Dedi: Masa iya pak Setnov habis operasi jantung bahas Pilgub jabar
Dedi menjelaskan dalam pembahasan sejumlah rapat Golkar dari Juni hingga Agustus 2017 lalu belum ada pembahasan terkait pencalonan di Pilgub Jabar.
Beredar draf surat edaran yang diduga dari DPP Partai Golkar yang mengusung pasangan Ridwan Kamil dan Daniel Mutaqien Syafiuddin di Pilgub Jabar 2018. Surat itu ditandatangani Ketua Umum Golkar Setya Novanto dan Sekjen Idrus Marham.
Menanggapi hal itu, Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku belum menerima fisik surat tersebut ditambah belum ada informasi apapun dari DPP Golkar.
"Sebagai ketua DPD I Golkar Jawa Barat saya belum menerima surat apalagi informasi dari DPP, mohon bersabar dulu ya para wartawan ini," ungkap Dedi yang sebelumnya digadang-gadang akan diusung Golkar di Pilgub Jabar, Jumat (22/9).
Dedi menjelaskan dalam pembahasan sejumlah rapat Golkar dari Juni hingga Agustus 2017 lalu belum ada pembahasan terkait pencalonan di Pilgub Jabar. Selain itu surat yang beredar sempat dipertanyakannya, pasalnya kondisi Ketua Umum Golkar Setya Novanto yang masih dalam kondisi sakit.
"Masa iya? Bukannya pak Setnov baru operasi jantung, kok bisa membuat keputusan dan sempat-sempatnya membuat keputusan pencalonan Gubernur dan wakil gubernur," ujar Dedi.
Sedangkan terkait langkah kedepan sambil berseloroh Dedi menuturkan bahwa dirinya tinggal jalan saja.
"Langkahnya ya dari sini ke depan karena hari ini hari jumat langkahnya langsung ke masjid saja, lagian nanti itu urusan DPD I dan teman-teman yang lain," katanya.
Baca juga:
Menanti dukungan konkret Golkar buat Ridwan Kamil
Diteken Setnov, Golkar resmi usung Ridwan Kamil sebagai cagub Jabar
Soal SK usung Ridwan Kamil, DPD Golkar Jabar sebut DPP tidak akan gegabah
Wasekjen Golkar sebut surat dukungan ke Ridwan Kamil kemungkinan palsu
-
Bagaimana Dedi Mulyadi akan mencari pasangan untuk Pilgub Jabar? "Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Siapa saja yang akan bersaing dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta? Ridwan Kamil yang berduet dengan Suswono akan menghadapi pasangan Pramono Anung - Rano Karno serta Dharma Pongrekun - Kun Wardana.
-
Siapa saja yang menginginkan Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Partai KIM begitu ngotot memboyong Ridwan Kamil di Jakarta. Namun, Golkar tampaknya belum satu suara dengan Gerindra, PAN dan Demokrat soal langkah politik untuk Ridwan Kamil itu. Golkar 'si pemilik' Ridwan Kamil masih menimbang penugasan di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.