'Di Muhammadiyah kita mengabdi, terpilih atau tidak sama saja'
Kandidat Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad mengaku tidak perlu melakukan lobi-lobi dalam Muktamar Muhammadiyah.
Kandidat Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad mengaku tidak perlu melakukan lobi-lobi dalam Muktamar Muhammadiyah. Terpilih atau tidak menjadi ketua umum dinilainya sebagai sebuah amanah.
"Saya tidak bisa memprediksi. Nothing to lose, di Muhammadiyah kan kita mengabdi, terpilih atau tidak sama saja. Tidak ada lobi-lobi, kita biasanya malah menghindar," kata Dadang di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Dia yakin sistem pemilihan di Muhammadiyah memungkinkan ketua umum terpilih secara demokratis. Bahkan, dia berani memastikan tidak akan ada gejolak.
Sistem ini memungkinkan terpilih secara demokratis dan baik. Sistem ini sangat jernih.
Berikut petikan wawancara Efendi Ari Wibowo dan Muhammad Hasits dari merdeka.com, Senin (3/8):
-Bagaimana peluang Anda dalam pemilihan ketua Umum PP Muhammadiyah?
Nanti nama-nama 39 itu akan disajikan secara alfabetis. Sekarang nomor 6 nanti tidak tahu.
Saya tidak bisa memprediksi, nothing to lose. Di Muhammadiyah kan kita mengabdi, terpilih atau tidak sama saja. Tidak ada lobi-lobi, kita biasanya malah menghindar.
Sistem ini memungkinkan terpilih secara demokratis dan baik. Sistem ini sangat jernih.
Setahun lalu kita sudah menyelesaikan tata tertib dan pendaftaran calon. Ini bebas dari intervensi dan pengaruh-pengaruh. Lihat saja kan tidak ada gejolak apa pun, kita tinggal mengetuk palu saja.
-Bagaimana hubungan Muhammadiyah dengan partai politik ke depan?
Kita punya khitah di muktamar Ujung Pandang. Kita akan menjaga jarak dengan partai politik walaupun ada kader di partai politik itu.
Kita akan memberi jarak yang sama dengan partai politik mana saja. (Soalnya) jika ada masalah dengan parpol itu, kita khawatir akan merembet kepada Muhammadiyah.
-Jika terpilih, apa yang perlu didorong terus di Muhammadiyah?
Kita sebuah organisasi sosial yang tidak melakukan manuver politik. Menguatkan usaha-usaha yang sudah kita garap dan mengembangkan kepengurusan yang lalu seperti pengembangan ke luar negeri.
Banyak yang harus diteruskan, sekarang sudah kerjasama dengan enam negara maka ke depan harus kita tambah lagi.