Debit lumpur Lapindo naik, 20 rumah warga Gempolsari tergenang
"Kita nggak mau kalau dievakuasi di balaidesa, nanti malah jadi tontonan, kalau di rumah Bakrie kita mau," ujar Sulastri
Debit lumpur panas PT Lapindo Brantas di Sidoarjo, Jawa Timur, terus naik. Akibat debit lumpur yang terus bertambah itu, sekitar 20 rumah di Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, halamannya digenangi air lumpur.
Informasi yang digali merdeka.com di lapangan menyebut, rembesan lumpur yang meluber di sisi utara pusat semburan lumpur panas itu, terjadi pada hari Rabu kemarin (10/9), sekitar pukul 06.00 WIB. Rembesan lumpur panas itu, mengalir deras di antara lumpur yang mengering dan membentuk selokan air. Informasinya, jalur yang dilalui luberan lumpur panas ini, merupakan bekas jalur tanggul utama yang pernah jebol pada 2011 lalu.
Dikhawatirkan, jika aliran lumpur panas tersebut terus mengalir, akan memenuhi sungai yang volumenya saat ini sudah relatif tinggi karena endapan tanah. Terlebih lagi, saat malam tiba, air lumpur pasang seperti air laut dan meluber ke rumah-rumah warga melalui celah lumpur yang mengering.
"Air lumpur yang merembes itu, sekarang sudah menggenangi 20 rumah warga. Memang sekarang masih menggenangi halaman dan dapur rumah, tapi kalau terus-terusan meluber, ya masuk sampai ke dalam rumah," terang Sulastri, satu di antara warga Gempolsari yang rumahnya tergenang air lumpur, Kamis (11/9).
Sementara itu, di atas tanggul titik 68 Desa Gempolsari, sejumlah pekerja dari Badan Penanggulan Lumpur Sidoarjo (BPLS), terlihat tengah membendung aliran luberan lumpur panas yang menuju ke perkampungan. "Dibendung pakai sesek (anyaman bambu)," terang Ari, salah satu pekerja BPLS.
Di lokasi tanggul titik 68, terlihat Kepala Desa Gempolsari, Abdul Haris juga terlihat meninjau luberan lumpur yang mengalir ke rumah warganya. "Ini kondisinya sudah darurat. Kemarin saya sudah menemui Pak Bupati (Saiful Illah), dan diperintahkan segera melakukan evakuasi warga jika sudah mendesak," terang Haris yang meninjau lokasi.
Rencananya, kata Haris, evakuasi warga akan dilakukan di balai desa. "Kita nggak mau kalau dievakuasi di balai desa, nanti malah jadi tontonan, kalau di rumah Bakrie (Aburizal Bakrie) kita mau," sahut Sulastri berseloroh.