Dhani ingin aksi lagi, Krishna bilang 'demo tutup jalan kita sikat'
Suami Mulan Jameela itu belum menyerah untuk mendemo Ahok.
Musisi Ahmad Dhani tak pernah lelah mengkritik Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama. Bos RCM ingin menggelar 'Panggung Rakyat' di depan gedung KPK, tapi dilarang oleh polisi.
Suami Mulan Jameela itu belum menyerah untuk mendemo Ahok. Saat ini Ia tengah merancang strategi baru untuk membuktikan kesalahan Ahok dalam kasus Sumber Waras dan Reklamasi Teluk Jakarta.
"Terkait rencana demo selanjutnya, kapan, saya mau meeting dulu. Nanti kita kabari," kata pria asal Surabaya ini.
Saking seriusnya, Dhani saat ini sudah punya sebuah 'senjata' andalan untuk menyampaikan aspirasinya. Pentolan Dewa 19 ini bakal menyajikan aksi demo dalam bentuk sebuah lagu.
"Oh iya (demo) dengan musik, kita sudah menciptakan lagu baru dan di situ anak saya yang nomor tiga, Dul mau ikut juga," pungkas Dhani.
Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Krishna Murti sempat membuat status di facebooknya mengenai aksi-aksi di bulan puasa. Untuk itu dia berjanji akan tindak tegas apa pun yang dapat mengganggu ketertiban.
"Catat ya, kalau ada yang tawuran di Jakarta selama puasa, kita sikat. Kalau ada yang trek-trekan, kita sikat. Kalau ada yang main petasan, kita sikat. Kalau ada yang demo tutup jalan, kita sikat. Semua kejahatan kita sikat, catat," tulisnya.
Sebelumnya, soal demo ini sempat ramai karena Dhani menyebut, aksinya dilarang atas perintah Presiden Joko Widodo. "Saya kemarin dapat telepon dari Dirkrimum Polda Metro (Kombes Pol Krishna Murti), tidak boleh demo depan gedung KPK, ini perintah dari Bapak Presiden," kata Dhani.
Krishna membantah dirinya membawa-bawa nama Presiden Joko Widodo terkait larangan demo terhadap Ahmad Dhani. Siang tadi, Dhani ingin menggelar aksi Panggung Rakyat di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Saya tidak membawa nama presiden. Kami ada laporan yang bersangkutan akan membawa kontainer ke Gedung KPK. Saya tidak pernah sama sekali sebut nama presiden seperti yang dikatakan Dhani, malah yang bersangkutan menyebut dalam SMS ke saya dan masih ada," ujarnya dalam pesan singkat saat dikonfirmasi, Kamis (2/6).
Krishna menegaskan justru Dhani dan kawan-kawannya diminta tidak demo dengan menggunakan kontainer. "Saya ditelepon yang bersangkutan betul, tapi yang itu tidak dibenarkan," tegasnya.
Dhani juga sempat menantang Kapolda Metro Jaya Irjen Moechgiyarto yang disebut-sebut mengancam mempidanakannya. Dhani bahkan datang langsung ke Polda Metro untuk meminta klarifikasi.
Moechgiyarto akhirnya menerima kedatangan musisi Ahmad Dhani di kantornya. Dalam pertemuan yang berlangsung cukup singkat tersebut keduanya sepakat permasalahan terkait pelarangan aksi 'Panggung Aksi Tangkap Ahok' di depan Gedung KPK beberapa hari lalu selesai.
Dia mengatakan setelah dilakukan sejumlah pemeriksaan dan pendalaman atas kasus tersebut, penyidik mendapati jika penanggung jawab aksi tersebut bukanlah Ahmad Dhani. Namun, terjadi penggiringan opini seolah-olah suami penyanyi Mulan Jamila itulah koordinator aksi.
"Sudah selesai. Nggak ada masalah. Sebetulnya tiga hari sudah lapor ke aparat kepolisian. Di situlah kami melakukan penelitian. Di situ penanggung jawab bukan Dhani. Kalau masih ngotot bisa kena pidana, lalu dipelintir oleh media, saya nggak pernah ngomong seperti itu," jelasnya.
Hal itu diamini oleh Ahmad Dhani. Ia malah menyalahkan sejumlah pemberitaan yang dimuat oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.
"Sudah terjadi distorsi berita. Membicarakan orang itu siapa tapi disebut Ahmad Dhani. Sejak 2014, banyak online bodong, cerita bodong. Terjadi pemelintiran. Apa yang dimaksud itu bukan Ahmad Dhani. Tapi adalah penanggung jawab demo. Tapi di youtube di tulis Ahmad Dhani akan dipidana," ungkap Dhani usai bertemu Kapolda Metro.