Diduga Keracunan Gas, 8 Warga Aceh Timur Kritis
Delapan warga Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh dalam kondisi kritis. Mereka diduga keracunan akibat terhirup gas hasil pencucian sumur gas milik PT Medco E&P Malaka di Indra Makmu.
Delapan warga Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh dalam kondisi kritis. Mereka diduga keracunan akibat terhirup gas hasil pencucian sumur gas milik PT Medco E&P Malaka di Indra Makmu.
"Hingga kini ada delapan orang yang kondisinya kritis itu dirujuk ke RSUD Zubir Mahmud Aceh Timur," kata Direktur RSUD Zubir Mahmud Aceh Timur Edy Gunawan di Idi, Jumat (9/4).
-
Kapan semburan gas itu terjadi? Disampaikan jika kejadian tersebut berlangsung pada Rabu (11/10) sore hari setelah aktivitas kegiatan penggalian dihentikan.
-
Bagaimana modus dugaan korupsi dalam pengadaan gas air mata? Modusnya menurut Agus ada pengkondisian pemenangan terhadap tender pada tahap lelang gas air mata. Tender pemenang yang dimaksud adalah PT TMDC."Dugaan persekongkolan tender yang mengarah kepada merk tertentu. Itu satu hal," ucap Agus juga mendesak agar KPK mengusut dugaan kasus korupsi pada pelontar gas air mata tersebut.
-
Kenapa semburan gas itu muncul? Pihak berwenang pun masih mencari tahu penyebab munculnya semburan tersebut secara tiba-tiba.
-
Dimana lokasi semburan gas tersebut? Beredar di media sosial semburan gas bercampur air di lahan belakang bangunan kontrakan, Kampung Leuwi Kotok, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10).
-
Kenapa perut keroncongan saat ada gas berlebih? Jika jumlah gas lebih banyak daripada cairan dalam sistem pencernaan, suara tersebut akan terjadi.
-
Kenapa BPH Migas mendorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa.
Delapan warga yang kritis yakni: Maryana yusuf (38), Uska Anggrani (19), Idris Ismail (44), Hasanah (42), Maulinda (14), Tiwaria (60), Supriati (33) dan Aminah (34).
"Saat ini mereka sedang dalam penanganan petugas medis," ucap Edy seperti dilansir Antara.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Timur Sahminan mengatakan, pihaknya masih mendata warga yang mengalami keracunan, baik yang dirawat di puskesmas maupun rumah sakit. "Sedang kami data, Informasinya banyak warga yang tumbang akibat keracunan ini," kata Sahminan.
Kapolres Aceh Timur AKBP Eko Widiantoro saat melihat korban dirawat di RSUD Zubir Mahmud Aceh Timur mengaku belum bisa memberikan tanggapan apa pun terkait penyebab peristiwa ini.
"Nanti saja setelah kami melakukan penyelidikan ke lokasi," ucap Eko.
Sementara itu, PT Medco E&P Malaka bersama instansi terkait fokus menangani dampak dari asap kegiatan flaring gas sumur Aleu Siwah-11 yang sedang dalam proses perawatan.
"Perusahaan telah menghentikan aliran sumur setelah mendapatkan informasi adanya warga keracunan di Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur," kata VP Relations & Security Medco E&P Indonesia Arif Rinaldi.
Saat ini pihak perusahaan juga terus melakukan koordinasi dengan puskesmas, aparat desa, dan pihak keamanan setempat untuk menyalurkan bantuan logistik ke warga yang mengalami dampak dari aktivitas itu.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) dan mohon dukungan masyarakat, pemerintah dan pemangku kepentingan setempat dalam penanganan kejadian ini," sebut Arif Rinaldi.
Baca juga:
Diduga Keracunan Asap Genset, Pegawai Rumah Makan di Palembang Tewas dan 2 Kritis
Mengenal Keracunan Timbal, Penyebab, Gejala, dan Pertolongannya yang Perlu Diketahui
Fakta Terbaru Insiden Gas Beracun di Sumut, Ditangani Pihak Berwajib
Empat Orang Tewas Akibat Kebocoran Gas Kimia di Bali
Tujuh ABK KM Arta Mina Tama Keracunan Gas Freon Freezer
Gas Beracun Sebabkan 5 Warga Sumut Meninggal dan Puluhan Dirawat, Begini Kronologinya