Di Pilgub Jatim, arah politik PPP kubu Djan Faridz terserah PDIP
Di Pilgub Jawa Timur 2018, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz cukup sadar diri. Selain masih berstatus sengketa dengan kubu Romahurmuziy, partai berlambang Kakbah ini hanya memiliki lima kursi di DPRD Jawa Timur.
Di Pilgub Jawa Timur 2018, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz cukup sadar diri. Selain masih berstatus sengketa dengan kubu Romahurmuziy, partai berlambang Kakbah ini hanya memiliki lima kursi di DPRD Jawa Timur.
Namun PPP Djan Faridz mengaku memiliki komitmen dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) soal Pilkada serentan. Siapa yang akan diusung PPP, semuanya tergantung partai besutan Megawati Soekarnoputri.
Karena alasan itulah, PPP versi Djan Faridz tidak akan membuka penjaringan bakal calon gubernur (Cagub)-Cawagub di Pilgub Jawa Timur.
"Penjaringan secara resmi kita enggak, karena kita tahu masih sengketa," kata Koordinator Wilayah PPP Jawa Timur Mimin Austiyana di sela rapat konsolidasi DPW-DPC PPP versi Djan Faridz di Surabaya, Rabu (6/9) sore.
Hal ini berbeda dengan yang dilakukan DPW PPP Jawa Timur versi Romi –sapaan akrab Romahurmuziy- yang di bulan Agustus kemarin membuka pendaftaran penjaringan bakal Cagub-Cawagub dengan mahar Rp 35 juta. Dan ada dua calon yang daftar; Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Kombes Pol Syafi'in.
Sementara PPP versi Djan Faridz meski tak membuka penjaringan, mereka memastikan akan tetap berpartisipasi di Pilkada serentak, khususnya Pilgub Jawa Timur, dan siap mendukung calon yang mau bekerja sama dengan PPP.
"Siapa pun calon yang datang ke kita, ya kita rekom. Rekom dalam arti mendukung ya, kalau memang tidak bisa mengusung (karena berstatus sengketa dan hanya punya lima kursi di dewan Jatim), ya mendukung," tegas Mimin.
Politikus perempuan yang juga menjabat Wasekjen DPP PPP ini menambahkan, di Pilkada serentak tahun depan, pihaknya akan mengikuti sikap politik PDIP.
"Kalau soal Pilgub Jatim, kita sebenarnya, kalau di tingkat pusat, itu kita kan sudah ada semacam komitmen dengan PDIP, ya kan, tapi untuk khusus Jatim, ketua umum (Djan Faridz) belum memberikan rambu-rambu ke mana," katanya.
"Kita lihat dulu, PDIP mau ke mana ini (Gus Ipul atau Khofifah, atau yang lain). Ya nanti kita lihat, PPP Djan Farid juga belum menentukan," sambungnya.
Untuk menentukan calon yang akan didukung, PPP versi Djan Faridz mengaku memiliki standar khusus. "Kalau kita, Pak Djan Faridz punya standar pencalonan atau SOP tersendiri mengusung calon itu dengan beberapa komitmen."
"Kalau calon itu mau menjalankan ini (komitmen) ya kita rancang komitmen, komitmen keumatannya kita buat. Itu saja. Rancangan komitmen keumatan kita sodorkan siapa yang mau, ya itu (yang akan didukung)," pungkasnya.