Islam Ada Berapa? Berikut ini 7 Aliran Islam yang Wajib Kamu Ketahui beserta Pandangannya
Merdeka.com merangkum informasi tentang 7 aliran Islam yang wajib diketahui beserta pandangannya.
Merdeka.com merangkum informasi tentang 7 aliran Islam yang wajib diketahui beserta pandangannya.
Islam Ada Berapa? Berikut ini 7 Aliran Islam yang Wajib Kamu Ketahui beserta Pandangannya
Islam adalah agama yang luas dan memiliki beragam aliran dan pandangan teologis yang berbeda-beda.
Dalam sebuah hadits Nabi, dikatakan bahwa kelak Islam akan terpecah menjadi 73 golongan. Setiap golongan akan memahami Islam sesuai versi mereka masing-masing.
Perbedaan tersebut berkaitan dengan, bidang fiqih, politik, tasawuf, aqidah, dan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui aliran Islam ada berapa beserta pandangan mereka tentang agama.
-
Dimana Islam menyebar? Penyebaran Islam di Indonesia pun cukup luas mulai dari Jawa hingga Sumatera, Sulawesi hingga Papua, dan dari pulau-pulau kecil di timur hingga pulau-pulau besar di barat, Islam telah meresap dalam kehidupan dan kebudayaan masyarakat Indonesia dengan cara yang berbeda-beda.
-
Mengapa penting memahami ajaran Islam? Selain itu, berusaha memahami makna dan kandungan ajaran Islam secara mendalam juga sangat penting. Mengikuti majelis ilmu, membaca buku-buku keislaman, serta berdiskusi dengan ulama dan sesama Muslim dapat memperkaya pengetahuan dan memperkuat keyakinan.
-
Bagaimana cara mengetahui makna Islam? Dengan mengetahui dan memahami makna agama Islam, kita juga bisa semakin mengerti bagaimana seharusnya menjadi seorang muslim yang benar.
-
Siapa yang menerangkan makna Islam? Dari Umar radhiyallahu ta'ala 'anhu berkata, 'Ketika kami sedang duduk-duduk bersama dengan Rasulullah SAW, tiba-tiba muncul seorang laki-laki yang pakaiannya sangat putih, rambutnya sangat hitam, pada dirinya tidak terlihat tanda-tanda seorang musafir, namun tidak ada satu pun di antara kami yang mengenalnya. Hingga ia duduk di dekat Nabi SAW. Dia menempelkan lututnya ke lutut Nabi SAW dan meletakkan telapak tangannya di atas paha Nabi. Dia berkata: Wahai Muhammad, jelaskan padaku tentang Islam? Rasulullah SAW menjawab: Islam adalah engkau bersyahadat bahwasannya tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan sholat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan melaksanakan haji ke Baitullah jika engkau mampu melaksanakannya.' (HR. Muslim).
-
Apa makna utama dari Islam? Islam berarti kepasrahan atau ketundukan secara total kepada ajaran-ajaran Islam yang diberikan oleh Allah SWT.
-
Bagaimana Islam menyebar di Indonesia? Penyebaran Islam di Indonesia pun cukup luas mulai dari Jawa hingga Sumatera, Sulawesi hingga Papua, dan dari pulau-pulau kecil di timur hingga pulau-pulau besar di barat, Islam telah meresap dalam kehidupan dan kebudayaan masyarakat Indonesia dengan cara yang berbeda-beda.
Di antara aliran-aliran tersebut, terdapat 7 aliran utama yang memiliki sejarah dan karakteristik tersendiri.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini merdeka.com merangkum informasi tentang 7 aliran Islam yang wajib diketahui beserta pandangannya.
Dalil Terpecahnya Golongan
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma, dia berkata, bahwa Nabi SAW bersabda:
"Umatku akan mengalami apa yang dialami oleh Bani Israil, seperti sejajarnya sandal dengan pasangannya, hingga apabila ada di antara mereka itu yang menyetubuhi ibunya secara terang-terangan, niscaya di antara umatku akan ada yang berbuat demikian. Dan, sungguh Bani Israil sudah berpecah belah menjadi 72 golongan, sedangkan umatku akan terpecah menjadi 73 golongan;
semuanya di Neraka, kecuali satu golongan". Para Sahabat bertanya: "Siapakah mereka, wahai Rasulullah?" Maka beliau meniawab: "Yaitu mereka yang berada di ajaranku dan para Sahabatku".
Di dalam kitab Sunan-nya, Abu Dawud meriwayatkan dari hadits Mu'awiyah bin Abu Sufyan, bahwa suatu saat dia berdiri seraya bertutur:
"Ketahuilah, sesungguhnya Rasul SAW pernah berdiri di hadapan kami, kemudian beliau bersabda:
"Ketahuilah, sungguh umat sebelum kalian dari kalangan Ahlul Kitab telah terpecah belah menjadi 72 golongan.
Dan, umat ini (Islam) pun akan terpecah belah menjadi 73 golongan 72 golongan di Neraka, sedangkan satu golongan di Surga, yaitu al-Jama'ah. Dan sungguh, akan keluar dari umatku segolongan manusia yang hawa nafsunya (bid’ah) sudah merasuki diri mereka seperti penyakit anjing gila merasuki pengidapnya'".
Ayyub berkata: "Di antara kebahagiaan pemuda dan orang Ajam (non-Arab) ialah apabila Allah membimbing keduanya untuk belajar dari ulama Ahlus Sunnah".
Sufyan ats-Tsauri berkata: "Saling berwasiatlah untuk berbuat baik kepada Ahlus Sunnah karena mereka adalah orang-orang asing".
Aliran-aliran dalam Islam
1. Khawarij
Aliran Khawarij pertama kali muncul pada masa kekhalifahan Ali bin Abi Thalib, pada awal abad ke-7 Masehi. Mereka muncul sebagai kelompok yang memprotes penyelesaian sengketa antara Ali dan Muawiyah dengan arbitrase, yang kemudian dikenal sebagai Pertempuran Siffin.
Khawarij memegang paham bahwa pemimpin Muslim haruslah seorang yang taat sepenuhnya pada prinsip keadilan dan agama Islam. Mereka juga meyakini bahwa orang yang melakukan dosa besar secara otomatis keluar dari Islam (kafir), dan berhak dihukum mati.
2. Syiah
Aliran Syiah bermula dari perbedaan pemahaman terhadap kepemimpinan umat Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Mereka meyakini bahwa kepemimpinan seharusnya diwariskan kepada keluarga Nabi, khususnya Ali bin Abi Thalib dan keturunannya.
Syiah meyakini konsep imamah, yaitu bahwa imam (pemimpin spiritual) harus dipilih dari keturunan Ali bin Abi Thalib. Mereka juga memiliki kecenderungan lebih mengutamakan ritual dan praktik keagamaan yang berbeda dengan Sunni dalam beberapa hal.
3. Muktazilah
Aliran Muktazilah muncul pada abad ke-8 Masehi di bawah pemerintahan khalifah al-Ma'mun. Mereka berfokus pada pemikiran rasional dan filsafat, serta menghadirkan konsep-konsep teologis yang berbeda dengan pandangan tradisional.
Muktazilah meyakini bahwa akal dan nalar manusia dapat digunakan untuk memahami ajaran agama. Mereka menekankan adanya keadilan ilahi dan memandang bahwa manusia memiliki kebebasan untuk memilih tindakan mereka sendiri, meskipun dengan konsekuensi keberadaan alam akhirat.
4. Murjiah
Aliran Murjiah muncul pada abad ke-8 Masehi sebagai reaksi terhadap pertikaian politik dan teologis di dunia Muslim awal. Mereka menekankan pentingnya iman sebagai faktor utama yang menentukan status keimanan seseorang.
Murjiah meyakini bahwa iman (keyakinan) harus dipisahkan dari amal (perbuatan). Mereka mengajarkan bahwa Allahlah yang menentukan keimanan seseorang, bukan manusia. Oleh karena itu, mereka cenderung mengutamakan toleransi dan menghindari penilaian terhadap keyakinan orang lain.
5. Qadariyah
Aliran Qadariyah muncul pada awal abad ke-8 Masehi sebagai reaksi terhadap pemikiran deterministik yang menguat pada masa itu. Mereka memperjuangkan gagasan bahwa manusia memiliki kebebasan untuk memilih tindakan mereka sendiri.
Qadariyah meyakini bahwa manusia memiliki kebebasan untuk memilih tindakan mereka dan bahwa takdir Allah tidak bersifat mutlak dalam menentukan segala hal. Mereka menegaskan peran manusia dalam menjalani kehidupan dan bertanggung jawab atas pilihannya.
6. Jabariyah
Aliran Jabariyah muncul pada abad ke-8 Masehi sebagai lawan dari aliran Qadariyah. Mereka percaya pada takdir mutlak Allah dan menolak konsep kebebasan manusia dalam memilih tindakannya.
Jabariyah meyakini bahwa segala sesuatu telah ditentukan oleh Allah, termasuk tindakan dan pilihan manusia. Mereka menolak konsep kebebasan manusia untuk menentukan nasib mereka sendiri, dan meyakini bahwa manusia hanya sebagai "penonton" dari takdir yang telah ditentukan.
7. Ahlussunnah Wal Jamaah
Aliran Ahlussunnah Wal Jamaah, juga dikenal sebagai Sunni, merupakan aliran mayoritas dalam Islam. Mereka mengikuti ajaran dan praktik yang diwariskan dari Nabi Muhammad SAW dan generasi-generasi awal Islam.
Ahlussunnah Wal Jamaah memegang prinsip-prinsip aqidah (keyakinan) yang meliputi enam keyakinan pokok (iman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab suci, rasul-rasul, hari kiamat, dan takdir), serta mengikuti sunnah (tradisi) dan tuntunan (manhaj) Nabi Muhammad SAW. Mereka menekankan pentingnya menjaga kesatuan umat Islam dan menghindari perpecahan.