Di Tengah Pandemi, Warga di Kabupaten Bandung Buka Puasa Pakai Nasi Aking
Pria ini tinggal di Kampung Babakan Leuwi Bandung RT 05/02 Citeureup Kecamatan Dayeuhkolot Kab Bandung. Wilayah ini tak jarang terendam banjir ketika hujan datang dengan intensitas tinggi.
Seorang warga di Kabupaten Bandung bernama Ujang Oleh harus berbuka puasa dengan nasi aking. Makanan itu ia bagi unutk istri dan anaknya yang baru berusia satu tahun.
Pria ini tinggal di Kampung Babakan Leuwi Bandung RT 05/02 Citeureup Kecamatan Dayeuhkolot Kab Bandung. Wilayah ini tak jarang terendam banjir ketika hujan datang dengan intensitas tinggi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Jika sudah seperti itu, ia harus putar otak untuk mendapatkan makanan. Apalagi di tengah pandemi virus Corona (Covid-19) seperti yang sekarang terjadi. Ia susah mengandalkan pendapatan dari pekerjaan serabutan yang kerap dilakoni.
Sehari ia bisa dapat Rp 30 sampai Rp 40 ribu. Nominal itu pun harus ia sisihkan sebagian untuk membayar kontrakan. Bantuan pangan dari pemerintah pun belum ia terima.
"Iya (terpaksa) makan nasi aking, soalnya belum bisa beli beras," katanya, Sabtu (2/5).
Hal itu terungkap saat Polresta Bandung mendistribusikan bantuan sembako di Kecamatan Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung. Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan mengaku mendapat informasi dari media mengenai Soleh yang makan nasi aking saat berbuka puasa.
Hendra menyerahkan sembako, di antaranya satu karung beras kepada Soleh. "Mudah-mudahan ini bermanfaat untuk Pak Soleh dan keluarga," katanya yang langsung meninjau lokasi dapur umum di Polsek Dayeuhkolot untuk warga yang terdampak banjir.
Ia menyebut, Polresta Bandung menyiapkan beras sebanyak 25 ton untuk didistribusikan kepada warga warga terdampak pandemi corona (Covid-19) yang belum tersentuh bantuan dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah Kabupaten Bandung.
"Kami sudah menyiapkan beras 25 ton untuk dibagikan kepada warga yang benar-benar belum tersentuh bantuan," ujar Hendra.
Puluhan ton beras tersebut berasal dari urunan jajaran Polresta Bandung. Target penyalurannya diberikan kepada 10.000 kepala keluarga, masing-masing mendapatkan 2,5 kilogram beras.
"Pembagian akan kami lakukan secara langsung dan bertahap melalui polsek masing-masing wilayah kepada masyarakat yang membutuhkan," pungkasnya.
Baca juga:
7 Cara Membuat Kue Bolu Kekinian, Mudah dan Lezat untuk Santapan Berbuka Puasa
Kata Wulan Guritno di Kapanlagi Buka Bareng Puasa: Supermarket Tempat Terindah!
Mencicipi Kari Bihun, Makanan Lezat Khas Medan Cocok untuk Buka Puasa
Ikonik, Ini 6 Artis yang Jadi Langganan Program TV saat Ramadan
7 Cara Mengisi Waktu Ngabuburit di Rumah, Tetap Seru dan Asyik
Relawan Muslim Prancis Bagikan Makanan Buka Puasa di Tengah Lockdown