Didemo belasan ormas, acara pembentukan pengurus FPI Semarang batal
Polisi terpaksa membatalkan acara penetapan pengurus FPI Kota Semarang. Sempat terjadi adu mulut antara kedua pihak.
Polrestabes Semarang membatalkan acara pembentukan pengurus Ormas Front Pembela Islam (FPI) Kota Semarang di Jalan Pergiwati Nomor 19, Kelurahan Bulu Lor, Kecamatan Semarang Utara. Pembatalan ini lantaran adanya penolakan dari belasan ormas yang berdemonstrasi di lokasi acara.
Pantauan merdeka.com, ratusan demonstran mendatangi lokasi tempat acara. Agenda pengukuhan pengurus seharusnya dimulai pukul 18.00 WIB. Hadir di sana Ketua FPI DPD Jateng KH Sihabudin dari Temanggung dan KH Rofi'i dari Pekalongan.
Upaya massa untuk merangsek ke dalam acara pengukuhan FPI yang berada di dalam kampung ditahan personel Polrestabes Semarang.
Pukul 19.30 WIB dilakukan mediasi. Dipimpin Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abiyoso Seno Aji. Namun mediasi berlangsung dengan alot hingga adu mulut antara Zaenal Petir selaku tuan rumah acara dan beberapa pengurus ormas.
Koordinator Aksi ormas Iwan Nurcahyono yang akrab disapa Gus Iwan dari Barisan Merah Putih Indonesia (BMPI) menyatakan sebanyak 15 ormas di Kota Semarang berkumpul menolak kehadiran FPI.
"Bukan menolak kebaikan FPI, tidak. Bagi kami, FPI tidak bisa diterima di Kota Semarang. Tapi kami menilai FPI organisasi yang suka menghasut. Tolong, saya mengingatkan. Meski (pengurus) sudah disampaikan ke pusat, kami tetap tidak menerima. Kyai Rofi'i kegiatan malam mini sekarang juga sudah harus selesai," ungkap Gus Iwan.
Adu mulut dan debat kusir sempat terjadi selama kurang lebih dua jam. Hingga akhirnya Kapolrestabes Semarang bersama Ketua RT setempat meminta supaya acara pembentukan dan pengukuhan pengurus FPI Kota Semarang dibatalkan.
"Bukan dibubarkan tapi dibatalkan. Acaranya sudah selesai. Apalagi berdasarkan masukan dari RT dan warga sekitar bahwa banyak terjadi penolakan terkait pembentukan FPI Kota Semarang. Tanpa FPI, di Kota Semarang sudah aman," tegasnya.
Abiyoso juga menyatakan pembatalan acara pembentukan FPI Kota Semarang ini demi pertimbangan keamanan, ketertiban dan ketentraman warga.
"Kita lihat contoh-contoh lainya di Kota Bandung, Jakarta, Temanggung, Wonosobo terjadi kericuhan ditengarai ada keterlibatan dari organisasi FPI. Apalagi, betul-betul ada reaksi di masyarakat Kota Semarang. Pembentukan FPI di Semarang saya minta untuk dibatalkan didorong dengan kesadaran," terangnya.