan gelombang PHK, yang berpotensi mempengaruhi bentuk-bentuk kegiatan sosial.
Namun, menurutnya, justru dalam kondisi sulit ini terdapat peluang untuk menciptakan kegiatan kerelawanan yang lebih inovatif dan relevan, terutama di kalangan generasi muda.
Ia juga menekankan pentingnya pemanfaatan media sosial dalam mendukung gerakan kerelawanan. Dengan 27% pengguna aktif media sosial di Indonesia, ia menggambarkan media sosial sebagai "raksasa" yang dapat mendukung aktivitas sosial seperti "naik di pundaknya." Media sosial tidak hanya disarankan tetapi dianggap sebagai keharusan untuk menjangkau lebih banyak audiens dan menciptakan dampak yang lebih besar.
"Tren saat ini menunjukkan bahwa apa pun yang viral, terutama yang positif, dapat menarik perhatian publik dan menjadi sukses. Oleh karena itu, semua organisasi, termasuk Turun Tangan, harus memanfaatkan media sosial untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan partisipasi," ujarnya.
Ia juga mengapresiasi generasi baru yang mampu membuat kegiatan sosial yang lebih trendy dan renewed, didorong oleh fenomena FOMO (Fear of Missing Out). Dalam konteks pendidikan tinggi, kegiatan sosial yang dilakukan calon mahasiswa juga menjadi perhatian dan memiliki nilai tambah. Dengan latar belakang ini, ia optimis bahwa masa depan kerelawanan di Indonesia akan semakin cerah dan berdampak positif.
Pesan Anies Rasyid Baswedan
Anies Rasyid Baswedan meyampaikan bahwa kemunculan relawan hari ini berangkat dari refleksi perjalanan bangsa kita. "Di setiap perjuangan, unsur kerelawanan selalu menonjol dan berada di depan, terutama saat menghadapi krisis, baik krisis kemanusiaan akibat bencana alam maupun perbuatan manusia," ujarnya.
Anies juga menjelaskan bahwa inspirasi datang dari interaksi. Interaksi di sini dimaknai sebagai pertemuan dengan orang lain, fenomena yang terjadi, atau dinamika kehidupan secara luas. Interaksi semacam itulah yang memantik munculnya inspirasi untuk bergerak dan bertindak.
Ia juga menyoroti bagaimana di arena politik, banyak orang yang memilih diam meskipun tahu proses politik penuh problematika. Pak Anies menekankan bahwa "orang baik harus memilih untuk mendorong perubahan." Diam saja tidak akan menyelesaikan persoalan.
Hal ini sangat relevan dengan apa yang dilakukan oleh komunitas Turun Tangan, yang mengajak generasi muda untuk tidak hanya sekadar diam atau jadi penonton, tetapi turun langsung mengambil peran. Turun Tangan memberikan ruang bagi relawan untuk saling berinteraksi, berbagi pengalaman, dan bergerak bersama menghadapi tantangan sosial yang ada.