Deretan Jenderal Bintang Tiga Berpeluang Gantikan Kapolri Idham Azis
Kapolri Jenderal Idham Azis akan menyelesaikan masa jabatannya pada akhir Januari 2021. Spekulasi pengganti kepala kepolisian pun mengerucut ke sejumlah Pejabat Tinggi (Pati), khususnya ke nama berpangkat Komjen.
Kapolri Jenderal Idham Azis akan menyelesaikan masa jabatannya pada akhir Januari 2021. Spekulasi pengganti kepala kepolisian pun mengerucut ke sejumlah Pejabat Tinggi (Pati), khususnya ke nama berpangkat Komjen.
Jenderal polisi bintang tiga saat ini tercatat berada dalam struktur internal dan luar Polri. Di internal Polri ada Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo, Kabaharkam Polri Komjen Agus Andrianto, dan Kabaintelkam Polri Komjen Rycko Amelza Dahniel.
-
Kapan Ammar Zoni tiba di Kejaksaan Negeri Jakarta Barat? Mantan suami Irish Bella ini tiba di Kejaksaan Negeri Jakarta Barat menggunakan mobil tahanan sekitar pukul 10.50 WIB.
-
Kenapa Ari Dono Sukmanto menjadi Kapolri? Saat itu Ari yang berkedudukan sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia atau Wakapolri naik menjadi Kapolri sebagai pelaksana tugas.
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan Ari Dono Sukmanto menjabat sebagai Kapolri? Dia menjabat antara 23 Oktober 2019 hingga 1 November 2019 alias 1 pekan 2 hari.
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Di mana Kapolri meninjau kesiapan mudik Lebaran? Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meninjau kesiapan mudik Lebaran di Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis (4/4).
Sementara Komjen yang bertugas di luar struktur Polri di antaranya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar dan Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN) Komjen Bambang Sunarwibowo.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane pun memprediksi jika saat ini muncul sebuah gagasan dari lingkungan Istana Kepresidenan untuk membuat satu paket pergantian Kapolri dan Wakapolri.
"Yakni menaikkan Wakapolri Komjen Gatot Eddy menjadi Kapolri pengganti Idham Azis dan sekaligus mendorong Kabareskrim Komjen Sigit menjadi Wakapolri menggantikan Gatot Eddy," kata Neta dalam keteranganya, Rabu 6 Januari 2021.
Menurut Neta, opsi paket tersebut semakin serius dibahas kalangan Istana atau kalangan dekat Presiden Jokowi menjelang penyerahan nama Kapolri baru ke DPR, setelah Wanjakti Polri dan Kompolnas menyampaikan usulan nama nama calon Kapolri kepada Presiden.
"Diperkirakan usulan nama calon Kapolri itu sudah disampaikan Wanjakti Polri, sementara usulan nama dari Kompolnas diperkirakan baru diserahkan pada Jumat 8 Januari 2021," ujarnya.
"Setelah mendapat usulan nama nama calon Kapolri, Presiden akan memilih satu nama yang kemudian pada Senin 11 Januari 2021 diserahkan kepada DPR agar Komisi III DPR bisa melakukan uji kepatutan, sebelum Kapolri Idham Azis pensiun pada 25 Januari 2021," sambungnya.
Akan tetapi, lanjut Neta, di lingkungan Istana Kepresidenan saat ini memang sudah mengkristal dua nama calon Kapolri, yakni dari senior Akpol 88 dan junior Akpol 91. Sementara dari kalangan internal Polri berharap Presiden Jokowi memilih jenderal senior sebagai Kapolri pengganti Idham Azis. Begitu juga untuk posisi Wakapolri diharapkan dipilih dari jenderal senior dan bukan jenderal junior.
"Dengan demikian, pada priode 2021 sampai 2024, Presiden Jokowi masih bisa mengangkat dua kapolri lagi. Pertama, figur yang diangkat menjadi Kapolri adalah jenderal senior dengan NRP 65 yang berakhir masa tugasnya di tahun 2023," ungkapnya.
Kedua, sebutnya, Kapolri dari NRP 65 yang pensiun di tahun 2023 itu selanjutnya akan digantikan oleh jenderal dengan NRP 67 atau 68 yang berakhir masa dinasnya di tahun 2025 atau 2026.
"Dengan demikian proses suksesi di Polri berjalan tanpa gejolak dan tanpa keresahan," katanya.
Sementara, Neta melihat jika bursa calon Kapolri saat ini sangat berbeda dengan suksesi calon Kapolri sebelumnya. Karena, suksesi Polri diwarnai situasi sosial politik yang penuh dengan dinamika munculnya kelompok kelompok garis keras keagamaan.
"Bagaimana pun Presiden Jokowi patut mencermati situasi dan dinamika yang berkembang. Sehingga kapolri yang dipilih tidak rentan terhadap masalah dari dinamika sosial politik yang berkembang tersebut," ujarnya.
Oleh karena itu, Neta meminta kepada Presiden untuk memilih figur kapolri yang tidak hanya loyal, tapi juga harus memilih figur yang mampu mengkonsolidasikan institusinya dengan kapabilitasnya yang disegani senior maupun juniornya.
"Selain itu figur yang dekat dengan tokoh masyarakat dan memiliki jam terbang yang tinggi dalam menjaga keamanan masyarakat. Sehingga keberadaan kapolri tidak menjadi beban sosial bagi Presiden hingga usainya masa jabatan Jokowi di 2024," imbuhnya.
Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti mengatakan, pihaknya masih dalam tahap proses penyaringan nama-nama calon dan belum masuk ke jumlah kandidat yang nantinya bakal menjadi rekomendasi untuk Presiden Joko Widodo.
"Masih on going process. Belum sampai ke jumlah (kandidat calon kapolri)," katanya saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis 31 Desember 2020.
Namun, dia enggan menjawab terkait kabar santernya nama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar yang dikabarkan masuk dalam bursa kandidat kapolri.
"Kami masih dalam proses menyaring dan mohon maaf saya tidak bersedia menyebut nama-namanya," ujarnya.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Pangeran Khairul Saleh meminta calon kapolri pengganti Jenderal Idham Azis dapat menuntaskan kasus penembakan enam laskar Front Pembela Islam (FPI).
"Bicara soal tugas calon kapolri baru nanti yang harus segera dia tuntaskan tentu banyak namun yang memang menjadi perhatian publik dan kita semua yang menunggu kelanjutan dari penyelesaian kasus-kasus tersebut adalah penyelesaian kasus penembakan 6 laskar FPI," tegas Khairul Saleh kepada Liputan6.com, Rabu 6 Januari 2021.
Pekerjaan rumah bagi kapolri juga bukan hanya sebatas itu, Khairul Saleh juga meminta Kapolri pengganti Idham Aziz yang bakal pensiun pada 1 Februari 2021 mendatang dapat segera menuntaskan kasus pembunuhan satu keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah.
"Segera juga dapat menuntaskan perkara pidana pembunuhan satu keluarga di Sigi Sulawesi Tengah oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT)," tuntutnya.
Disamping itu kapolri baru nantinya juga diharapkan dapat melanjutkan agenda reformasi Polri untuk meningkatkan profesionalisme Polri dalam menjaga keamanan maupun dalam penegakan hukum serta mengedepankan penegakan Hak Asasi Manusia.
"Sosok Kapolri baru nanti hendaknya mempunyai rasa nasionalis dan demokratis. Dapat mewujudkan Polri yang profesional dan terpercaya, tidak mempunyai catatan buruk dimata publik, dimana sosoknya mendapat tempat dimasyarakat, jika dia memimpin Polri masyarakat merasa nyaman serta figurnya benar-benar tauladan. Serta dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada lembaga penegak hukum tersebut," sebutnya.
Bagi anggota Fraksi PAN itu, pengganti Idham Azis sebagai Kapolri ialah mereka yang dipastikan memiliki integritas. Seseorang yang mampu menumpas berbagai kejahatan tanpa melihat suku, ras, agama, ataupun golongan.
"Kalau berbicara mengenai kriteria untuk calon Kapolri pengganti Idham yang ideal dan terbaik untuk memimpin Institusi Polri bagi saya adalah seseorang yang mempunyai integritas dan keberanian dalam memberantas segala bentuk kejahatan tanpa pandang bulu," harap Khairul Saleh.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.6com
(mdk/bal)