Di China, Golkar ingatkan tak kirim buruh tanpa kemampuan ke RI
Di China, Golkar ingatkan tak kirim buruh tanpa kemampuan ke RI. Setya Novanto melakukan pertemuan dengan 50 partai dunia di Chongqing, Cina. Dalam kesempatan itu, Novanto menjadi pembicara bersama mantan Presiden Polandia Bronislaw Komorowski. Novanto membahas pentingnya peran partai politik dalam pembangunan ekonomi.
Ketua umum Partai Golkar Setya Novanto melakukan pertemuan dengan 50 partai dunia di Chongqing, China. Dalam kesempatan itu, Novanto menjadi pembicara bersama mantan Presiden Polandia Bronislaw Komorowski. Novanto membahas pentingnya peran partai politik dalam pembangunan ekonomi dunia.
Setya Novanto juga menyampaikan pentingnya kerja sama dan pembangunan ekonomi dalam menumbuhkan kesejahteraan rakyat. Pembangunan ekonomi ditekankan pada Pembangunan infrastruktur.
Jika banyak infrastruktur yang dibangun, kata Novanto, maka diharapkan sentra ekonomi baru akan tumbuh. Pembangunan infrastruktur akan membuka daerah dari keterbelakangan atau yang terisolasi. Dan inilah awal dari bangkitnya perekonomian di daerah tersebut.
"Saya menawarkan kerjasama dan dukungan dalam Pembangunan infrastruktur. Hal ini sejalan dengan program pemerintahan Jokowi yang sedang fokus dalam pembangunan ekonomi, khususnya bidang infrastruktur. Penting bagi Indonesia dan China untuk membangun Kemitraan strategis yang dapat memberikan kontribusi positif dalam hubungan kedua negara" kata Novanto dalam keterangannya, Jumat (14/10).
Pemerintah China mempunyai program besar, yaitu One Belt One Road atau OBOR. Program yang melibatkan 65 negara, 4,4 miliar penduduk dunia dan 40 persen GDP dunia. Melalui program ini, China berkomitmen untuk membangun perekonomian, kerjasama budaya, hubungan orang per orang di negara- negara yang dilalui oleh jalur sutra.
Golkar juga menyampaikan pesan agar tenaga kerja Indonesia dilibatkan dalam Pembangunan infrastruktur.
"Jangan sampai tenaga yang unskilled dikirim ke sini dan akhirnya meminggirkan tenaga kerja di negeri sendiri. Walau bagaimanapun kita tetap harus memprioritaskan anak bangsa sendiri. Masuknya investor dari China, jangan sampai menganggu kepentingan nasional," lanjut Novanto.
Novanto didampingi Tantowi Yahya, ketua bidang kebudayaan, Robert Kardinal Bendahara umum Golkar dan Roemkono sebagai Ketua Kordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.