Diajak 'dinner' Jokowi, kenapa mahasiswa tak ikut demo disalahkan?
"Sangat naif kalau diundang tetap tidak datang. Itu sebuah etika menghormati presiden," ujar Musni.
Keputusan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Andi Aulia Rahman dan beberapa BEM lainnya untuk makan malam dan menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum demo 20 Mei menuai cibiran dari para pengguna media sosial. Apalagi, mereka menyampaikan tidak akan menggelar demonstrasi yang berniat melengserkan Jokowi dari jabatannya.
Cercaan semakin pedas ketika foto-foto yang menggambarkan Andi dan rekan-rekannya sesama pimpinan BEM dari sejumlah perguruan tinggi di Jakarta sedang mengikuti acara makan bersama presiden.
Menurut pengamat sosial Musni Umar, apa yang dilakukan Andi dan rekannya itu tidak bisa disalahkan begitu saja. Memenuhi undangan makan malam Presiden Jokowi, bagi Musni, adalah suatu penghormatan dan etika terhadap pemimpin negara.
"Tentu saja tidak bisa disalahkan kalau tidak ikut demo. Diundang untuk makan malam itu untuk menghormati presiden. Sangat naif kalau diundang tetap tidak datang. Itu sebuah etika menghormati presiden," ujar Musni ketika dihubungi merdeka.com, Jakarta, Kamis (21/5) malam.
Menurut Husni, pada dasarnya berdiri sebagai pro dan oposisi terhadap pemerintah adalah sebuah hak masing-masing mahasiswa. Namun, kata Musni, sebagai penyambung lidah rakyat, mahasiswa diharapkan mampu menjembatani aspirasi masyarakat.
Oleh karena itu, ujar Musni, apa yang ditunjukan oleh para Ketua BEM tersebut adalah sebuah pilihan yang baik agar pesan itu dapat disampaikan secara benar dan tepat. Bagi dia, pesan ke pada presiden harus dikawal, karena akan percuma jika hal itu disampaikan di jalan, tapi tidak mendapat tanggapan.
"Kalau aspirasi tidak disampaikan, ya demo sia-sia," ujar Musni.
Musni menyayangkan aksi mahasiswa yang bertindak anarkis dalam demonstrasi Hari Kebangkitan Nasional dua hari lalu, seperti membakar ban dan berorasi hingga larut malam. Menurutnya, perjuangan mahasiswa semestinya mendapat dukungan dari masyarakat. Namun, tindakan anarkis justru menghilangkan simpati masyarakat luas termasuk rusaknya citra mahasiswa sendiri.
"Kalau simpati hilang ya perjuangan yang kooperatif maupun kooperatif tidak ada guna. Memang, kita perlu apresiasi kepada mahasiswa, tapi hindari hal anarkis dan langgar aturan jika sudah jauh malam," ujarnya.
"Perjuangan apapun dari mahasiswa harus dijaga kemurniannya," imbuhnya.
Di lain pihak, Musni juga menyampaikan kritiknya terhadap ketidakkonsistenan mahasiswa UI dan lainnya sebagaimana janjinya di depan Presiden Jokowi untuk tidak ambil bagian dalam demonstrasi kemarin. Menurut dia, hal tersebut menunjukkan pecahnya gerakan mahasiswa itu sendiri.
"Yang kita inginkan dari mahasiswa adalah, apa yang disuarakan merupakan suara masyarakat dan kondisi riil masyarakat dalam demokrasi mesti kooperatif. Pertanyaannya, apakah yang kooperatif ini apa ikut demo? Saya dengar ikut. Jadi, saya pikir itu sudah pecah dari gerakan ini," kritik Musni.
Baca juga:
Dialog dengan Luhut Pandjaitan, ini permintaan mahasiswa ke Jokowi
Piye kabare, apa benar enak zaman Pak Harto?
Selfie bareng rektor saat wisuda, mahasiswa ini ditahan ijazahnya
Jokowi terima PB HMI dan alumni lintas perguruan tinggi di Istana
Fisip UI larang mahasiswi pakai rok mini & celana ketat
-
Kenapa Dewi Perssik merantau ke Jakarta? Ia memulai kariernya dari nol setelah mengambil keputusan untuk merantau ke Jakarta demi mewujudkan impiannya sebagai penyanyi.
-
Siapa saja yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Apa yang menjadi tuntutan utama mahasiswa dalam demonstrasi tersebut? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya2. Rombak Kabinet Dwikora3. Turunkan Harga-Harga
-
Siapa Mbak Dewi? Atha Dewi Prihantini (38) jadi salah satu pelestari adrem yang belakangan mulai terangkat ke permukaan.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.