Di Bogor ada lurah berkantor di pinggir jalan
Menurut Lurah Gudang, Dudi, cara itu efektif buat mengawasi wilayah kerjanya.
Dudi Fitri S., seorang lurah di Kota Bogor punya gaya baru saat bekerja saban hari. Dia memilih tidak lagi duduk di belakang meja, tetapi kini memilih berkantor di pinggir jalan.
Dudi menyebut program kerjanya 'Lurah on The Street'. Dia melakukan itu buat mengawasi ketertiban dan kebersihan lingkungan di masyarakat.
"Ternyata dengan berkantor di jalan, masyarakat itu segan untuk melakukan pelanggaran, walaupun kita hanya duduk sambil baca koran," kata Lurah Gudang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat, seperti dilansir dari Antara, Rabu (3/2).
Dudi mengatakan, dia sudah dua pekan melakoni berkantor di pinggir jalan. Sasarannya adalah pengawasan PKL di Jalan Surya Kencana, mulai dari Gerbang Lawang Surya Kencana hingga Jalan Gudang.
"Kita lakukan seminggu sekali, apel pagi di jalan, monitor dan berkantor sampai dengan batas waktu yang diefektifkan dengan situasi di lapangan," ujar Dudi.
Kondisi di Jalan Surya Kencana memang sangat ruwet. Keberadaan pedagang kaki lima kerap mengganggu arus lalu lintas, ketertiban umum, serta kebersihan di jalan itu. Jalan itu juga akan diberlakukan sistem satu arah. Namun masih terhambat dengan para PKL yang belum dapat dipindahkan.
Dudi diminta ikut mengawasi dan menata kawasan Pecinan supaya lebih rapi dan bersih, setelah dibangun Gapura Lawang Surya Kencana menjadi proyek fisik Kota Pusaka.
"Walaupun lurah berkantor di jalan, pemerintahan di kelurahan tetap berjalan dan melayani masyarakat," kata Dudi.
Dudi berencana akan terus menjalankan program berkantor di jalan dengan melibatkan sejumlah pihak, sehingga dapat dilakukan kegiatan-kegiatan lebih berdampak luas bagi masyarakat.
"Kemarin kita menggandeng PKK, kita libatkan untuk mengatur PKL agar berjualan tidak keluar jalan. Kita juga rencanakan untuk melibatkan anak-anak sekolah, mengajak dan mengajarkan mereka untuk bersih-bersih, memungut sampah, dan mengatur ketertiban," ucap Dudi.
Menurut Dudi, kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakat sebagai fungsi pengawasan terasa efektif. Sebab menurut dia, saat pemerintah hadir, masyarakat segan melakukan pelanggaran.
"Di saat kita apel dan berkantor di Jalan Surya Kencana, warga yang berdagang itu segan untuk berjualan ke luar jalan. Jadi enak ngantor pagi-pagi di jalan, jalanan bersih, PKL segan, dan tertib," lanjut Dudi.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, memuji kreativitas Dudi. Menurutnya, keterlibatan langsung aparat pemerintahan turun ke masyarakat sesuai dengan programnya.
"2016 ini Pemkot Bogor fokus Bogor Bebersih. Ada tujuh langkah strategis, di antaranya mengurangi sampah, mengajak keterlibatan masyarakat, peran SKPD, TPA Galuga, pembenahan sampah pasar, mitigasi dan perubahan iklim," kata Bima.