Detik-Detik Pembunuhan Pengusaha Tembaga di Boyolali, Pelaku Emosi Gara-Gara Duit Rp500.000
Sejumlah harta benda korban pengusaha tembaga digasak pelaku
Sejumlah harta benda korban pengusaha tembaga digasak pelaku
Detik-Detik Pembunuhan Pengusaha Tembaga di Boyolali, Pelaku Emosi Gara-Gara Duit Rp500.000
Polda Jawa Tengah menggelar konferensi pers kasus pembunuhan dengan korban Bayu Handono (36), pengusaha tembaga asal Boyolali.
Berdasarkan hasil pengakuan tersangka IRW (27), ada motif asmara antara Bayu dengan dirinya.
Kepada Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, IRW mengaku diminta datang ke rumah korban. Dikatakannya, korban merasa kangen dan ingin melakukan hubungan layaknya suami istri. IRW juga mengaku mengenal korban melalui aplikasi MiChat.
"Saya disuruh datang ke rumahnya, ngajak ketemuan, kangen. Kangen untuk melakukan hubungan tersebut pak, hubungan kayak suami istri,"
kata tersangka saat rilis pengungkapan kasus di Polda Jateng, Selasa (7/5).
merdeka.com
Tersangka mengaku sudah melakukan hubungan layaknya suami istri hingga 4 kali. Hubungan terakhir dilakukan 2 kali saat peristiwa pembunuhan terjadi pada jam 21.30 WIB.
Dalam hubungan intim tersebut, tersangka mengaku berperan sebagai pria. Sedangkan korban sebagai wanita.
Tersangka mengaku membunuh pasangannya karena ingin menguasai harta yang dimiliki.
Ia kemudian menghabisi nyawa korban dengan sebilah celurit yang disiapkan sebelumnya.
"Saya ingin menguasai harta korban. Saya siapkan celurit dari tempat kerja untuk membunuh dia. Saya kapok, saya menyesal, dia sudah baik sama saya,"
kata tersangka.
merdeka.com
Kapolda menyebut, kasus pembunuhan di Boyolali merupakan kasus yang sangat menonjol.
Dimana Satreskrim Polres Boyolali bersama Jatanras Polda Jateng dalam waktu 22 jam setelah kejadian Jumat (3/5) sekitar pukul 21.00 WIB, di rumah korban, Kampung Keboso, Pulisen, Boyolali.
"Modus operandi yang bersangkutan bahwa, dia berusaha untuk menguasai barang milik korban dengan menggunakan perencanaan pembunuhan. Antara korban dan pelaku terlibat hubungan asmara," Kapolda Jateng.
Dalam melakukan hubungan badan, korban yang berperan sebagai pria, mendapatkan upah Rp200.000. Dan untuk yang ketiga kalinya pelaku minta upah Rp500.000. Karena tidak mau membayar, korban kemudian dibunuh dengan cara dibacok 5 kali.
"Korban dibacok 5 kali belum meninggal. Ada palu di sana dipukulkan ke kepalanya 10 kali baru meninggal," terangnya.
Usai membunuh, tersangka menguasai sejumlah harta milik korban. Di antaranya, kendaraan bermotor, jam tangan, uang senilai Rp200.000 dan lainnya.
"Ini kita jadikan barang bukti, jaket, sepeda motor, jam tangan, celurit, palu, bantal, sandal dan 1 buah handphone. Ini pembunuh yang sangat keji sekali, yang menonjol untuk kita ungkap," katanya.
Sebelumnya Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi mengatakan, petugas kepolisian bergerak cepat mengungkap kasus yang menggegerkan masyarakat Kota Susu. Tersangka, IRW (27) merupakan warga Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen.
"Tersangka berhasil kami amankan kurang dari 24 jam setelah pememuan korban. Tersangka ditangkap tim Resmob Polres Boyolali bersama Jatanras Polda Jateng di Terminal Tirtonadi, Solo pada Sabtu kemarin pukul 19.45 WIB," ujar Kapolres.
Lanjut Petrus, tersangka saat ini sudah diamankan di Mapolres Boyolali untuk penyidikan lebih lanjut.
Saat ditangkap, tersangka sedang berada di tempat parkir sepeda motor terminal Tirtonadi Solo. Ia menduga tersangka hendak melarikan diri.
"Tersangka kita jerat Pasal 340 dan atau 338, dan atau 365 Ayat (3) KUHP. Ancaman hukuman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup," pungkas Kapolres.