Di Depan Megawati, Ganjar Bicara Empat Jurus Jitu Menuju Indonesia Emas 2045
Ganjar mengungkapkan Indonesia bisa berlari lebih cepat menuju Indonesia emas bila empat gagasan ini terpenuhi
Ganjar mengungkapkan Indonesia bisa berlari lebih cepat menuju Indonesia emas bila empat gagasan ini terpenuhi
Di Depan Megawati, Ganjar Bicara Empat Jurus Jitu Menuju Indonesia Emas 2045
Bakal calon presiden PDIP Ganjar Pranowo berbicara gagasan menuju Indonesia Emas tahun 2045.
Ganjar menyoroti empat poin penting untuk berlari lebih cepat menuju Indonesia Emas 2045.
Gagasan itu disampaikan dalam acara Temu Kebangsaan bersama Presiden ke-4 RI Megawati Soekarnoputri dan Komunitas Intelektual dari berbagai kampus di Indonesia.
Poin pertama terkait dengan kemakmuran masyarakat Indonesia. Poin kemakmuran ini terdiri dari peningkatan listrik per kapita, porsi kapasitas pembangkit terbarukan, hingga akses air minum.
Pada poin kedua, bacapres berambut putih itu menekankan peningkatan layanan kesehatan masyarakat Indonesia. Menurut Ganjar, baiknya layanan tersebut dapat meningkatkan usia harapan hidup mencapai 80 tahun.
“Prevalensi stunting kita akan capai pada 5 persen dan insidensi tuberkolosis 76 per 100.000 orang. TBC sampai hari ini belum beres, Indonesia siap,”
kata Ganjar.
merdeka.com
Poin selanjutnya yang disampaikan Ganjar adalah terkait dengan pendidikan. Ganjar mengatakan, salah satu indikator Indonesia pintar adalah nilai Programme for International Student Assessment (PISA) membaca mencapai skor 405, PISA matematika dengan skor 438, dan PISA sains harus 416.
Kemudian, Ganjar menjelaskan poin terakhir yang berkaitan dengan peningkatan produktivitas Indonesia. Poin ini berhimpitan langsung pada sektor UMKM, kewirausahaan, hingga rasio volume usaha koperasi terhadap produk domestik bruto (PDB).
Di acara Temu Kebangsaan, Komunitas Intelektual yang dipimpin Mantan Menteri Sekretariat Negara Bambang Kesowo terdiri dari dosen dan civitas sejumlah kampus Tanah Air seperti UNS, Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, hingga Universitas Jember.
“Mereka menginginkan apa yang diharapkan dari pembangunan masa depan Indonesia. Tentu kita mengacu pada 100 tahun Indonesia ya dan saya sampaikan bagaimana memanfaatkan bonus demografi ini,” pungkas Ganjar.